dua puluh lima

645 65 0
                                    

"Kenapa kau menangis?"

"Sejak kapan kau berada disana?" tanya orang itu tanpa ingin menjawab pertanyaan lainnya.

"Entahlah aku tak menghitungnya" ujar xiumin sembari mengangkat bahunya acuh

"Apa kau tak mendengar apapun?"

"Yak kau pikir aku tuli?!"

"Aniyaaa, bukan itu maksudku umin oppa"

Xiumin mengangkat sebelah alisnya bermaksud bertanya lebih lanjut

"Saat dirooftop"

"Ah tentu saja aku mendengarnya"

"Jinjja yo? Kau mendengarnya dan kau tak menunjukkan sedikitpun wajah kesal" ucap minrae tak percaya, saat ia menatap xiumin di rooftop dia tak melihat sedikitpun raut wajah namja itu yang terlihat kesal maupun marah dan itu menjadi salah satu hal yang mengusik pikirannya selain pertanyaan bagaimana xiumin bisa berada dirooftop.

"Untuk apa?"

Minrae salah tingkah, dan membuang pandangannya dari tatapan xiumin. Benar juga, untuk apa xiumin marah jika luhan ingin menyatakan perasaan pada dirinya. Bukankah, xiumin menyukainya? Seharusnya xiumin kesal akan hal itu. Tapi, mengapa minrae terlalu ingin tahu ah pikiran minrae sekarang menjadi rumit membuat kepalanya pusing.

Minrae mengangkat bahunya,"entahlah abaikan saja"

"Kau tidak penasaran mengapa aku tak kesal?" tanya xiumin mencoba memancing yeoja dihadapannya untuk bertanya lebih lanjut

"Tidak usah jika kau tak mau"

"Siapa yang bilang aku tak mau memberitahumu?" ujar xiumin kemudian menyunggingkan senyum tipis

Minrae mendongak menunggu ucapan xiumin selanjutnya. Reaksi itu tentu saja membuat xiumin terkekeh dan mengacak gemas rambut minrae

"baiklah jika kau ingin tau.
Untuk apa aku kesal dan marah?  Aku tak akan melakukannya, bahkan jika itu terjadi aku akan meredamnya"

Minrae memiringkan kepalanya sebagai tanda bahwa ia semakin penasaran.

"Aku tak punya hak atas perasaan orang lain, jika luhan menyukaimu yasudah. Karena rasa suka tidak datang sesuai kemauan kita melainkan mereka datang tanpa kita duga"

"Daebak" gumam minrae pelan, ia sangat takjub akan perkataan xiumin barusan yang terkesan bijak.

Baiklah dia benar  dan aku menyukai cara pemikirannya ujar minrae dalam hati kemudian tersenyum

"Dan juga aku tak akan memaksamu untuk menyukaiku" lanjut xiumin lagi membuat minrae sontak membulatkan matanya sesaat sebelum kembali membuatnya normal," karena kau menyuruhku berhenti aku akan berhenti" xiumin menunjukkan senyuman khasnya kepada minrae sebelum kembali melanjutkan ucapannya yang membuat minrae menelan ludah dengan susah payah."apa kau yakin menyuruhku berhenti?"

"Em eung~~ molla"

"Ah baiklah itu tak usah kau jawab tapi yang ini harus kau jawab"

"Hem.." jawab minrae ragu

"kau... Kenapa menangis saat dirooftop?"

Minrae menghela nafas lega, ia pikir xiumin akan menyatakan perasaannya lagi dan meminta minrae untuk menjadi kekasih. Baiklah itu sangat terlalu percaya diri, minrae meringis memikirkan hal itu

"Wae?"

"Karena sheri menyukai luhan oppa" jawab minrae dan buru buru menutup mulutnya. Heol aku kelepasan. Eottokeee rutuk minrae dalam hati

"O-oppa aku harap kau tak memberi tahu luhan"

"Wae-yo?"

"Karena sheri akan marah padaku jika luhan mengetahuinya"

"Kenapa dia harus marah?" tanya xiumun bingung

"Entahlah, dia mengancamku untuk tidak memberitahu siapapun"

+++

"Minrae" panggil kris dari luar kamar minrae yang tertutup

"Masuklah oppa" ujar minrae sambil menutup buku hitam yang diberikan sheri

Kris membuka pintu kemudian masuk dan langsung duduk ditepi kasur menatap minrae yang sudah memutar kursinya dan juga menatap oppa satu satunya dan tentu saja kesayangannya itu.

"Wae?" tanya minrae dengan manja

"Aku bosan menonton televisi"

Minrae mendengus,"geunde oppa aku ingin jujur"

"Sudah seharusnya"

"Xiumin oppa menyukaiku"

"Ara"

"Eottoke arra-yo?"

"Dari perilakunya, dan jangan lupakan juga bahwa aku ini juga seorang namja pabboya"

"Luhan oppa juga menyukaiku" ujar minrae lesu dan dengan suara bergetar

"E-eh kenapa menangis?"

"Oppaaaa aku tak suka banyak namja menyukaikuuu" rengek minrae dan terus menangis. Kris merentangkan tangannya dan disambut oleh minrae yang segera berhambur kepelukan kris.

Kris terkekeh pelan,"aisshh kau ini. Banyak yeoja yang ingin disukai oleh banyak namja. Kau kenapa tidak eo?" ledek kris seraya mengelus rambut minrae dengan sayang

"Sireooo" rengek minrae lagi,"aku tak ingin disukai oleh banyak namja apalagi mereka bersahabat. Aku merasa bersalah!"

"Ya ya ya, kau tahu rasa suka itu tak dapat kau atur sesuka hati mereka datang sendiri. Jadi jangan salahkan dirimu"

"lebih baik kau menentukan pilihanmu dari sekarang rae~ya" sambung kris

"Tapi bagaimana?" minrae menegakkan badannya dan menatap kris

"Aku tidak tahu" ujar kris dan menghapus jejak air mata di pipi minrae," tapi hatimu yang tahu" ujar kris dengan senyuman lebar dan mengecup pucuk kepala minrae lalu beranjak dari sana

"Jalja" ucap kris sebelum tubuhnya hilang digantikan pintu yang tertutup

Minrae merenung sebentar mengingat perkataan kris dan juga xiumin

"rasa suka tidak datang sesuai kemauan kita melainkan mereka datang tanpa kita duga"

"rasa suka itu tak dapat kau atur sesuka hati mereka datang sendiri"

"Tapi hatimu yang tahu"

Kemudian ia beranjak ke meja belajarnya lalu menulis tiga kalimat itu didalam buku hitam yang tadi ditutupnya. Mungkin, sekarang dia belum mengerti akan tiga kalimat itu tapi suatu saat mungkin dia akan.

"Oppa annyeong" sapa minrae kepada kris yang sedang sibuk menyiapkan sesuatu didapur kemudian yeoja itu duduk dimeja makan

"Eo annyeong, siapa yang menjemputmu kali ini?" ledek kris kemudian terkekeh ketika mendengar decakan dari minrae

"Ah ya, aku lupa memberi tahumu kemarin"

"Tentang apa?"

"Kau hanya memberi tahuku dua orang"

Minrae mengernyit tak mengerti akan maksud oppanya itu.

"Yang aku tahu ada tiga orang namja yang menyukaimu"

"Siapa satu namja lagi?"

Kris mengangkat bahunya dan tersenyum misterius membuat minrae kembali mendecak.

Ketukan pintu membuat minrae harus beranjak dari tempat duduknya dan mengurungkan niatnya untuk memaksa kris memberitahu dirinya siapa satu namja lagi.

"Heol"

Vote + comment :)
Reader 2k++ tapi yang ngevote gasampe 200.

Yaudah iya gapapa gamaksa kok

kim min seok (ff xiumin exo) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang