"Ciye Raya."
Reva dan Raya saling melirik tak paham dengan teman yang menegur Raya sedari tadi dengan kalimat ciye.
Sampai masuk kelas pun bahkan segerombolan cewek nyai gosip menciyekan Raya.
"Ciye Raya.. diam-diam suka sama Mondy."
whuat.
Raya menaikkan alisnya. Menghampiri cewek sekelasnya itu. "Maksud lo?" Tanyanya tak paham.
"Duh pura-pura gatau apa gimana sih Ray." "Nih lihat." Cewek itu menunjukkan layar handphonenya pada Raya.
Raya meraih handphone itu kemudian kedua matanya nyaris copot saking shock melihat apa yang dia lihat.
Instagram dengan akun miliknya memposting foto selfie Mondy dengan caption "GWS ganteng." Dilengkapi emot titik dua bintang.
Raya menarik nafasnya dalam-dalam "Mondy!!!!!!!"
Raya siap untuk memarahi habis-habisan Mondy yang kurang ajar mengerjainya seperti itu.
Matanya terpejam sejenak melihat bangku Mondy masih kosong hanya ada tas ransel. Kembali lagi ke cewek tadi. "Tau Mondy kemana gak?"
"Eciye nyariiin Mondy. Ngegas nih Ray."
Raya hanya berdecak sebal lalu melangkah keluar kelas mencari si biang kerok Mondy.
"Ray ray. Mau kemana?" Tanya Reva mengikuti Raya berlari.
"Cari Mondy lah."
"Tunggu aja di kelas ntar juga masuk dianya."
"Gak. Gak betah gue." Raya ngeyel dan terus lanjut berlari meninggalkan gelengan Reva.
Setiap lorong dilalui Raya namun belum juga menemukan si pemilik wajah yang ia cari.
"Mondy berengsek. Awas aja kalo ketemu. Gue lempar dari atap sekolah sumpah."
oh iya atap. Gumam Raya mendapat secercah ide dimana Mondy biasanya berada. Secepat kilat Raya lari menaiki tangga untuk mencapai atap sekolah.
Sampai di atas nafas Raya terengah-engah juga mendengus sebal karena tidak didapatinya makhluk yang ia cari-cari.
Kemudian berlari lagi menuruni tangga. Tak akan menyerah sampai cowok kurang ajar itu ia ketemukan.
"Aduh." Rintih Raya terjatuh ditabrak seorang siswa.
"Eh sorry sorry."
Raya bangun sendiri--menebas roknya yang mungkin kotor. "Lo lari-lari kek dikejar maling."
"Sorry. Habisnya gue buru-buru mau lihat noh rame-rame ada yang berantem." Ucap siswa itu dengan cepat lalu lari dengan cepat.
Raya memicingkan pandangannya pada keramaian yang ditunjuk siswa tadi. Memang banyak anak yang berlarian kesana.
Rasa penasaranpun muncul. Raya ikut berlari mengikuti lainnya. Hingga sampailah dia pada tempat belakang sekolah disana terlihat dua siswa cowok saling adu jotos.
Kedua mata Raya melotot ia lihat salah satunya adalah sosok yang pagi ini dia cari-cari.
"Mondy." Pekik Raya keras sekaligus kaget.
Mondy menghajar habis-habisan siswa cowok yang menjadi lawannya. Mendengar bisik-bisik anak-anak mereka berkelahi karena cowok yang dihajar Mondy itu memalak adik kelas yang tak lama baru masuk di sekolah itu.
Tak lama kemudian seorang guru datang. Berteriak geram lalu melerai dan mencengkeram kerah masing-masing dua siswa cowok yang berantem itu.
Kerumunan anak-anak terbelah memberi jalan untuk guru yang membawa Mondy serta lawannya lewat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Pertama
Ficção AdolescenteJatuh cinta dengan cewek lain saat sudah mempunyai pacar itu rasanya.. Tanyakan pada Boy, dia mengalami itu. Jatuh cinta dengan cewek yang selalu membuatnya marah itu rasanya.. Tanyakan pada Mondy, dia mengalami itu. 💞 Kali pertama mengenal Cinta...