Yok vote duluh sebelum baca :))
"Kau tidak bisa mengelak lagi nona Kim. Kau menyukaiku"
Jennie hanya diam. Menerima pelukan hangat Taehyung. Gadis itu terus saja melanjutkan kegiatannya mencuci piring tanpa memperdulikan kalimat yang baru saja pacarnya ucapkan. Kalimat pernyataan yang lebih tepat disebut sebuah dugaan karena pemuda itu tengah menebak-nebak kebenaran ucapannya sendiri. Tentang Jennie yang telah jatuh padanya.
"Baiklah. Kau menang tuan Kim" Setelah jeda yang begitu lama. Jennie akhirnya bersuara saat beberapa piring kotor didepannya telah berubah mengkilap.
Jennie membenarkan ucapan Taehyung. Tapi entah mengapa Taehyung tak bahagia mendengarnya. Jennie kelewat tenang untuk mengatakan bahwa Taehyung telah menang. Kelewat tenang dibanding Taehyung yang jantungnya sudah tak terkontrol dengan posisi mereka sekarang.
"Apa yang aku menangkan?" Taehyung berujar lirih dengan pelukan digadis itu yang mengerat. Seolah kembali mencari keyakinan dari pernyataannya sendiri.
"seharusnya kau bilang bahwa kau menyukaiku, bukannya aku menang" Taehyung sekarang membenamkan wajahnya di ceruk leher Jennie. Berbisik lembut pada gadis itu sembari menikmati wangi tubuh Jennie yang bagaikan candu baginya.
"Bahkan dengan posisi sedekat ini pun jantungmu tak bereaksi. Apa aku harus menciummu disini dan membuatmu berdebar agar kita bisa tau perasaanmu?" Tidak. Taehyung tidak senekat itu untuk mencium gadisnya sekarang. Yang artinya para hyung serta Jimin dan Jungkook dapat melihat adegan romansa mereka. Dan alasan lainnya tentu saja karena dia belum yakin Jennie benar menyukainya.
"Aku menyukaimu" mendengar itu perlahan Taehyung melepaskan pelukannya pada Jennie. Tidak ada pernyataan cinta sebaik itu. Jennie kelewat datar untuk mengutarakan sebuah kalimat cinta yang membuat Taehyung semakin yakin dugaannya salah. Taehyung sekarang tengah berusaha mengabaikan pengakuan yang menurutnya terpaksa gadis itu lakukan. Lebih memilih menulikan telinganya seolah pengakuan Jennie barusan tak pernah terjadi.
"Setidaknya. Terimakasih untuk menepati Janjimu menjadi pacar yang baik. Kau terlihat benar-benar menyukaiku dan sangat pandai berbohong. Bahkan aku hampir tertipu" Ucap Taehyung sedikit kecewa sebelum pergi meninggalkan Jennie didapur. Meninggalkan gadis itu yang masih sama tenangnya sejak beberapa menit lalu.
"Jennie Kim Bodoh!" hardik Jennie pada dirinya sendiri sambil menatap punggung Taehyung yang semakin menjauh.
***
Taehyung tengah uring-uringan di kamarnya saat ini. Bisa-bisanya ia percaya pada Kim Seokjin dan Kim Namjoon. Terkutuklah mereka berdua yang berhasil membuat Taehyung mempermalukan dirinya sendiri didepan Jennie. Dia bahkan bertingkah menggelikan tadi. Mana mungkin hanya karena perhatian kecil seperti menanyai kabar dan memasak untuknya bisa disebut sebuah pengakuan cinta. Taehyung benar-benar bodoh.
Taehyung bahkan hampir lupa posisi Jennie. Hampir melupakan bahwa hubungan mereka tidak tulus. Hampir melupakan bahwa Jennie memang begitu. Jennie yang akan terlihat sempurna dimata siapapun. Jennie yang akan menunjukkan bahwa peran pacar yang baik memang cocok untuknya.
Taehyung hampir melupakan semuanya."Memikirkan sesuatu?" Taehyung mendongak kearah pintu. Mendapati objek pembuat kekacauan di pikiran dan hatinya tengah berdiri didepan pintu kamarnya dengan wajah tanpa dosa.
"Namjoon Oppa bilang kau disini dan mengijinkan ku masuk, jadi aku menyusulmu" Wah, bahkan sekarang Jennie tersenyum cerah padanya.
"Aku memikirkanmu. Kau menolakku tadi" Entah kenapa melihat ekspresi Jennie yang biasa saja seolah tidak terjadi apapun tadi saat mereka di dapur, membuat Taehyung ingin kembali mengungkitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Warm and Cold (Jennie Kim Taehyung)
FanfictionLet's fall for real [Shisi, September 2017]