23- Reality

3.8K 673 12
                                    

Sider menjauh sana!!!

Seperti yang diharapkan semua orang. Kisah dengan happy ending tengah dijalani Jennie Kim dan Kim Taehyung. Menikmati waktu berdua di apartment Jennie dengan saling mendekap didepan layar televisi. Tidak ada lagi tokoh antagonis yang akan mengusik mereka. Kakek Jennie jelas telah berubah, bahkan si tua Shin itu ikut membantu dalam kesembuhan Jennie. Berbagi kisah masa kecil suram Jennie pada Taehyung dan dokter Jang. Dan jika kalian bertanya tentang tokoh antagonis lain yang menamai dirinya sebagai 'ibu', dia menghilang. Tak lagi terlihat sejak terakhir kali Jennie mengancam akan mengadukan semuanya pada sang kakek.

Sekarang hanya ada cinta dari Kim Taehyung yang memenuhi hari Jennie. Bahkan gummy smile miliknya-yang jarang sekali terlihat karena lebih sering tertutup oleh senyum palsunya- selalu menghiasi wajah Jennie akhir-akhir ini. Tak berbeda dengan Kim Taehyung, dia bahkan terlihat semakin bahagia karena bukan hanya mencintai saja, dia juga merasa dicintai sekarang. Walau sebenarnya belum ada pengakuan langsung dari Jennie tentang perasaannya. Mereka hanya menghabiskan hari dengan saling berbagi kasih. Melupakan dua kisah yang mati milik Park Jimin dan Min Yoongi. Percayalah, kedua pemuda itu tak sekacau yang kalian pikirkan saat ini. Mereka mencoba ikut bahagia, tentunya untuk gadis yang untuk pertama kalinya merasa kembali bahagia.

"Yoongi Oppa menghubungiku kemarin" Jennie membuka pembicaraan, membuat Taehyung yang hanyut dengan drama didepannya dan tangan yang sibuk memainkan jemari Jennie berhenti dari rutinitasnya.

"Tidak ingin bertanya apa yang Yoongi Oppa katakan?" Tanya Jennie karena tak mendapat respon dari kekasihnya kecuali pemuda itu yang semakin bungkam.

"Tidak" Jawab Taehyung singkat dan mencoba kembali fokus pada tayangan didepannya serta Jemari mungil Jennie.

"Dia manis sekali menanyakan kabarku padahal saat itu aku baru saja pulang dari dorm kalian" Taehyung mengumpat dalam hati. Memaki pemuda Min yang sekarang mungkin saja tengah terlelap tenang di dorm, bermesraan dengan kasurnya. Tidak hanya Min Yoongi saja, tentu Jennie tak luput dari umpatannya karena begitu lancang berbicara yang membuatnya terbakar api cemburu. Lagi pula siapa yang bertanya. Sebenarnya Taehyung tidak secemburu itu kok. Ya, dia memang sedikit cemburu dan makanya sedikit mengumpat dalam hati. Tapi percayalah, dia tak cemburu banyak. Setidaknya begitulah pemikiran dangkalnya.

*terserah tet* :)))

"Kau tau apa yang paling aku suka dari Kim Taehyung?" lagi, Jennie bertanya pada Taehyung. Membuat pemuda itu sedikit mengerutkan keningnya bingung. Kenapa Jennie malah bertanya. Tentu saja Taehyung tau jawabannya. Dia itu tampan. Sulit untuk tidak menyukai pemuda tertampan sedunia sepertinya.

"Apa?" Tanya Taehyung balik. Jelas sekali ia ingin mendengar langsung pengakuan Jennie tentang betapa tampannya dia. Karya terbaik Tuhan.

"Wajah Jelek Kim Taehyung saat cemburu. Aku begitu menyukainya" Jennie terkekeh geli sambil menunjukkan handphonenya. Ada penampakan wajah Taehyung disana. Kening berkerut, tatapan mata kosong menerawang, bibir mengerucut lucu, dan jangan lupakan kedua alisnya yang membentuk mimik kesal. Jennie mengambil fotonya tadi. Saat Taehyung sibuk dengan umpatan dan pembelaan diri tentang kecemburuannya yang sedikit menurutnya itu.

"Ya!?!! Apa itu. Cepat hapus" belum sempat Taehyung meraih benda pipih tersebut, Jennie telah menjauhkan diri lengkap dengan tatapan mengejeknya.

"Jelek sekali. Bahkan lubung hidungmu terlihat sebesar kolam." Jennie tertawa semakin kencang. Memainkan handphone di genggamannya seolah berkata 'ambil saja kalau bisa' dan jangan lupakan juluran lidah yang ditujukan pada Taehyung.

"Jangan berharap aku mau mengerjarmu Jen. Aku sedang malas bermain-main" Taehyung memejamkan matanya, berpura-pura tak tertarik dengan permainan Jennie.

"Yah... Tak seru.. Dasar Kim membosankan Taehyung.." gerutu Jennie saat melihat Taehyung yang tak lagi peduli dengan foto di handphonenya tersebut. Baru saja dua langkah Jennie berjalan mendekat ke arah sofa, dekapan hangat Taehyung kembali menyelimuti tubuh mungilnya.

"Dapat kau.. Gadis nakal.." dengan sigap Taehyung raih Handphone Jennie. Membuka sandinya yang gadis itu atur dengan tanggal lahir Kim Taehyung.

Bukannya membuka galeri foto dan menghapus foto miliknya yang Jennie ambil tampa sepengetahuannya tadi. Taehyung malah membuka kontak telepon dan mengetikkan nama seseorang di kolom pencarian. Selanjutnya kontak itu terhapus.Tak hanya satu, tiga kontak berhasil Taehyung singkirkan dari handphone kekasihnya.

"Jangan menghubungi mereka lagi. Tidak Jimin, Yoongi Hyung ataupun Kookie.." Jelas Taehyung saat mengembalikan Handphone Jennie. "Kau tau aku ini lelaki pencemburu Jen. Aku tidak suka gadis manisku ini bersikap manis pada pria lain. Ingin marah saja rasanya saat tau Kookie terus saja mengirimimu pesan" Jennie mengeratkan pelukannya pada Taehyung. Mengusap punggung kekasihnya itu dan berbisik.

"Aku hanya akan bersikap masih pada bocah dipelukanku ini" dan selanjutnya hanya kisah manis yang terus terlihat.

***

Seseorang berjalan mengendap memasuki sebuah lorong yang gelap. Tak jelas ia tengah berada dimana dan apa yang akan ia lakukan.

Bau amis semakin tercium yang berasal dari ruangan dengan pintu besi didepannya. Dikeluarkannya sebuah kunci dari kantong hoodie hitam yang tengah ia kenakan.

Pintu kecil itu terbuka, menampakan ruangan kosong yang sama gelapnya dengan lorong yang ia lewati tadi. Diraihnya sebuah senter yang tak jelas ia peroleh dari mana. Kegelapan menutupi gerak geriknya.

Tiba-tiba saja sebuah tawa terdengar. Tawa itu bukan milik seseorang dengan pakaian serba hitam miliknya. Dia hanya diam saja menatap objek didepannya yang ia sinari dengan cahaya temaram sekarang. Objek itulah yang mengeluarkan tawa yang sekarang menggema diseluruh ruangan kosong itu.

"Lepaskan aku, tolong." Tawa itu sekarang berganti isakan dengan begitu cepat. Sebuah rasa sakit tergambar jelas dari tangis seorang wanita yang tak tentu lagi rupanya itu. Ia memegangi kakinya yang ternyata sudah berlumuran darah. Sosok didepan wanita itu masih bungkam. Tak berniat bersuara sedikitpun.

"Apa kau begitu membenciku? Lebih baik langsung saja bunuh aku sekarang agar kau puas" Kali ini wanita itu kembali lagi tertawa. Persis orang gila. Bahkan isakannya belum benar-benar hilang. Bisa di tebak sekacau apa isi kepalanya.

"Hey, hanya ingin menatapku saja? Tak ingin melanjutkan apa yang kau lakukan kemarin? Menginjak kakiku hingga hancur, mematahkan lenganku, atau membuat seni lainnya di tubuh yang tak berupa lagi ini?" Lagi, hanya diam. Sosok dengan senter di tangannya itu sekarang tengah meneliti objek didepannya.

Rambut yang tak berbentuk lagi, Lengan kiri yang patah, wajah yang berlumuran darah- yang entah berasal dari kepala atau dari pipi yang terlihat terluka-, dan dua jari kaki yang terlihat hancur karena di hantam dengan benda keras.

"Menyedihkan" Untuk pertama kalinya terdengar suara dari seseorang yang wajahnya tertutup tudung hoodie itu. Membuat wanita didepannya sekarang malah tertawa makin kencang.

"Kau juga menyedihkan sayang. Kita ini sama saja" sekarang berganti lagi dengan isak. Tak jelas memang. Entah wanita itu kacau karena sudah disiksa dengan tidak manusiawi kemarin atau memang dia sudah kacau sejak awal. Tentu kalian tau maksud dari kacau itu. Gila.

"Ayahmu pasti akan sedih saat tau anaknya seperti ini" berganti tawa lagi, kali ini lebih pelan karena jelas wanita itu lemah fisiknya dengan semua luka di tubuhnya yang terlihat pucat.

"Ah.. Ayahmu kan sudah tau segila apa anaknya." wajah wanita dengan penuh luka itu sengaja dibuat sesedih mungkin, jelas ia sedang menggoda seseorang yang ia sebut gila itu.

" Bagaimana Kim Taehyung? Apa dia tau kalau pacarnya gila?"

###

Janjinya bakal di update kalau vote minimal udah 100, tapi gue tetap update walau part 20 sama 22 belum 100 :))) Jadi yg belum vote kedua part itu tolong di vote ya :))) ini gue tetap update dan tolong hargain tulisan ini. Gue cuman ga tega sama pembaca setia gue yg udah rajin vote malah kehalang sama sider :))) walaupun mereka ga seberapa tapi gue sayang mereka 😢

See u soon guys :(((

[END] Warm and Cold (Jennie Kim Taehyung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang