05. Something suddenly changed

51 10 3
                                    

Vio turun dari mobil di ikuti Orias dibelakangnya, Meskipun tidak begitu terlihat dia tahu ada yang memerhatikan mereka yang terlambat dari jendela kelas yang terbuka.

"Pulang sekolah kita bimbingan" ujar Orias lalu mengacak-acak rambut Vio dan berlalu pergi.

"Dasar" umpat Vio lalu melangkah pergi ke kelasnya,

-------

Orias sedang menuliskan sesuatu di bukunya saat guru matematika sedang menjelaskan berbagai macam rumus mematikan di depan kelas, tapi tiba-tiba kelas jadi riuh saat guru killer mereka mendadak keluar karena suatu alasan yang pastinya tidak mereka ketahui.

Tidak sampai lima menit guru itu kembali masuk tapi tidak melanjutkan pelajaran melainkan berdiri tegak didepan seakan ingin menyampaikan sesuatu pada murid-muridnya,

"Hari ini teman kalian semua berhasil meraih juara atas kerja kerasnya selama ini dalam olimpiade internasional dan akhirnya kembali pulang dan berkumpul dengan kita semua. Kita beri selamat kepada Alby"

Seorang anak laki-laki masuk, dan menampakan senyumnya di depan kelas. Semua murid memberi ucapan selamat saat Alby berjalan menuju tempat duduknya,

Orias menghela nafasnya sedangkan Jean hanya menatap anak yang bernama Alby tersebut dengan malas, kini teman lama mereka akhirnya kembali setelah mengikuti berbagai karantina dan olimpiade,

Tapi Orias sama sekali tidak merasa senang ataupun semacamnya, entah kenapa yang ada dirinya hanya merasa sesuatu yang buruk akan segera terjadi.

-------

Vio menghela nafas bosan, pelajaran kimia benar-benar membosankan baginya. Meskipun IPA adalah hal yang cukup mudah baginya tapi itu juga hal paling membosankan.

Di lab yang terlihat hanya pemandangan teman-teman sekelasnya yang sedang mencampur aduk berbagai macam zat kimia, Bastian yang sedang menggoda Azzrine di tengah-tengah keseriusannya belajar, dan juga beberapa anak perempuan sebayanya yang sedang bergosip secara diam-diam.

Sayangnya dia ditugaskan bersama kelompok yang berbeda dengan Azzrine dan Bastian, padahal dia belum akrab dengan siapapun dikelompoknya.

Akhirnya hal yang paling di tunggu-tunggu terjadi, bel istirahat berbunyi,

"Kelompok yang tugasnya sudah selesai boleh keluar"
Beberapa kelompok keluar tanpa lupa mengumpulkan kertas kesimpulan,

Semua kelompok sudah keluar dan kelompok Vio menjadi kelompok yang terakhir keluar,

"Vio dan Azzrine tetap didalam" perintah guru kimia mereka, saat semuanya keluar dan menyisakan Vio dan Azzrine didalam, guru itu keluar dan masuk kembali sambil membawa dua sapu dan satu set alat pel,

"Hukuman terlambat" ucap guru ltu singkat lalu menyerahkan kedua sapu dan satu set alat pel itu pada Azzrine dan Vio, lalu ia berlalu pergi dari sana.

"Lo terlambat juga? Gue pikir lo masih sempat datang cepat Rin" ucap Vio memecah keheningan yang terjadi di antara keduanya,

"Gue singgah bentar, ada urusan" ketus Azzrine,

"Rin, lo lagi ada masalah ya? Akhir-akhir ini kek nya cuek amat"

Azzrine tidak menggubris pertanyaan Vio, dia hanya fokus pada tugasnya menyapu disana.

"Azzrine??"

"Gue udah selesai nyapu, lo lanjut ngepel aja ya? Soalnya gue ada urusan"

Azzrine pergi dan meninggalkan Vio sendirian disana, tidak biasanya Azzrine bersikap seperti itu apalagi padanya, sekarang Vio harus mengingat-ingat kembali kesalahan apa yang sudah dia lakukan pada Azzrine.

Sweet Escape  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang