Empat Puluh Dua

737 36 4
                                    

"tersenyum!"
"eoh??"
"jangan murung, jangan pasang wajah seperti itu. Apa aku belum pernah katakan, bahwa kau lebih cantik tersenyum?!"
Minrae menundukkan wajahnya yang memanas, dan tersenyum.
"nah begitu, yeppo"

"yak, shin minrae! Kau tak mendengarku?? " bentak sheri sembari menggebrak meja dihadapannya.
"e-eoh? Mian"
Sheri membuang napas berat," aku tahu oppa sedang dirawat dan akan melakukan operasi, geunde.. Kau terlalu sering melamun akhir-akhir ini. Neo ara?"
Minrae hanya mengusap leher belakangnya salah tingkah, tak membantah perkataan sheri sedikitpun.

Bahkan, bukan hanya Sheri saja yang berkata seperti itu, guru bahkan member EXO juga mengatakan hal yang sama beberapa waktu lalu.

"dwaesso" ujar Sheri akhirnya, "apa kau akan izin pulang pada pelajaran ke lima nanti?"

"sepertinya..  Wae? "

" aniyaa, geunyang" Sheri tersenyum dan menyuruh Minrae mempercepat makannya karena bel masuk akan berbunyi.

Kau datang membuat duniaku berubah
Bertemu tanpa sengaja, tersenyum tanpa beban dan bertingkah tanpa berpikir.
Sangat baik, aku suka.
Bertahanlah..
Biarkan aku menjadi titik pusat pandanganmu tiap hari tersenyum lebar memeluk dan mengusap kepalaku seperti biasa.
Maaf, aku terlalu naif, dan terima kasih.

Minrae menghela napas untuk sekian kalinya.

"ya" bisik sheri sembari menoleh kebelakang, "kau kenapa?"

"hm?" tanya minrae bingung

"terlalu banyak membuang napas" dengus sheri pelan, takut ketahuan oleh songsengnim yang sedang menerangkan didepan sana.

Minrae menggeleng, dia terlalu sering menghela napas dan akhir-akhir ini juga terlalu banyak berpikir. Yeoja itu menutup notes kecil yang sengaja di belinya seminggu lalu, tempatnya menulis semua kata yang terlintas dikepalanya begitu saja disetiap lembarnya. Jangan katakan bahwa dia tak memiliki kerjaan karena melakukan hal sia-sia, kalian hanya tak tahu apa yang akan dilakukannya dengan benda itu. Lihat dan tunggu saja.

+++

"eo minrae-ya, wasseo?"

"eung"

"sudah makan?"

Minrae menggeleng,"aku tak lapar oppa"

Xiumin cemberut, "hey luhan, bawa dia ke kantin dan beri makan. Awas saja jika dia tak makan" ancam xiumin dan memicingkan mata kepada luhan.

Luhan menggandeng tangan minrae.

"yak! Jangan mengambil kesempatan. Kau mau mati huh?!"

Luhan terkekeh, senang menjaihili sahabatnya satu itu. "araseo" ujarnya kemudian memindahkan tangannya kepundak minrae.

"yakk! Asihh" teriak xiumin, saat luhan sudah menarik minrae keluar dari ruangan.

Minrae ikut tertawa bersama luhan karena melihat reaksi xiumin. Ia merasa kasihan tetapi bagaimana lagi jika xiumin sangat menggemaskan ketika sedang marah.

"kajja" ajak luhan kemudian mereka menuju kantin seperti yang diperintahkan namja 'bakpao' itu.

"omo! Aku lupaa" seru minrae tiba-tiba saat mereka baru saja duduk usai memesan makanan.

Luhan menatap minrae dengan pandangan bertanya, "aku lupa dengan baekhyun oppaa, ottokhee?"

"calm down minrae-ya.. Dia sudah besar tak akan tersesat"

"benar juga... Geundee aku meninggalkannya begitu saja saat seorang wanita tiba-tiba saja menyatakan perasaannya diparkiran waktu kami baru saja sampai dan tak membiarkan si penggila eyeliner itu pergi hingga dia menerima cinta yeoja itu" ringis minrae saat membayangkn betapa mengerikannya.

Ponsel minrae berdering, dan berkedip menampilkan id caller 'pabo'. Baru saja dibicarakan kekeh minrae dalam hati kemudian mengangkat panggilan tersebut dan terdengar..

"YAKK!! MICHEOSOOOO?! MAU MATI HAH!! AWAS SAJA KAU MINRAE-SSI. KAU TEGA MENINGGALKANKU DENGAN ORANG GILA ITU" cerocos baekhyun tampak emosi, "nun, eodiyaa jigeum eoh?! Aku akan kesana dan membunuhmu"

Minrae tertawa keras hingga membuat mata tertuju padanya, "geurae, kemarilah dan bunuh aku" ejek minrae masih dengan tawa "aku dikantin rumah sakit"

Baekhyun memutuskan panggilan, namun tiba-tiba sudah berada di belakang luhan dan menatap minrae penuh dendam.

"kau sangat berantakan" tawa minrae, "uhhh kasiannyaa uri aegiiiii"

"auhhhh jinjjaaaa, aku hampir dibunuh dan kau masih bisa mengolokku!"

"ahhhh hyunggg, jangan tertawa jugaa" rengek baekhyun

"mianhee baek-ah kkk~ sudahlah ayo duduk dulu..." luhan menarik baekhyun duduk disebelahnya.

Baekhyun adalah namja yang manis dan lucu dengan bibir tipis dan hidung kecil yeoja mana Yang tak tertarik padanya ah pengecualian terhadap shin minrae.

"oppwanggg~ maukan jadi namchinkuu?? Jeballll" ujar minrae menirukan yeoja yang menahan baekhyun diparkiran.

"yahh!geumanhe.. "

"maukanmaukanmaukanmaukanmaukannnn hingg~" minrae masih terus melanjutkan

"aishh jinjjaa"

"geunde bagaimana kau bisa lolos?" luhan penasaran

"dia mengeluarkan pisau dan mengancamku, huh tak sia-sia aku belajar judo saat smp dulu terus aku melumpuhkannya" jawab baekhyun cuek.

"yak! Pabboya. Dia seorang yeoja beraninya kau?!"

"tenanglah aku tak segila itu"

"baiklahh nanti saja kalian lanjutkan. Sekarang mari kita makan" luhan menutup pembicaraan.

kim min seok (ff xiumin exo) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang