Part 4

1K 47 0
                                    

Jam 7 pagi adalah jadwal suster memandikan pasien. Seorang suster sudah memasuki kamar inap yang ditempati Karen dan sedikit tersentak melihat pemandangan Olie dan Richard yang masih terlelap, dia pun tersenyum dan membangunkan mereka berdua.

"Mas, Mba, tolong bangun, saya harus memandikan pasien ... Mas ... Mba ... bangun!" ucap suster dengan menggoyang-goyang lengan Olie dan Richard.

Karen yang sebenarnya sudah bangun sejak pukul enam tadi, sengaja tidak membangunkan mereka karena dia  senang dengan pemandangan di depannya. Olie terlihat sangat tenang dalam tidurnya, dan Richard terlihat sangat-sangat melindungi Olie, terlihat dari genggaman tangan Richard yang tidak lepas dari semalam.

Karen berharap mereka berjodoh dan akan bersatu suatu saat nanti serta menjalani kehidupan yang bahagia bersama.

"Siram aja Sus kalau pada gak mau bangun, kebo semua emang," ucap Karen ke suster yang belum juga berhasil membangunkan Olie dan Richard.

Suster itu pun menuruti saran Karen, dia tidak menyiram mereka berdua, hanya mencipratkan sedikit air ke muka masing-masing agar segera bangun karena dia masih memiliki tugas untuk memandikan pasien lainnya.

"Ungghh ... ngghh ... apa si nih dingin," ucap Olie masih terpejam.

"Hmmhhh ... hoaaamm." Richard pun terbangun karena cipratan air di wajahnya.

"Eh Suster, mo ngapain Sus? Kok, muka saya basah?" tanya Richard.

"Maaf Mas, saya cipratin tadi soalnya Mas sama mbaknya dibangunin susah. Buruan bangun Mas, terus tunggu di luar, saya mau mandiin mba Karen dulu," ucap si suster.

"Eh oh, i-iya maaf Sus, Olie ... bangun Ol, Oliiiiieee banguuuuun ... " teriak Richard pas di telinga kanan Olie yang membuatnya terlonjak kaget dan terjatuh dari sofa yang ditidurinya.

"Aduh aww ... apaan si lo bangunin gue pake teriak, emang ini di hutan?" gerutu Olie sambil mengusap pantatnya sambil menatap sebal ke arah Karen, Richard dan suster yang menertawai kesialannya.

"Lo si, kebo banget. Dibangunin susah bener, buruan bangun! Tu susternya mau mandiin Karen, kita suruh tunggu di luar," kata Richard.

Mereka berdua pun segera keluar dari ruangan Karen dan duduk di kursi yang ada di depan kamar Karen.

Hoaaammhh ....

"Masih ngantuk? Oiya, hari ini lo kerja ga? Dah jam tujuh loh," tanya Richard.

"Enggak, gue masih cuti. Hari ini katanya ortu Karen dateng, makanya gue musti di RS," jawab Olie.

"Oh ya udah, tapi mendingan kita pulang dulu, mandi, sarapan baru kemari lagi. Gimana?" ajak Richard.

"Oke, pamit Karen dulu ya," ucap Olie.

Sekitar tiga puluh menit suster pun keluar dari ruangan Karen dan melanjutkan pekerjaannya.

"Ren, gue ma Richard balik dulu ya, mandi sama sarapan, tar balik ke sini lagi. Ortu lo hari ini dateng kan, masa mau nemuin ortu lo kaga mandi, kan ga enak," ucap Olie sambil nyengir.

"Iya kalian pada balik dulu aja, gue gak apa-apa kok sendirian. Lo ga kerja emang, Ol?"

"Ga Ren, gue masih cuti. Besok baru masuk lagi, kan besok udah ada ortu lo yang jagain."

Karen yang terharu dengan perhatian Olie merentangkan tangannya, Olie yang paham dengan maksud Karen segera membungkukkan badan untuk memeluk Karen.

"Makasih ya adikku sayang, lo emang sahabat terbaik gue, gue sayang sama lo," ucap Karen sambil memeluk Olie.

"Iya Ren, gue juga sayang lo, lo satu-satunya keluarga gue sekarang. Lo harus sembuh ya Ren, gue gak tau bakal gimana hidup gue tanpa lo Ren," balas Olie sambil terisak di pelukan Karen.

Mas GantengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang