| Part 8: Be Your 911

57.9K 4.2K 1.6K
                                    

a/n: Siapa seneng lihat notif? 🙌🏻

• Absen pakai username wattpad kalian, dong!

• Baca jam berapa?

• Kalian lebih suka kalau dalam satu part aku nulis banyak sekalian, atau dipenggal jadi beberapa part? [Wajib jawab]!

Ini 5.192 kata, kalau semisal bosen bisa lanjut baca besok.

Btw, happy Reading. Jangan lupa vote dan ramaikan komentar di paragrafnya. Tolong tandai typo juga. Thank you <3

🦋🦋🦋

"Hey, idiot!"

Sea menoleh dengan wajah kesal. Entah karena panggilan yang Gaska berikan atau karena cowok itu tanpa aba melemparkan jaket kulit urakannya ke arah Sea. Beruntung gadis itu memiliki reflek cepat untuk menangkapnya.

"Dingin, habis hujan." Sebelah alis Sea terangkat. "So ... what, idiot?"

"Pake jaketnya, kalau lo sakit pasti gue yang disalahin."

"Nggak perlu, gue nggak kedinginan." Sea kembali melemparkan jaket itu kepada pemiliknya, lantas berbalik badan untuk memacu langkah menuju parkiran rumah sakit.

Omong-omong saat ini sudah pukul 10 malam. Sea sebelumnya memilih tinggal selama 2 jam lebih, berharap bisa menemui papanya setelah pria itu sadar. Namun, kata Darla papanya butuh istirahat lebih lama. Beruntungnya keadaan pria itu sudah lebih baik, dan Sea sudah bisa lebih tenang dari sebelumnya.

Serta selama itu juga Gaska menemani Sea di rumah sakit, entah apa yang membuat cowok itu mau melakukannya.

"Lo nggak jadi balapan?" tanya Sea ketika merasakan derap Gaska mencoba menyamakan langkah keduanya.

"Udah nggak mood," jawab Gaska sambil menyampirkan jaket miliknya ke tubuh Sea.

"You look good in my jacket," katanya sambil menahan Sea yang nampak ingin melepas jaketnya. "I always look good. But thanks, idiot!" bisik Sea yang membuat Gaska mendesis kecil.

Keduanya kini berjalan bersisian, dengan langkah kecil menuju parkiran. Malam itu terasa sepi, hanya ada beberapa orang di luar rumah sakit. Kebanyakan bapak-bapak yang tengah merokok.

"Stop looking at me like that!" Sea mengerang pelan, melirik tajam kepada Gaska yang sangat jelas tengah menatapnya tanpa jeda.

"Like what?"

Gadis itu menghendikkan bahu. Benar-benar benci dikasihani. "Like i'm a pathetic loser."

*pathentic; menyedihkan.

"First of all, you're not pathetic." Gaska menoleh ke arah Sea sebelum melanjutkan ucapannya. "But tbh, i agree with you."

"You're loser!" ejek Gaska yang sukses menjatuhkan ekspektasi sempurna milik Sea.

"Cowok brengsek!" Sea menggeram kesal, sementara Gaska tertawa pelan ketika gadis itu meninju lengannya.

"Bercanda." Masih dengan tawa yang tertinggal itu, Gaska menunduk ke arah Sea dan berbisik pelan di telinganya. "Asal lo tahu, cewek loser nggak bakal bisa jadi pacar gue."

NAVILLERA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang