Hari ini adalah hari terakhir Jennie bekerja sebagai komposer untuk lagu comeback BTS. Tapi ada yang berbeda kali ini, gadis yang terkenal disiplin itu datang terlambat dihari terakhirnya. Sudah lebih dari dua jam para member menunggu kedatangan Jennie dan gadis itu belum juga terlihat.
"Apa terjadi sesuatu kemarin?" tanya Taehyung pada Jimin. Jimin yang duduk berhadapan dengan Taehyung melepas pandangannya dari game di ponsel yang ia genggang.
"Memangnya apa yang terjadi?" Namjoon ikut menimpali Taehyung karena merasa penasaran juga. Sebenarnya kejadian kemarin siang sudah menyebar keseluruh penghuni gedung bighit. Semua orang bahkan membicarakan Jimin dan Jennie. Banyak yang mengira ada sesuatu diantara mereka berdua.
"A..pa? Kenapa kalian semua menatapku?"
Jimin tau betul mereka semua butuh penjelasan dan dia tidak bisa menceritakan kejadian kemarin, Sejin jelas akan membunuhnya."Ayolah Hyung. Kau tau apa yang ingin kami dengar" Jungkook sama seperti yang lainnya, penasaran.
"Apa yang ingin kalian dengar?" Jimin semakin tersudut. Dia benar-benar takut salah bicara.
"Jennie. Sesuatu pasti terjadi antara kalian kan? Bahkan Jennie yang selalu tepat waktu tak datang sekarang" Jimin meneguk ludahnya kasar menatap Taehyung dan Suga secara bergantian.
Tak berapa lama, mulut Jimin terbuka siap mengatakan seauatu "Aku menyatakan perasaanku pada Jennie. Dan aku ditolak" Jimin tersenyum miris merutuki dirinya sendiri. Jimin tidak sepenuhnya berbohong. Kemarin secara tidak langsung Jimin telah mengungkapkan perasaannya pada Jennie dan reaksi gadis itu menggambarkan sebuah penolakan.
Mendengar penjelasan Jimin sontak semua member kaget. Apalagi Jungkook yang membulatkan matanya dengan mulut terbuka membentuk huruf o. Sedangkan Suga terlihat begitu terluka.
"Apa kau gila? Menyatakan perasaan disaat-saat seperti ini? Ini bisa mengganggu Comeback kita Park Jimin" Namjoon tentu saja memikirkan kalau saja pernyataan Jimin akan membuat Jennie tergangu.
"Apa mungkin karena itu dia tidak datang untuk Finishing lagu terakhir?" Lanjut Namjoon.
Jimin tertunduk "mungkin saja" Jawabnya dengan wajah merasa bersalah. Iya, Jimin memang merasa bersalah atas apa yang ia lakukan kemarin. Kejadian yang tidak terduga itu seperti mimpi buruk baginya. Melihat Jennie yang kacau begitu menyakitkan bagi Jimin.
"Sudah lah Hyung. Seharusnya kita menghibur Jimin karena dia baru saja di tolak" Taehyung berusaha membela Jimin, Taehyung bahkan mengelus punggung Jimin berusaha mengutarakan bahwa itu bukan masalah. Ruangan mulai sunyi seolah menggambarkan pikiran Jimin yang terasa kosong saat ini.
"Maaf datang terlambat" semua orang di ruang latihan sontak memandang pintu masuk yang menampakkan sosok yang mereka bicarakan sejak tadi. Jennie terlihat tersenyum ramah dengan wajah cerianya seperti biasa. Yang sedikit berbeda hari ini gadis itu mengenakan baju berlengan panjang yang terlihat begitu pas di tubuhnya, tidak ada kaos Oversize hari ini.
"Ah, mobilku mogok di jalan. Maaf membuat kalian menunggu" Jennie berjalan memasuki ruangan dan berhenti tepat di pintu studio.
"Ayo kita mulai" Jennie mengajak yang lainnya ikut masuk. Semua member mengekori Jennie memasuki studio untuk menyelesaikan lagu terakhir mereka.
Jimin memperhatikan Taehyung yang tak sedikitpun melepaskan pandangannya dari Jennie, begitu pula dengan suga yang terus memandang gadis itu dengan kedua mata sipitnya.
Jimin berpikir, apa yang membuat tatapannya berbeda dari kedua orang itu dan kenapa hanya tatapannya yang mengganggu Jennie. Jimin merasa tidak adil. Benar-benar tidak adil ketika kedua orang itu bisa sesuka hati menatap Jennie dan Jimin tak bisa melakukannya. Bahkan disaat pertama kalinya Jimin memandang gadis itu cukup lama, berakhir dengan kejadian yang tak terduga seperti kemarin.
'Apa perasaan Taehyung dan Yoongi berbeda dengan perasaannya pada Jennie?'
"apa karena ditolak Jennie kau beralih haluan Jim" Hoseok berbisik pada Jimin yang masih memusatkan matanya pada Taehyung dan Yoongi secara bergantian.
"Diamlah Hyung. Kita bisa diusir dari studio jika berisik" Balas Jimin yang mendekat ke telinga Hoseok.
"Kau pasti bingung memilih Taehyung atau Yoongi-Hyung" Hoseok kali ini terkikik pelan mengejek Jimin.
"TERSERAH KAU SAJA" Jimin tidak sedang dalam mood bagus untuk bercanda. Suaranya yang begitu keras sontak membuat semua orang di studio memandang kearanya.
"Ada apa Jim? Kau keberatan dengan nada akhirnya?" Jimin tersentak. Ah bagaimana dia lupa bahwa Hoseok sedang menjailinya dan itu berhasil.
"Tidak hyung, bukan lagunya. Itu... Hoseok-Hyung terus saja menggangguku" Jimin menjelaskan pada Yoongi.
"Seriuslah jika di Studio. Kemarin Taehyung sekarang Hoseok, besok siapa lagi yang kau ajak bermain-main disini" Jimin hanya terdiam, dia tau Yoongi pasti sedang sangat kesal padanya karena Jimin yang ternyata juga menyukai Jennie.
"Hyung. Jangan terlaku berlebihan. Ayolah" Namjoon mencoba menahan Yoongi agar tidak semakin meledak.
"Baiklah ayo lanjutkan dan selesaikan dengan cepat" semuanya menganguk mematuhi Yoongi.
***
"Jadi sejak kapan kau menyukai Jennie" saat ini Yoongi dan Jimin hanya berdua di studio. Member yang lain telah lebih dulu keluar untuk makan siang.
"Apa karena itu kau menanyakan perasaanku pada Jennie? Karena kau menyukainya?" Yoongi sebisa mungkin berbicara tanpa emosi. Biar bagaimanapun menyukai Jennie bukanlah kesalahan Jimin. Siapa yang akan tau ia akan menyukai seseorang.
"Maafkan aku Hyung. Lagi pula aku sudah di tolak. Jadi Hyung bisa mendekatinya." Jimin masih tertunduk, takut menatap mata sipit didepannya.
"Bagaimana bisa aku mendekatinya saat tau kau juga menyukainya" begitulah Yoongi, bersikap acuh padahal dia begitu peduli.
"Aku bahkan tak nemikirkan perasaan Hyung. Aku berniat menjadikan dia pacarku secara diam-diam. Seharusnya Hyung juga begitu." Jimin memang berniat melakukannya. Memiliki Jennie dan mengabaikan bahwa Taehyung dan Yoongi juga tertarik pada gadis itu.
"Tapi aku tidak akan melakukan itu. Masih banyak gadis diluar sana. Seharusnya kau bilang padaku jika menyukainya" Yoongi tidak akan pernah mau bersama dengan gadis yang disukai temannya. Bahkan dalam sebuah wawancara saat ditanyakan 'jika mereka menyukai gadis yang sama apa yang akan Yoongi lakukan?' Yoongi menjawab akan mencari gadis lain.
"tapi Hyung tidak akan mudah menyukai gadis lain" Jimin benar-benar merasa egois. Dia tau Yoongi tidak mudah Jatuh Cinta dan dia sempat mengabaikannya. Tapi tetap saja dia tipe orang yang akan melakukan apapun untuk mendapatkan gadis yang ia sukai. Jimin hanya ingin seorang gadis yang ia pertahankan untuk selamanya. Hanya satu, dan itu Jennie.
"Kau juga begitu. Pasti akan sulit bagimu" dan pada akhirnya, Yoongi dan Jimin tau perasaan mereka pada Jennie tak akan menghilang begitu saja.
###
Terimakasih untuk yang baca Warm and Cold dari awal sampai sekarang. Mood gue lagi bagus hari ini. Dan taraaa... Part 5 nya bahkan lebih dari 1000 kata. Panjang -_- semoga ga enek bacanya.
Sebenarnya lebih panjang lagi, tapi gue potong aja buat part 6
So, don't forget to votement biar gue semangat namatin cerita ini secepatnya.
See ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Warm and Cold (Jennie Kim Taehyung)
FanfictionLet's fall for real [Shisi, September 2017]