| Part 9: Illegal Things

53.1K 4K 2K
                                    

a/n: Akhirnya besok libur 🧜🏻‍♀️💘

• Absen dulu sini, baca jam berapa?

• Sudah siap baca dan ramaikan komentar, kan? Jangan lupa tandai ✨T Y P O✨ Happy Reading, friends.

🎶 Now playing:

🎶 Now playing:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

"Sekian pelajaran siang ini, bapak akan lanjut materinya di pertemuan selanjutnya."

Sesi pelajaran dari mapel yang paling Sea benci di muka bumi akhirnya berakhir. Apa lagi kalau bukan fisika. Bersamaan dengan bel istirahat yang terdengar, membangkitkan antusiasme seluruh murid untuk bergegas keluar dari kelas.

Sea menutup buku paket tebal yang justru digunakan sebagai tumpuan lembar sketsa, yang dirinya gambar sejak dua jam terakhir. Menampilkan pola serta arsir abstrak dari desain beberapa gaun dan rangkai batik dari tinta hitamnya.

Itu lah Sea dan kebiasaannya. Gadis itu memang memiliki ketertarikan, imajinasi, dan kemampuan dasar di bidang seni desain, tetapi hanya sebatas hobi untuk mengusir kebosanan. Tidak lebih.

Di dalam kelas, kini tersisa dirinya dan segerombolan gadis di meja paling depan. Seperti biasa, tengah membicarakan comeback idol korea favorit mereka dengan suara lantang. Terlihat sangat menyenangkan. Itu adalah satu-satunya hal yang tidak bisa dirinya dapatkan kembali.

"Freak!" Sea mendesis pelan, memilih beranjak dari bangku untuk pergi ke ruang penyiaran.

Well, setidaknya gadis-gadis itu tidak semenyedihkan Sea yang terpaksa tinggal di kelas karena tidak bisa makan di kantin. Lantaran kata Daniella tak cukup sehat, sekali pun mamanya itu mati-matian memintanya untuk melakukan diet extreme.

Mungkin semua lebih baik jika di dalam kelas akan ada-setidaknya satu teman yang mengajaknya bicara, sayangnya ia tak punya satu pun. Poor Sea. Si individualis yang tak pernah sadar jika tengah kesepian. Sikap angkuhnya pun kadang tak bisa di toleransi.

Sementara itu, sampainya di depan ruang penyiaran, Sea langsung menghentikan langkah. Seolah menyadari jika ruang yang biasa kosong itu kini tengah dihuni oleh spesies lain. Dan benar saja, ketika dirinya membuka pintu kayu di hadapannya-muncul lah segerombol murid laki-laki yang tengah menyuluti benda nikotin bernama sigaret.

Ugh! Here we go, again.

Ketukan langkah penuh percaya diri milik Sea terdengar mendekat sampai di ambang pintu. Kemunculannya langsung membuat spesies-spesies itu gelagapan dan mematikan rokok mereka dengan wajah panik. Mereka anak kelas dua belas, walau begitu cukup waras dan sadar perihal siapa yang tengah memergoki mereka saat ini.

NAVILLERA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang