Jennie duduk terdiam dengan tatapan kosong. Tak ada ekspresi yang terlihat dari wajahnya. Sedangkan Taehyung tengah berdiri tak jauh dari sofa yang Jennie tempati, pemuda itu sibuk berbicara dengan Dokter Jang di telpon. Beberapa menit yang lalu Taehyung memutuskan untuk menghubungi dokter Jang setelah ia lelah memaki dan meluapkan semua amarahnya.
"Baiklah. Besok saya akan kesana bersama Jennie" Taehyung menutup telponnya, mengakhiri sambungan internasional yang baru saja ia lakukan bersama dokter Jang. Padahal ia berniat menemui dokter Jang malam ini juga, tapi ternyata dokter Jang sedang berada di Jepang yang membuat Taehyung menunda pertemuan mereka menjadi besok.
"Besok pagi aku akan izin latihan dan menemani mu bertemu dokter Jang. Dia akan segera pulang dari jepang" Taehyung kembali duduk disamping Jennie memandang kekasihnya dengan penuh peyesalan. Dia bahkan mengatai Jennie bodoh saat tadi sedang marah. Dn melihat Jennie yang masih saja membatu membuat Taehyung semakin terluka saat ini. gadis itu pasti 'sangat ' tidak baik-baik saja.
"Aku belum siap" Jennie akhirnya bersuara, setelah sejak tadi hanya diam menutup mulutnya rapat. Bahkan saat Taehyung memarahi dan memakinya beberapa saat yang lalu, gadis itu hanya diam dan tak merespon.
"Mau sampai kapan kau seperti ini Jen? Apa kau benar-benar ingin mati?" padahal baru saja beberapa puluh detik yang lalu taehyung menyesal karena amarahnya yang tak terkendali dan sekarang lagi-lagi ia mengeluarkan kata-kata kasar untuk pacarnya. Taehyung tentu saja tak bermaksud mengatakan hal kejam itu. Dia hanya terlampau kesal dengan kekasihnya yang masih saja tak ingin disembuhkan.
"Apa aku boleh mati?" Taehyung terdiam mendengar apa yang baru saja Jennie katakan. bukannya sebuah jawaban yang Taehyung dapat, malah sebuah pertanyaan balik yang Jennie lontarkan.
"Pertanyaan macam apa itu? Apa sekarang kau sedang mengujiku Jen? Jangan mengatakan yang tidak-tidak" Taehyung menggenggang tangan Jennie dan membawa gadis itu kepelukannya. Pertanyaan yang Jennie lontarkan dengan wajah datarnya berhasil mengacaukan Taehyung. Taehyung takut jika Jennie benar-benar ingin mati. "aku tidak akan membiarkanmu mati. Dasar gadis bodoh" Taehyung menitikkan air matanya. Taehyung tidak pernah berharap kata-kata itu ia dengar dari Jennie.
"Baiklah, aku tidak lagi ingin mati" Jennie mengeratkan pelukannya pada Taehyung "Aku hanya ingin istirahat sekarang" dan Jennie mulai tertidur dipelukan kekasihnya.
***
Taehyung mulai membuka matanya saat mendengar sesuatu dari luar kamar Jennie. Saat ini Taehyung masih terbaring setengah telanjang di atas kasur milik gadisnya karena semalam setelah Jennie tidur Taehyung menggendong Jennie dan berpindah tidur di kamar.Suara dari luar terdengar semakin Jelas. Karena merasa khawatir kalau saja terjadi sesuatu dengan Jennie, Taehyung segera mengambil kausnya dan berjalan keluar kamar.
Baru saja tangan Taehyung menggenggam ganggang pintu, sebuah suara asing membuat Taehyung tertahan.
"Jadi kau membawa laki-laki ke apartementmu? Apa kau seorang jalang?" suara asing itu berganti tawa setelah kalimatnya barusan terujar.
"Eomma, kecilkan suaramu. Dia ada didalam." Jennie berbicara dengan begitu lembut., meminta suara asing yang ternyata Eommanya itu untuk berbicara lebih pelan. Mendengar itu, Taehyung mengurungkan niatnya untuk keluar. Situasi akan semakin rumit jika ibu Jennie melihatnya.
"Ah, apa dia tidak tau kau seorang jalang? Makanya kau takut dia mendengar pembicaraan kita? Kau benar-benar menjijikkan. Sudah berapa pria yang kau goda setelah Seungwoon meninggal?" Taehyung mengepalkan tangannya. Mencoba menahan diri untuk tidak keluar saat ini juga. Bagaimanapun, semuanya akan bertambah runyam jika ia bertindak gegabah.
"Kenapa kau diam saja? Seharusnya kau bicara saat ditanya. Bisa-bisanya kau memiliki pria lain setelah membunuh Seungwoon? Kau benar-benar tak tau diri" Taehyung sedikit membuka pintu kamar Jennie, mencoba memastikan keadaan kekasihnya itu yang untungnya saat ini terlihat baik-baik saja. 'mana mungkin dia masih bisa berdiri tegak seperti itu setelah semua yang Eommanya katakan' pikir Taehyung
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Warm and Cold (Jennie Kim Taehyung)
FanfictionLet's fall for real [Shisi, September 2017]