part16

4.4K 302 4
                                    

Jangan lupa vote and comment

***
Mayu pov

Iya kami berempat memiliki kekuatan monster di tubuh kami.

Monster kami ini mereka bersemayam di tubuh kami.

Kami mendapatkannya sejak lahir. Kami berteman gara-gara ada benang yang menghubungkan kami.

Kami memiliki tanda disetiap punggung kami. Tandanya kecil yang berbentuk bunga anehnya warnanya emas.

Aku heran buat apa kekuatan kami ini nantinya. Yang intinya pasti untuk melakukan kejahatan.

"Hah....mereka sering sekali mengincar kalian,"kata Leorio dengan menghela nafasnya kasar.

"Oh...apa sekarang kita diserang ada hubungannya dengan kami." Tebak Aoi.

"Bingo tebakanmu selalu benar Aoi." Seru Leorio.

"Apa musuh kita kuat?"tanya Miku dengan wajah berseri-serinya.

"Em...iya tapi lumayan banyak tapi diantara mereka kekuatannya ada yang lemah." Jawab Killua.

"Tidak apa kok yang penting mereka itu banyak," kata Miku dengan seringainya.

"Iya tapi ngomong-ngomong mereka sekarang sudah menyerang Academy ini berarti tempat persembunyian kita juga ketahuan karena aura kita pada waktu itu,"kata Rin sambil melihat sekitarnya.

"Iya aku juga kalau begitu apa lagi kita tunggu waktunya pertunjukan,"kata Miku langsung berubah.

Kulihat semuanya sudah berubah wujud yah kecuali aku.

"Cepat Yu-chan,"kata Killua.

"Iya tapi kok ni-chan apa mereka semua lemah?" Tanyaku.

"Iya beberapa diantaranya." Jawab Killua.

"Yu-chan cepatlah berubah,"kata Yuki.

Aku langsung berubah tapi kali ini aku bawa sabit kayak malaikat kematian.

"Wah kali ini kamu bawa sabit ya menyeramkan sekali." Ejek Leorio.

"Hey orang mesum jangan terus ngejekku bisa-bisa aku akan membuatmu ke alam baka lebih dulu." Ancamku dia hanya bisa tertunduk diam takut kalau aku akan membunuhnya.

"Sudah-sudah tidak usah bertengkar." Lerai Killua.

"Yos kalau gitu ayo kita lawan," kata kak Gon sambil bawa alat pancingnya coba buat apa dia bawa kayak gituan pada saat kita akan berperang.

"Gon-senpai kenapa kamu bawa kail pancing?" Tanyaku penasaran.

"Oh..ini aku gak sengaja membawanya tadi saat aku lagi mancing mungkin ini akan berguna." Jawabnya sambil cengegesan.

"Ayo kita pergi,"kata Killua dan kami pun pergi.

***

Trank

Suara pedang ada dimana-mana dan juga sihir disini banyak yang mati disini. Aku harus segera menyelesaikannya.

Aku terbang diatas mereka yang lagi bertarung.

Pukk

Aku langsung menoleh kesamping ternyata si Aoi yang menyentuh pundakku.

"Apa?" Tanyaku datar.

"Kamu ngapain lihat doang ?" Tanya Aoi datar bahkan lebih datar dariku.

"Kenapa emangnya?" Tanyaku balik.

"Bantu gitu." Jawab Aoi.

"Berarti aku harus turun dong?" Tanyaku lagi.

"Ya-iyalah,"katanya.

White Academy [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang