White Academy [Tamat]

epilog

Semua sudah berlalu dengan damai.

Sejak peperangan itu sudah belasan tahun kebanyakan orang melupakannya dan para orang tua menceritakan seorang kesatria wanita pemberani dan teman-temannya yang membantunya mengalahkan raja kegelapan kepada keturunannya.

Sedangkan di tempat lain.

Seorang wanita berdiri di depan cermin dengan baju khas kerajaan dengan warna putih dan juga dengan mahkotanya.

Clek

Suara pintu ke buka wanita itu menoleh melihat wanita paruh baya dengan senyuman manis.

"Bunda."Gumam wanita.

"Oh sayang sudah tak terasa kamu sudah dewasa,"Kata wanita paruh baya itu.

"Sekarang kamu ikut suamimu ke kerajaannya dan pergi dari sini untuk selamanya, bunda kangen sama kamu nak nanti,"Kata ratu sambil menangis dan mendekapnya.

"Bunda nanti aku akan sering mengunjungimu,"kata Mayu sambil memeluk ibunya dengan tulus.

"Ayo nak ayahmu menunggumu,"kata Ratu sambil membawa tangannya.

"Iya"

Mereka berdua berjalan beriringan.

Ibunya meninggalkan Mayu sendirian di depan pintu.

Dan di umumkan kedatangannya.

Semua orang melihatnya dengan terharu.

Para sahabatnya melihatnya dengan bahagia.

Miku sudah menikah Taku dengan tanpa sebab dia ketahui karena Miku bilang kepadanya kalau dia tidak menyukai Taku akhirnya dia sendiri menyukai Taku.

Aoi sudah menikah dengan Lio.

Sedangkan Rin bertunangan dengan Izayoi.

Mayu terus berjalan ke depan dengan gayanya yang anggun dan juga berwibawa.

Setelah sampai di depan dia berdiri di sampingnya Khuu.

Para petua memberikan doanya dan juga melakukan ritual keterikatan dengan meneteskan darah mereka dalam cangkir dan meminumnya.

Mayu menesteskan darahnya dan Khuu juga melakukan hal yang sama.

Dan mereka meminumnya.

Acara berjalan dengan sukses.

Semua bertepuk tangan dengan mengucapkan selamat kepada pasangan yang baru menikah itu.

"Selamat datang di kehidupanku My wife,"kata Khuu sambil mencium Mayu dengan lembut.

Sontak semua temannya Mayu dan Khuu bertepuk tangan dengan meriah.

Sedangkan Killua sudah mau menebas kepalanya Khuu yang sudah berani mencium adiknya kalau tidak tahan sama Gon.

Semua orang merasa bahagia untuk selamanya.

Kedamain akan selalu ada untuk bagi orang kebenaran.