| Part 4: Two Sociopath

58.7K 4.4K 1.3K
                                    

a/n: Hai! Aku UPDATE lagi 💙

Kalian apa kabar? Gimana PAS-nya? Kalau aku, alhamdulillah stress. Tapi gapapa tetap chill.

Sebelumnya, aku mau tanya dong! Kalian kalau baca nama "Sea" gimana?

Sebelumnya, aku mau tanya dong! Kalian kalau baca nama "Sea" gimana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fyi, jangan dibaca pakai pronounce english See atau Sē = Laut. No!

Bacanya Se-A atau SèA pakai pronounce spanish. Okay? Happy Reading. Jangan lupa vote dan ramaikan komentar. Thank you <3

🦋🦋🦋

"WOI, DIR! GUE ADA BERITA TAPI LO JANGAN KAGET YA!" seru Rico dengan cara paling rusuh, tak lupa sambil gebrak meja Dirga.

"Rico babi! Suara lo bikin sakit telinga, lagian lo nggak inget kalau si Aryo punya penyakit jantung? Kalau dia kaget terus kenapa-kenapa gimana?"

Itu suara Aldan, merasa terganggu sambil melirik dengan was-was ke arah meja Aryo. Teman kelas mereka yang katanya punya riwayat penyakit jantung, pernah sekali doi masuk UKS cuma gara-gara kaget denger si Rico bersin waktu ujian berlangsung.

Tahu sendiri kalau lagi ujian pada mode hening, ditambah suara bersin Rico ini mirip bapak-bapak. Gedhe banget suaranya, anjing! Pingsan lah si Aryo gara-gara kaget.

"Ah! Settingan itu biar kalau pelajaran olahraga dia bisa skip." Kata Rico dengan muka super julid.

Ceritanya Rico ini masih dendam pakai banget sama si Aryo, karena dulu doi kena hukuman perkara bersin.

"Sembarangan! Muka sama bibir dia aja pucet terus gitu!" tegur Aldan takut-takut si Aryo denger.

"Emak dia pakein bedak bayi kebanyakan sampai bibir, kalau nggak emang dia lagi sariawan."

"Lo bisa bedain bibir pucet sama pecah-pecah nggak, cuk?"

Di sisi lain Dirga mendengus mendengar percakapan tak jelas keduanya. "Ric! Lo tadi mau kasih berita apa?"

Rico langsung menoleh. "Oh, iya! Lupa. Cie ... lo pasti udah kepo banget ya?"

"Cepet apaan?! Awas aja kalau nggak penting, nanti dicipok Aldan," ancam Dirga.

"Kenapa gue, jancuk?" toleh Aldan yang duduk disamping Cello.

"Ya Tuhan, Cell! Baru sadar dari tadi ada lo di sini," ujar Rico yang membuat Cello menoleh sekilas.

"Ayo coba tebak berita gue, Cell!"

"Dicoba dulu jangan takut salah," bisik Aldan ikut-ikutan dengan antusias.

NAVILLERA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang