Kevin menendang keras kaki Mondy hingga tersungkur ke tanah. Kemudian menarik paksa Raya hingga sampai di parkiran restoran itu.
Cengkraman tangan Kevin terlalu kuat untuk Raya tepis.
Sampai di dekat motor, baru Kevin melepas tangan Raya. Terlihat raut wajah Raya ingin muntab.
"Keterlaluan lo kev!" "maksud lo apa nendang Mondy gitu." "Cildish banget!" Raya meletup-letup.
"Kapan sih ray lo sadar. Lo itu dijadiin inceran Mondy buat dimainin doang!"
Raya tersenyum miring. "Masih bahas tentang itu?" "Astaga Kev. Gue aja gak mikirin hal itu!" "gak penting."
"Menurut lo gak penting." "tapi bagi gue ini penting." "Karena gue" Kevin menelan ludahnya.
Raya menaikkan alisnya menunggu kalimat lanjutan Kevin. "Karena apa?"
"Karena.." Kevin mulai gagap. Kerongkongannya bak sedang dicekek sangat susah mengeluarkan kalimat.
Raya masih ekspresi menunggu.
Kevin benar-benar mati kutu tak bisa mengucap kata yang seharusnya sangat mudah diucapkan.
Ayo kev ngomong gue suka sama lo. Batin Kevin mendesak namun nyatanya mempraktekan keinginan batin tak semudah yang dibayangkan.
"Ah. Udahlah. Penting sekarang ayo pindah ke restoran lain." Kevin mengalihkan pembicaraan.
Raya mengelak. "Gak!" "gue udah terlanjur pengen makan disini! Seenak jidat lo ngajak pergi."
"Ya ampun Ray. Ada yang lebih enak. Ayo gue udah laper." Kevin memaksa.
Raya hanya berdecak. Sambil memelototi Kevin.
Kevin segera naik motornya--memakai helm lalu tangan kirinya meraih tangan Raya menarik-narik agar Raya naik.
Raya masih mengelak gamau dan gamau.
"Udah gue bilang jangan paksa kalau ceweknya gamau!"
Raya dan Kevin menoleh bersamaan ke arah suara yang tiba-tiba datang. Mondy berdiri tegak memandang Kevin dan Raya.
Kevin berdecak sebal sambil sedikit memutar bola mata bosan. Akhirnya turun dari motor.
Shit. Mulai lagi. Raya membatin.
"UDAH YA!" "TERSERAH KALIAN MAU DEBAT MAU BERANTEM MAU SALING BUNUH GUE UDAH GAK PEDULI." Raya berteriak kesal. "mending gue masuk dan makan sendiri." Kemudian berbalik dan kembali masuk beneran.
Mondy dan Kevin saling lirik.
"Gara-gara lo kampret!" Umpat Kevin sambil melirik Mondy.
Lalu Kevinpun terpaksa masuk mengikuti Raya.
Raya kembali duduk di tempat sebelumnya lalu mengangkat tangan memanggil pelayan. Kali ini pelayan cewek yang datang.
Tanpa berlama-lama Raya memilih menu dan pelayan itu mencatat. Bersamaan dengan itu Kevin datang.
"Tambah satu lagi mbak sama kyak dia." Ucap Kevin menunjuk dia yaitu Raya.
Pelayan itu menangguk dan menyebut ulang pesanan kemudian pergi.
"Udah kelar kencannya ma Mondy?" Sindir Raya
Kevin memasang wajah jutek. "kencan ndasmu!" Sebal.
"Lah. Tiap ketemu tatap tatapan mulu. Kek orang pacaran." Lanju Raya mencibir.
Fak umpat Kevin dalam hati.
Kevin terus terusan memasang wajah jutek. Raya yang cuek akhirnya membuat suasana pun kelamaan hening.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Pertama
Teen FictionJatuh cinta dengan cewek lain saat sudah mempunyai pacar itu rasanya.. Tanyakan pada Boy, dia mengalami itu. Jatuh cinta dengan cewek yang selalu membuatnya marah itu rasanya.. Tanyakan pada Mondy, dia mengalami itu. 💞 Kali pertama mengenal Cinta...