dua puluh delapan

643 56 0
                                    

Minrae menatap punggung seseorang yang sudah hampir seminggu tak berbicara dengannya. Sedih rasanya mengingat begitu banyak kenangan yang mereka lalui dan berakhir tak saling berbicara. Kini minrae menyesal. Itu semua adalah kesalahannya, ia yang terlalu egois ia sadar akan hal itu. Andaikan ia tak menuntut sheri, andaikan ia berbicara baik-baik saat itu dan andaikan ia menurunkan rasa gengsinya sedikit saja dan meminta maaf pada sheri seperti yang dikatakan baekhyun

"Shin minrae apa kau mengerti?"

Kini semua mata tertuju pada minrae, minrae tak sadar bahwa yunho ssaem sedari tadi memperhatikannya tidak menyimak materi yang diajarkan. Sehingga membuat guru itu menghampiri meja minrae dan mengetukkan tongkat pendek yang selalu di bawa guru itu kemana saja diatas meja minrae.

"A-ah nde?" Tanya minrae masih tak mengerti mengapa yunho ssaem berdiri disebelahnya. Minrae mengedarkan pandangan dan tak sengaja bertatapan dengan sheri yang juga melihat padanya. Sheri memalingkan wajahnya seolah tak peduli dan kembali mencatat tulisan yunho ssaem dipapan tulis kemudian menulisnya kembali dicatatannya.

Minrae menghela nafas,"cheosonghamnida ssaem" ujar minrae penuh penyesalan

"Keluarlah"

Minrae tersentak dan membulatkan matanya menatap yunho ssaem kemudian kembali menunduk dan berjalan dengan langkah berat keluar dari kelas.

"Ssaem aku ingin ketoilet"

Yunho mengangguk dan mempersilahkan sheri. Yeoja itu keluar melewati minrae yang berdiri tak jauh darinya

Sheri membilas wajahnya dengan air yang mengucur dari keran wastafel kemudian melihat kekaca yang berada dihadapannya untuk melihat pantulan dirinya disana.

Seseorang masuk membuat sheri secara spontan mengalihkan pandangan dari kaca kepada pintu masuk toilet yeoja. Sheri mendecak kemudian mematikan kran air yang sedari tadi hidup lalu mengambil beberapa lembar tissu yang tersedia disamping kaca dan berjalan menuju pintu.

Sebuah tangan menarik pergelangan tangan sheri dengan sedikit paksa membuat sheri mau tak mau berhenti dan menatap orang itu dengan tatapan datar

Sheri terus menatap yeoja yang berada dihadapannya dengan datar sedangkan yeoja itu terus menunduk membuat sheri jengah.

"Kau membuang waktuku" kesal sheri dan hendak berjalan melewati yeoja dihadapannya

"Apa kau senang kita seperti ini?"

Sheri membuang tatapannya tak minat menjawab pertanyaan yang dilontarkan yeoja dihadapannya.

"Kau selalu sendiri aku sangat mengkhawatirkanmu" ujar minrae sedih

Sheri tertawa dan menatap minrae masih dengan tatapan datar "apa sekarang kau mencoba mengolokku?! Bilang saja aku sangat menyedihkan dan terlihat seperti sama sekali tak memiliki chingu. Jika kau ingin tertawa lakukanlah tak usah memasang wajah sok peduli"

"Apa yang- aku tak bermaksud mengatakan itu" sergah minrae," aku hanya mengkhawatirkanmu"

"Khawatirkan saja dirimu sendiri yang egois itu ck"

"Sheri-ya" minrae mencoba menahan tangan sheri sekali lagi namun segera dihempaskan yeoja itu dan pergi darisana.

Minrae berjalan gontai keluar toilet dan terkejut membuat dia mundur selangkah karena keberadaan baekhyun yang berada didepan pintu toilet

"Kajja" baekhyun menarik minrae menuju kantin dan mengambil tempat duduk di meja yang biasa ditempati oleh  geng exo.

"Seharusnya aku mengikuti saranmu saat itu baek" ucap minrae dengan lesu

"Sudahlah, tak usah kau pikirkan"

"Ck bagaimana tidak? Dia adalah satu-satunya chinguku kau tahu itu" kesal minrae kepada bekhyun

"Yak aku juga temanmu" rengut baekhyun

"Dan aku juga satu-satunya teman sheri"

Baekhyun terdiam sebentar,"yak aku juga temannya kau tahu"

Minrae mendengus

"Ah molla, aku harus ottokhae?!"

"Uhm kau harus bertanya kepada orang yang lebih bijak"

"Ah arraso arraso aku lupa kau pabo"

Baekhyun merengut membuang wajahnya membuat minrae terkekeh.

+++
"Minrae-ya apa kau ingin makan jjangmyeon?"

"Wae?"

"Ah itu, aku melihat kedai jjangmyeon yang sangat ramai waktu itu jadi aku ingin mencobanya"

"Ndee"

"Oppa" panggil minrae ketika mereka sudah duduk dikedai jjangmyeon yang dikatakan xiumin dan sedang menunggu pesanan mereka datang

"Mm wae?"

"Aku sedang bertengkar dengan sheri"

"Lalu?"

"Eum, aku bingung"

Minrae ingin mengikuti saran baekhyun memintai pendapat kepada orang bijak dan minrae menganggap xiumin bijak, karena cara namja itu menghadapi minrae dan tentang perasaan luhan waktu itu.

"Ah ani ani"

"Wae? Kau ingin berbaikan dengannya?" Tanya xiumindan minrae mendongak menatap xiumin setelah itu membuang pandangannya salah tingkah. Xiumin terkekeh

"Minta maaflah, siapapun yang salah itu tidak penting. Karena kalian berteman lebih baik rasa gengsi dibuang"

"Aish, itu tak semudah yang kau katakan dan juga permasalahannya semakin rumit" ujar minrae kembali menunduk

"Aku yakin itu hanya salah paham" xiumin tersenyum lembut

"Ini pesanan kalian" ujar seorang pelayan yeoja meletakkkan nampan diatas meja minrae dan xiumin kemudian memindahkan dua mangkuk jjangmyeon keatas meja.

"Kamsaham- eo sheri-ya?" Ujar xiumin ketika melihat siapa pelayan yeoja yang mengantar pesanan mereka untuk mengucapkan terima kasih. Minrae mendongak untuk memastikan apakah xiumin berpura-pura dan dia sama terkejutnya dengan xiumin ketika itu benar sheri.

Minrae berdiri dan memandang sheri tak percaya. Yeoja yang ditatap minrae itu langsung berbalik dan pergi darisana, keluar dari kedai. Minrae segera mengejar sheri, untung sheri belum terlalu jauh sehingga minrae masih dapat mengejarnya dan mencekal tangan sheri membuat sheri berbalik dengan paksa.

"Apa? Apa lagi yang kau sembunyikan dariku choi sheri" tanya minrae frustasi

"Apakah aku benar-benar tak kau anggap sebagai chingu?!" Tanya minrae lagi

"Mianhe" ujar sheri bergetar

"Kau tahu aku sangat kecewa, kau menutupi ini dariku. Aku tahu kau menjauhiku perlahan aku sadar itu sebelum kita bertengkar"

"Bukankah kau yang perlahan menjauh, kau selalu bersama xiumin dan selalu meninggalkanku didalam kelas sendiri seperti orang yang menyedihkan"

Minrae terdiam, sheri benar.

"Tapi bukan berarti kau menutupi ini" kesal minrae

"Jika aku katakan padamu, apa yang bisa kau lakukan?!" Ujar sheri kemudian meninggalkan minrae kembali kedalam kedai jjajangmyeon itu

Vote + comment yaa

Ceritanya makin gaje ya?

kim min seok (ff xiumin exo) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang