Jimin's
Aku masih ingat dengan jelas hari pertama bertemu dengan Jennie. Saat itu aku melihat seorang gadis yang sedang berjongkok di parkiran gedung bighit. Ketika aku berjalan makin mendekat akhirnya aku tau alasan gadis yang memakai hoodie oversize itu berjongkok.
Gadis itu tengah memperhatikan kumpulan semut yang sedang mengerumuni permen. Gadis berambut panjang itu tersenyum begitu cerah sembari handphonenya merekam semut-semut kecil itu. Dan aku bersumpah, itu adalah senyum terindah yang pernah aku lihat. Bahkan senyumnya lebih manis dari senyum Yoongi Hyung yang awalnya aku kira senyum termanis didunia ini. 'apa aku akan diabetes setelah ini' pikirku.
Aku sempat terdiam beberapa saat, terpaku menatap senyum indah itu dari jarak dua meter. Iya, memang cukup jauh. Karena dia berdiri dekat dengan pintu masuk gedung, sedangkan aku datang dari parkiran ujung. Aku belum pernah melihatnya sekalipun. Dia terlihat asing. Dalam pikiranku, mungkin saja dia salah satu staff baru yang direkrut kantor. Atau malah seorang traine?.
Aku tidak mempunyai keberanian untuk lebih mendekat dan berkenalan. Daripada berhenti didepannya dan berkenalan, aku lebih memilih melewati gadis itu-mengabaikannya- dan memasuki gedung bighit seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Padahal debaran didadaku masih terus mengila bahkan sampai aku memasuki lift dan memasuki ruang latihan.
Tapi, pada akhirnya keberuntungan membawa gadis itu kembali kehadapanku lagi, masih dihari yang sama. Sekitar satu jam setelah kami semua berkumpul, Sejin Hyung datang bersama gadis dengan senyum manis yang menyukai semut itu. Dia sekarang tepat didepanku, lagi-lagi tersenyum dengan indahnya.
"Namanya Jennie Kim. Dia yang akan membantu kalian dalam persiapan comeback kali ini" Dan sejak saat itu, Jennie Kim berhasil mengisi bagian dari diriku yang awalnya kosong.
***
Jennie Kim. Gadis itu begitu luar biasa. Bagaimama bisa dia tertawa dan tersenyum setiap saat. Seolah hidupnya begitu mudah, tanpa beban. Dia paling dekat dengan Hoseok Hyung. Mereka berdua seperti teman lama yang dipertemukan kembali. Menertawakan segala hal dan berbicara banyak hal yang tak terpikirkan.
Dan aku benar-benar semakin jatuh oleh pesona gadis itu. Ah, bahkan dia terlihat begitu lucu saat mengerucutkan bibirnya didepan hoseok hyung ketika ditanya tentang makanan favoritenya. Dengan polosnya ia menjawab eskrim rasa susu ketika Hoseok Hyung menanyai hal tersebut. Otakku makin kacau karena berbagai tingkah menggemaskan Jennie.
Tapi, wajah serius Jennie saat di studio adalah yang terbaik. Dia terlihat begitu mencintai apa yang dia kerjakan. Dia terlihat begitu jatuh hati pada setiap melodi yang ia buat. Dia menuangkan cintanya disetiap nada-nada indah itu.
Setiap saat dia berada disekitar, aku tak bisa berhenti melirik dan sesekali mencuri pandang padanya. Aku bukanlah Yoongi hyung ataupun Taehyung yang dengan beraninya terus menatap Jennie lekat. Aku terlaupau malu dan takut untuk melakukan hal itu.
Soal Yoongi hyung dan Taehyung, aku rasa mereka tertarik pada Jennie. Aku sedikit cemas akan hal itu. Tidak, sebenarnya aku benar-benar mencemaskan perasaan mereka pada Jennie. Sungguh.
"Kau menatapnya sepanjang hari" Aku memulai pembicaraan saat kami terusir keluar oleh Yoongi hyung dari studio. Aku tidak bisa menahan rasa penasaranku lagi. Namun Taehyung tidak bereaksi sedikitpun. Dia bersikap acuh dan terus melahap ramyun didepannya, kami di kantik kantor saat itu.
"Jangan menyukainya, Sejin Hyung akan marah" Entah aku sedang memperingati Taehyung atau diriku sendiri saat ini. Karena Taehyung yang tak merespon membuatku semakin berfikir dia merasakan sesuatu pada Jennie.
"Siapa yang menyukainya bodoh. Aku hanya penasaran saja, dia itu aneh" Tepat sekali, Taehyung menyukainya. Dia tertarik pada Jennie. Mengelak adalah caranya untuk menutupi perasaannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Warm and Cold (Jennie Kim Taehyung)
FanfictionLet's fall for real [Shisi, September 2017]