Jennie menatap ketujuh pria yang tengah berdiri di depannya dengan senyum manis. Tak beda jauh dengan Jennie, ketujuh pria yang berdiri didepannya menunjukkan senyum yang tak kalah manis dibanding Jennie.
"Namanya Jennie Kim. Dia yang akan membantu kalian dalam persiapan comeback kali ini" Ujar Sejin, manager dari ketujuh pria tersebut.
Jennie membungkukkan kepala memberi salam, yang dibalas oleh ketujuh pria tampan itu dengan hal yang sama.
"Baiklah, aku akan mengajaknya menemui PD-nim dulu. Kalian bisa kembali berlatih" semuanya mengangguk mengerti dan Sejin membawa Jennie keluar dari ruang latihan BTS. Iya, ketujuh pria tadi adalah Bangtan sonyeondan. Boygrup korea yang sekarang tengah mendunia.
***
"Maaf karena memintamu kembali ke Korea" Sejin dan Jennie sekarang berada di kantin Bighit setelah beberapa menit lalu mereka menyelesaikan urusan mereka dengan PD-nim, membicarakan album Comeback BTS.
"Sudah saatnya aku kembali. Oppa tidak perlu merasa bersalah seperti itu." Jennie tersenyum hangat berusaha menenangkan Sejin yang terlihat merasa bersalah atas permintaanya agar Jennie pulang ke Korea.
"Apa kau telah mengunjunginya?" Tanya Sejin ragu. Jennie menggeleng. Sejin tau betul gadis itu pasti belum siap. Walau sudah hampir 3 tahun tapi tetap saja Jennie masih terluka.
"Jika kau butuh ditemani. Oppa akan menemanimu kesana" Jennie tersenyum mendengar Sejin yang begitu perhatian padanya. "Terima kasih Oppa" Sejin masih sama. Selalu menjadi Oppa yang begitu menyayanginya.
***
Sudah satu jam Jennie berada di studio dan tak seorangpun yang datang. Jennie terus saja menatap tajam pintu masuk studio, seolah matanya itu telah siap menyambut siapa saja yang akan masuk kesana. Dan tepat 65 menit dari waktu janji mereka -iya, Jennie menghitung setiap menit yang ia sia-siakan- tujuh orang pria yang ia temui tadi pagi masuk dan menerima tatapan leser Jennie.
"Aku pikir kalian mati dijalan" ujar Jennie ketus. Semuanya terlihat terkejut. Bagaimana bisa gadis manis seperti kucing yang mereka temui tadi pagi berubah menjadi singa betina dalam sekejap.
"Hahaha aku hanya bercanda" Jennie yang tadi terlihat menyeramkan tiba-tiba berubah menjadi gadis manis lagi. Tentu saja semua member bangtan merasa lega karena Jennie hanya bercanda.
"Maaf kami terlambat" Namjoon merasa tidak enak karena telah membuat Jennie lama menunggu.
"Tak apa. Jalanan memang macet jam segini. Aku tadi hanya bercanda. Jangan dibawa serius" Jennie tersenyum manis menatap Namjoon berusaha menegaskan bahwa keterlambatan mereka bukanlah masalah.
"Kalau begitu ayo kita mulai"
Saat ini Jennie sedang menjelaskan tentang beberapa hal yang PD-nim minta mengenai konsep lagu comeback BTS. Dan ketujuh pria tampan tersebut hanya menganggukkan kepala. Tentu saja konsep tersebut dipilih berdasarkan permintaan semua member dan PD-nim.
"Jadi, tugasku disini yaitu membantu kalian tentang melodi lagu. Kalian bisa langsung mengutarakan pendapat jika saja ada ketidak cocokan melodi yang aku buat dengan apa yang kalian harapkan. Bagaimanapun ini lagu kalian dan aku hanyalah pelengkap." Jelas Jennie panjang lebar.
Jennie tengah memutar sebuah melodi yang ia siapkan selama menunggu kedatangan para member bangtan tadi. Semuanya terlihat terkesima mendengar melodi yang terasa begitu pilu dengan nada lembut dan memukau itu. Bukan hanya suara piano dan violin yang terdengar disana, namun juga terdengar samar suara harmonika yang indah membuat kumpulan suara itu terdengar semakin menyayat hati. Yang menjadi pertanyaan semua member sama, bagaimana gadis itu bisa menciptakan melodi yang begitu sesuai dengan lirik lagu yang telah Hoseok dan Namjoon buat padahal mereka belum menunjukkannya samasekali.
"Aku akan memyempurnakannya setelah melihat lirik yang kalian buat. Kita akan menggabungkannya bersama dan menciptakan musik yang bagus secepatnya" Ujar Jennie setelah musik yang ia putar berhenti. Gadis itu terlihat bersemangat akan lagu tersebut.
"Bagaimana bisa begitu pas" Taehyung tanpa sadar mengutarakan kekagumannya seolah mewakili semua orang yang masih terkesima dengan bakat Jennie yang luar biasa.
"Setelah mendengar konsep serta beberapa informasi dari Sejin Oppa. Menurutku melodi seperti inilah yang paling cocok" Jennie terkekeh kecil merasa tersanjung karena respon mereka yang baik.
"Ah ini tentu saja belum semuanya. Kita akan menambahkan instrumen lain dan aku butuh pendapat kalian bertujuh tentang itu. Ini baru seperlima dari melodi keseluruhan." Lanjut Jennie menjelaskan dengan seksama.
"Bagaimana kalau kita bahas liriknya sekarang, agar aku lebih memahami keselurah lagunya" Jennie memandang Namjoon menunggu pemuda itu menyerahkan lirik dari lagu utama comeback mereka.
Setelah kurang lebih 5 jam membahas keseluruhan cerita yang ingin mereka sampaikan lewat lagu itu pada Jennie, Namjoon pun memutuskan untuk melanjutkan besok mengingat hari yang sudah mulai gelap.
"Baiklah terima kasih atas kerja sama kalian. Aku pulang duluan" Jennie membungkukkan kepalanya memberi hormat sebelum melangkah keluar ruangan tersebut.
Jennie merasa lelah. Entah mengapa tiba-tiba air matanya menetes menelusuri pipi bulatnya. Sudah sejak tadi ia menahan benda bening itu. Sejak melihat setiap kalimat di tiap bait lirik yang tadi mereka bahas.
Jennie tidak berjalan menuju pintu keluar gedung bighit. Dia sekarang tengah berada di toilet gedung megah itu. Didalam sebuah bilik yang ia tutup rapat. Terduduk sambil meringkuk mencoba mengontrol emosinya yang rasanya ingin benar-benar meledak.
"Mengapa aku begitu bodoh" gumamnya. Dan berikutnya suara isakan menggema di toilet yang untungnya dalam keadaan kosong itu.
***
Setelah menghabiskan waktu hampir tiga jam di toilet akhirnya Jennie keluar setelah mencuci dan kembali memoles make up tipis di wajahnya. Tapi tetap saja wajah Jennie terlihat begitu sembab.
"Kau belum pulang?" Jennie mendongakkan kepalanya, menatap sumber suara yang menghentikan langkahnya.
"Ah aku kebetulan di panggil PD-nim tadi. Kau sendiri, Kenapa belum pulang Taehyung-ah?" Jawab Jenne mencoba akrab. Mendengar jawaban Jennie, Taehyung jelas tau kalau Jennie tengah berbohong saat ini. Jelas-jelas PD-nim terbang ke Jepang tadi siang dan akan disana selama dua hari.
"Ah aku dan member yang lain menemani Yoongi hyung yang masih mengedit beberapa bagian yang tadi kita kerjakan" Apa peduli Taehyung jika gadis itu berbohong. Bahkan ia hanya mencoba ramah saat menyapa gadis itu.
"Baiklah, aku pulang dulu" Dan Jennie pun menghilang dari pandangan Taehyung, melangkah menuju basement.
"Taehyung-si apa gadis di toilet sana telah keluar?" Taehyung menoleh kebelakang mendapati Seokja Ahjummah yang bisa membersihkan kantor mereka tengah berdiri di belakangnya.
"ah iya Ahjummah, baru saja ia keluar" Jawab Taehyung. Tentu saja yang mereka bahas adalah Jennie Kim.
"Sudah lebih dari dua jam dia mengurung diri di toilet sambil menangis. Aku jadi kasian padanya" Taehyung berpikir sejenak. Mencoba memutar ngatannya tentang wajah gadis tu yang jelas terlihat kacau dibalik makeup tipisnya.
Setelah mendengar keadaan Jennie dari Ahjummah yang tadi, Taehyung berjalan menuju basement gedung bighit. Walaupun ia tidak begitu peduli dengan gadis itu, tapi tetap saja rasa kemanusiaannya membawanya berjalan menyusul Jennie untuk memastikan keadaan gadis itu. Bagaimana kalau misalnya gadis itu sedang depresi? dan akan melakukan hal bodoh. Sementara Taehyung adalah orang terakhir yang melihatnya.
Tak berapa lama mata Taehyung menangkap keberadaan Jennie. Dapat ia lihat Jennie tengah terduduk lemas didepan mobilnya. Taehyung bertanya-tanya. Apa yang terjadi pada Jennie. Padahal ia seharian terlihat begitu ceria bahkan keceriaannya mengalahkan Hoseok.
Beberapa saat kemudian ia melihat Sejin yang berlari menghampiri Jennie dan membawa gadis itu masuk ke mobil didepan mereka. Mobil sport hitam yang Taehyung yakini milik Jennie. Melihat hal itu membuat Taehyung semakin bertanya-tanya tentang gadis itu.
###
Dont forget to votement
And see ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Warm and Cold (Jennie Kim Taehyung)
FanficLet's fall for real [Shisi, September 2017]