| Part 41: Pretty Little Lies

22.5K 1.5K 1.1K
                                    

a/n: Cie up! Seneng nggaaak? Baca part sebelumnya kalau lupa alur, yaa <3

Happy reading dan tandai typo, yaa!! Istg, part ini lumayan intens. Jadi, pelan-pelan aja bacanya.

⚠️ TW | Adult language, crime, drugs, & kissing scene. Now playing:

 Now playing:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

"Gaska ... lo yakin ini tempatnya?"

Pertanyaan Sea itu membuat Gaska kembali memastikan, jika mereka telah sampai di alamat yang tepat.

"Ini club, Gaska. Kayaknya Cello udah nggak punya otak, sampai minta lo ke tempat kayak gini!" maki Sea, tak bisa menyembunyikan rasa kesalnya.

"Kita pulang aja, Gaska! Rasanya nggak pantes buat kita masuk ke sana."

Gaska menghela nafasnya, sebelum mengambil keputusan final. "Lo tunggu di mobil! Biar gue yang masuk."

Sea buru-buru menggeleng, tak setuju.

"No! Pokoknya gue harus ikut. Nggak ada jaminan kalau lo nggak bakal di godain cewek kegatelan atau tante-tante di dalam sana."

"Se, gue cuma anter barang dan langsung cabut. Gue janji ini nggak akan lebih dari 10 menit. Okay?"

"No."

Oh ... hell! Sea tetap lah Sea yang selalu punya aturan sendiri dan keras kepala. Gaska harusnya sudah terbiasa dengan fakta tersebut.

"Okay fine!" Gaska mengalah. "Tapi dengan catatan jangan jauh-jauh dari gue!"

Sea langsung mengambil hormat dengan tangan kiri sebagai tanda patuh. "Aye-aye, Captain!"

Setelahnya, Gaska mengambil sebuah jaket tebal dan topi dari jok belakang untuk diberikan kepada Sea. Oh! Omong-omong, Gaska sudah mengganti seragamnya yang basah dengan pakaian serba gelap dan tertutup.

Jangan lupakan topi berwarna putih yang sudah terpasang di kepala pacar Sea!

Jika boleh jujur, pakaian Gaska sekarang ini sungguh udik dan tidak stylist. Mirip seorang buronan. Namun, mungkin itu bagian dari keamanan pekerjaan rahasia Gaska, jadi Sea memilih tak berkomentar.

"Lo bawa KTP?"

"Bawa," jawab Sea sambil memakai jaket untuk menutupi seragam. "Kenapa emangnya?"

"Katanya, kalau masuk club bakal di-check tanda pengenalnya." Terlihat Gaska tengah mencari KTP-nya sendiri dari dalam dompet.

NAVILLERA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang