ekstra part

3.1K 154 12
                                    

Khusus tentang Aoi dan Lio.

Di sebuah kerajaannya terdapat Aoi yang sedang membaca bukunya di ruang perpustakaan kerajaan.

Cklek

Suara pintu yang sontak membuat mengalihkan perhatian Aoi. Dia melihat seorang anak laki-laki dengan rambut birunya yang sama dengan warna rambut suaminya.

"Ibunda, ayahanda tidak mengijinkan aku mengunjungi Shuu." Lapor anak kecil itu.

Aoi hanya bisa tersenyum kecil karena sikapnya mengingatkannya dengan sikapnya waktu kecil.

"Ibunda akan membawamu pergi besok sekalian ibunda bertemu dengan temannya Ibunda Kai ," kata Aoi sambil mengelus anak semata wayangnya dan memeluknya.

Dia sebenarnya menginginkan anak perempuan tapi Lio tidak mengasihnya untuk punya anak lagi katanya punya anak satu sudah cukup karena sudah cukup punya orang yang kamu cintai di sisimu menurut Lio, Kai anaknya hanya menganggu hubungannya dengan istrinya karena istrinya hanya peduli sama anaknya dari pada dirinya.

Lio sempat berpikir dia akan menobatkan anaknya menjadi raja setelah itu dia akan pergi ke tempat lain yang jauh dari anaknya supaya anaknya tidak menganggu dirinya dan istrinya saat bermesraan.

"Aoi kenapa kamu memeluk dia ?" Tanya Lio yang baru datang seperti biasa raut wajahnya tetap datar.

Wajahnya semakin menggelap karena anaknya di peluk sama istrinya. Dia tidak rela kalau perhatian istrinya di bagi. Semua perhatian istrinya harus dirinya bukan anak ingusan ini !!!, apa dia harus memajukan rencananya ? Iya dia harus memajukan rencananya.

Aoi yang melihat Lio dia merasa jengah karena dia terlalu posesif terhadap dirinya dan dia selalu iri terhadap anaknya ini, padahal Kai merupakan anak kandungnya.

"Ibunda aku akan pergi dari sini karena sudah waktunya belajar seni pedang bersama guruku," kata Kai sambil mengecup pipi ibunya dan cepat-cepat pergi dari sana karena hawa disana terasa dingin karena ada ayahnya.

Setelah Kai pergi, Lio segera memeluk Aoi dengan erat dan mencium pipinya Aoi yang dimana tempatnya Kai cium pipi ibunya.

Pipinya Aoi itu hanya miliknya gak boleh anaknya menciumnya.

Aoi yang merasa geli karena Lio sedang menjilat pipinya sesekali dia mengecup dan mengigitnya dengan gigitan kecil di pipinya.

"Lio sudah cukup," kata Aoi sambil memberontak dari pelukan suaminya.

"Kamu harus bersih dari baunya bocah ingusan itu hanya boleh ada bau aku saja tidak boleh dia," kata Lio sesekali mengecup bibirnya.

"Oke oke aku hanya milikmu dan begitu juga dengan dirimu yang dimana hanya milikku," kata Aoi yang semakin membuat Lio senang dia mencium Aoi dengan semakin liar.

"Hentikan, ini masih siang dan kau harus melakukan 'itu' di sini," kata Aoi sambil melototnya dengan galak.

"Emmm itu tidak apa-apa"

"Sudah cukup aku mau ketemu sama Miku karena dia sudah ada disini dia baru mind milk aku," kata Aoi yang mulai pergi dari sana terkadang dia bersyukur kalau Miku datang ke kerajaannya karena dia bisa bebas dari singa yang mau 'memakannya'.

Setelah Aoi pergi, Lio mengumpat karena teman-temannya Aoi kenapa harus datang ke kerajaannya.

Dia jadinya tidak bisa menghabiskan waktunya bersama istrinya ini.

Setelah itu Lio pergi ke ruangan kerjanya.

Keesokan harinya.

Aoi sudah siap-siap dengan gaunnya dan anaknya Kai dia sudah siap dari tadi.

Ibunya bilang mereka pergi dengan teleport katanya supaya cepat.

"Ayo sekarang pegang tangan ibunda mu ini dan pejamkan matamu." Perintah Aoi kepada anaknya.

Kai menurutinya dan menutup matanya dalam sekejap dia merasa kalau dia berada di pusaran tapi dia sudah biasa karena dia sering merasakan sensasi ini.

Aoi melihat sekelilingnya kalau dia berada di paviliun dan melihat Mayu yang sedang memetik bunga lily.

"Mayu." Sapa Aoi.

Mayu membalikkan badanya dan melihat Aoi dengan anaknya.

Mayu langsung lari menuju Aoi dan memeluknya.

Bruk

"Hei tenang," kata Aoi karena dia mau jatuh jika tidak mereka berdua akan jatuh.

"Hueee aku kangen sama kamu, coba saja si Khuu tidak melarang aku keluar dari kerajaan," kata Mayu.

Aoi hanya tersenyum." Ah iya Kai ingin bertemu dengan Shuu"

"Ah dia lagi bersama Kurumi di ruang perpus kamu kesana saja, aku akan mind milk mereka," kata Mayu.

Dan beberapa detik suara Kurumi terdengar di gendang telinga mereka.

"Kai-sama." Teriak Kurumi dengan gaun pinknya dan ya jangan lupa dengan bonekanya.

Brukk

Kurumi memeluknya dengan erat setelah itu dia tiba-tiba di tarik sesuatu dari belakang.

"Eh ?" Kata Kurumi dengan bingung.

Ruki yang datang tiba-tiba menarik Kurumi dari belakang dan menatap Kai dengan sinis." Jangan dekat dengan adikku"

"Isshh Ni-sama, aku mau main sama Kai-sama," kata Kurumi yang sudah lepas dari genggaman Ruki dan mulai menggenggam tangannya Kai dan menghilang dari sana.

Ruki yang melihatnya segera pergi dari sana dan mencari adiknya itu.

"Oh ya Aoi aku merasa kita sebentar lagi menjadi besan." Canda Mayu sambil terkekeh.

"Sepertinya iya," kata Aoi.

"Ah iya Lio mana ?" Tanya Mayu.

"Aku pergi sembunyi-sembunyi dari dia." Jawab Aoi dengan santai.

"Apa ?!" Teriak Mayu.

"Bercanda aku sudah kasih tau dia kok," kata Aoi.

"Ohhh"

Setelah itu mereka berbincang-bincang.

White Academy [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang