| Part 6: Frenemy

53K 4.2K 1.4K
                                    

a/n: YEAY UP!! Siapa seneng? 😜💗

• Kalian apa kabar? Semoga baik dan sehat selalu, aamiin.

• Sudah siap baca dan ramaikan komentar, kan? Jangan lupa tandai ✨T Y P O✨ Happy Reading, friends.

🦋🦋🦋

"Lo masih tertarik pacaran sama gue, kan?"

Demi Tuhan Gaska pasti sudah lupa tentang ego dan harga diri ketika kalimat itu terucap dari bibirnya.

Itu saja sudah cukup membuat Gaska terlihat tidak waras, nadinya terpacu gila-gilaan. Rasanya aneh-terutama saat Sirena Raquelle Paradhipta mulai tersenyum kepadanya. Penuh pesona. Fokus Gaska terganggu dan ia mulai menahan nafas tanpa sadar.

Mengakhiri ketidakwarasannya, Gaska mengambil sedikit jaraknya dari Sea. Kembali memasukkan kedua tangannya ke saku celana, bersikap dingin-seolah tidak pernah terpesona dengan seulas senyum sialan itu sebelumnya.

"So how?"

"Well ... sejujurnya sih udah nggak, tapi bakal gue pertimbangin."

Dahi Gaska berkerut, sorot matanya langsung seperti orang linglung. "Maksudnya?"

"Maksudnya ... sekarang lo minggir dulu, sampah gue masih banyak di loker." Gadis itu menaikkan sebelah alisnya, seolah mengejek.

Oh, wow! Gaska langsung terperangah di tempat.

"Hush! Hush!" Dan kini tubuhnya didorong menjauh oleh Sea begitu saja.

Tunggu, apa Gaska baru saja ditolak? What the hell's going on?

"Ini ceritanya lo lagi sok jual mahal?" tanya Gaska mencoba memahami situasi yang tengah dihadapi. Serius, dia bingung.

"Sorry ... gue emang mahal, bukan sok jual mahal. Noted!"

"Mahal? Lo nggak inget kelakuan lo di ruang penyiaran?" sarkasnya dengan muka super julid sekaligus menahan kesal.

"Sssttt ... jangan kenceng-kenceng ngomongnya. That's our secret," bisik Sea sambil mengedipkan sebelah matanya kepada Gaska.

Bibir Gaska langsung terbuka mendengarnya. Merasa tidak habis pikir, karena sungguh! Jika ada pertanyaan tentang apa yang ingin sekali Gaska lakukan saat itu, sudah pasti jawabannya adalah menonjok hidung Sea sampai gadis itu mimisan di tempat.

Sabar. Sabar. Sabar. Inget, Gaska! Sekarang ini lo lagi nembak cewek, harus extra sabar.

"Jadi intinya lo mau atau nggak?" geram Gaska mati-matian menahan gejolak amarahnya.

"Gue udah bilang, bakal gue pikirin. Cewek itu butuh waktu."

"Gue nggak ngajakin lo pacaran beneran ya, setan. Ini cuma buat rencana gagalin pernikahan itu, jadi nggak usah sok-sok an mikir! Inget, lo itu nggak ada otak."

"Gue nggak suka cowok kasar, jaga mulut kalau nggak mau gue tolak!" ancam Sea merasa tersinggung.

Gaska menghela nafasnya pelan. "Jadi berapa lama?"

NAVILLERA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang