14 ❤ : Fourteen

663 98 6
                                    

"Raya? Kenapa bisa lo ada disini?"
Tanya Mondy bingung dengan kemunculan Raya yang tiba-tiba.

"Ngapain kesini?"

"Ngapain? Lo yang ngapain ada disini!" Balas Raya dengan nada tinggi.

"Woy lo siapa main ganggu!"
Sahut salah satu cowok yang ada disana. Masuk ke obrolan Mondy dan Raya.
Tidak menyukai kedatangan Raya yang menghambat kegiatan Mondy.

"Jangan sentuh dia!" Bentak Mondy ke cowok itu yang mendorong bahu Raya.

"Tapi ini cewek ganggu lo mon!"
"Pergi lo!" Cowok itu tetap kekeuh kasar ke Raya.

"Sentuh dia lagi? Gue patahin tangan lo!" Ancam Mondy pada cowok itu.

Cowok itu akhirnya mundur takut melihat keganasan Mondy.

"Raya gue mohon lo pergi dulu." Mondy beralih memohon pada Raya.

"Gue pergi lo juga pergi." Ucap Raya tegas.

"Gue masih ada urusan. Plis lo keluar dulu yah."

"Nggak! Lo bisa bunuh orang kalau gue pergi."

"Ray. Plis. Gue kacau. Lo jangan bikin semuanya makin kacau."

"Justru karena lo lagi kacau! Lo ikut gue keluar sekarang. Kita pergi dari sini!"

"Sekali lagi gue mohon dengan sangat. Tunggu di luar. Gue selesain masalah gue dulu."

"Apalagi yang di selesaiin?? Nyelesaiin ni orang?"
"Lo gak lihat dia udah gak berdaya?" "mau lo apain lagi ha?" Raya sungguh tak paham dengan otak Mondy.

"ARGH." Mondy menggeram.
"LIHAT!" Kini melotot dan menunjuk ke arah orang yang ia pukuli.

"DIA MASIH BISA NAFAS." Lanjut Mondy sambil menendang-nendang orang yang telak dia pukuli.
"ORANG INI MASIH BISA NAFAS! TAPI SEHARUSNYA DIA GAK BISA LAGI NAFAS DI DUNIA INI.!" Mondy semakin membentak.

Raya sedikit takut. Ngeri. "Lo beneran monster. Lo bukan Mondy yang gue bayangin."

"Lo gatau apa-apa ray! Gue punya alasan kenapa begini!"

"DIA! ORANG INI!  UDAH BIKIN TEMEN GUE MATI! "

"DAN GUE! GAK AKAN BIARIN DIA HIDUP SETELAG BUAT TEMEN GUE MATI! "

"LO CUMA ORANG BARU DI KEHIDUPAN GUE! LO GAK TAU APA-APA SOAL GUE! "

Raya sedikit tersentak dengan bentakan Mondy. Gadis itu menghela nafas berat.
"Ya. Gue emang orang baru di kehidupan lo."

"Dan Oke. Gue pergi. Tapi inget. Jangan tarik gue lagi ke kehidupan lo yang gue gak ngerti." Raya terlihat serius dan lalu pergi dari hadapan Mondy.

Mondy terlihat shock melihat Raya balik marah padanya.
"Ray. RAYA!" Mondy meneriaki Raya.
"ARGH"

"Lo urus dia." Perintah Mondy pada rekannya. Demi bisa mengejar Raya yang melangkah begitu cepat

"Ray tunggu ray."

"Ngapain lo ikutin gue ha!" Raya menepis tangan Mondy yang mencengkeram lengannya.

"Lo gak berhak marah ke gue ray."

"Iya! Emang gue gak berhak apapun tentang lo!"

Mondy sekali lagi merasa salah mengucapkan kata. Berdecak sebal.

"Maaf." Ucap Mondy berniat mengalah.
"Maaf gue gak maksud.."

"Gak maksud apa? Gak maksud bentak-bentak gue? "
"Lo perlu tau mon. Seumur hidup gue gak pernah sekalipun dibentak!"

Kali PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang