Sialan! kali ini aku harus mendapatkannya!" umpat Marcus. Rahang kokohnya berkedut, menahan geraman. Kedua tangannya terkepal erat di atas meja, berusaha menekan amarahnya yang siap meledak saat itu juga.
"Kuperingatkan sekali lagi. Kau bisa menghancurkan reputasimu. Jika sampai orang luar, mengetahui tindakan bodoh yang ingin kau lakukan." Aiden tidak pernah bosan memperingatkan Marcus, tentang resiko - resiko yang memungkinkan bisa terjadi, jika pria itu bertindak gegabah.
Sialnya! Aiden juga menyadari, perdebatan bersama Marcus ini tidak akan pernah ada habisnya. Kesabaran, sahabat sekaligus atasannya itu memang sudah habis. Bisa dipastikan bahwa nasehatnya kali ini akan berakhir sia-sia.
"Lalu, apa kau pikir aku harus diam saja, layaknya orang bodoh, melihatnya seperti itu. Aku bisa gila?" Marcus menyugar rambutnya kasar. Kerutan di dahi pria itu nampak semakin jelas. Raut kebingungan menghiasi wajah tampannya.
"Kau harus mendekatinya lagi secara perlahan, jangan pernah memaksakan kehendakmu. Atau dia akan semakin menjauh."
"Perlahan! kau bilang? apa waktu dua tahun masih tidak cukup, shit!" Marcus benar - benar murka.
"Itu karena dia......." suara Aiden tertahan. "Ahhh sudahlah! terserah kau saja. Jangan libatkan aku jika terjadi hal-hal krusial yang sulit ditangani. Kau sudah cukup membuatku muak dengan semua tanggung jawab ini." Aiden mungkin bawahan paling tidak sopan yang berani mengancam atasannya. Biarlah! Pria itu memang tidak pernah takut dipecat. Atasan sekaligus sahabatnya itu memang sangat mengandalkannya. Mungkin kata saling membutuhkan lebih pas untuk mendeskripsikan hubungan timbal balik keduanya, mengingat mereka sudah bersahabat sejak kecil.
"Persetan! Aku akan membawanya kembali, dengan atau tanpa paksaan."
"Apa kau akan mengurungnya?" tanya Aiden sedikit bergidik.
"Jika memang harus, apa boleh buat."
"Kau gila!"
"Memang, aku sudah gila!" jawab Marcus tidak acuh.
Republish 02 Oktober 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
RIOTOUS - [ End ]
RomanceApa kau pikir aku akan menyerah begitu saja? Tidak akan pernah! Kau akan tahu sendiri, apa saja yang bisa kulakukan untuk memenangkan permainan takdir ini. Tidak perduli seberapa keras kau menolaknya. ~Marcus ~...