| Part 27: Drama Queen

35.4K 2.6K 1.1K
                                    

a/n: HOLA! Siapa yang nungguin cerita ini UP?

• Absen dulu sini pakai emoji 🦋 andalan kita!

• Kalian baca jam berapa?

Happy reading. Ini super panjang-dua part, aku jadiin satu (5695 kata). Wajib ramaikan komen, vote dan follow, yaa. Gratis kok, nggak bayar 💗

⚠️ 15+ | Toxic characteristic and intimate kiss

🦋🦋🦋

Hal pertama yang Sea lakukan begitu keluar dari area lapangan indoor sekolah adalah menutupi sisi lehernya sendiri dengan rambut.

Gaska benar-benar menyebalkan. Membuatnya kesusahan dengan empat tanda ruam, yang sama sekali tak sesuai dengan kehendak Sea.

Gadis bernetra abu-abu itu hanya membutuhkan tanda ruam sebanyak satu titik, pada jengkal kulit lehernya-tidak lebih. Belum lagi dengan luka robek di bibir, tanda kemerahan di lengan, serta bagian belakang pahanya.

Sirena Raquelle Paradhipta kini terlihat kacau, dengan kadar yang berlebihan.

Beruntungnya ia sudah menyiapkan silk scarf, bermotif Dior untuk ia kalungkan di leher. Juga sengaja menurunkan rok seragamnya, sampai sebatas lutut.

Usai memacu langkah sampai di sisi mobil jemputannya, tatapan gadis angkuh itu kini terkunci pada bodyguardnya yang telah stand by-menunggunya di sisi body mobil.

Ugh! Sea jelas petanda buruk untuk bodyguard itu-Mr. Guzman. Pria paruh baya berumur 36 tahun, berwajah dingin dan kaku, aura kolotnya semakin memuakkan dalam balutan jas dan kaca mata hitam.

"Selamat sore, Nona."

Sea menaikkan sebelah alisnya begitu pergerakannya diblokir saat hendak masuk ke mobil.

"Ny. Daniella pasti akan meminta laporan tentang kegiatan yang Nona lakukan, sampai keluar dengan keterlambatan waktu selama 16 menit."

"Ingin Nona sendiri yang menjelaskan, atau perlu saya yang mencari tahu sendiri?"

Ah! Pria ini semakin menjengkelkan saat mulai bertanya-tanya.

"Saya habis dari toilet di lantai 3. Ganti pembalut." Jawaban Sea yang langsung bisa diterima-tanpa pendar curiga, dan langsung membuat Mr. Guzman mengangguk.

Detik selanjutnya, pria berpostur besar dengan tinggi badannya yang mencapai 180 cm itu membukakan pintu di bangku penumpang untuk Sea.

"Silakan, Nona."

Dengan begitu, Sea masuk ke mobil. Duduk dengan tenang sampai bodyguardnya mengambil posisi di bangku kemudi.

Setelahnya adalah bagian yang terburuk.

Di mana Sea harus menyerahkan tas sekolahnya untuk diperiksa. Ini bagian dari Daniella dan sikap protektifnya yang semakin menggila.

Beruntungnya Sea telah memprediksikan hal ini dengan sangat baik, jadi-jika kalian bertanya, tentang di mana ia meletakkan ponsel milik Gaska, jawabannya di loker sekolah.

Gadis itu akan mengambilnya setelah rencana kecilnya berhasil.

"Anterin saya ke kantor mama dulu sebelum pulang. Ada surat keterangan lomba sekolah yang harus ditandatangani orang tua." Sea membuka suara sembari menunjuk selembar kertas dari dalam tasnya.

NAVILLERA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang