Hari ini chapternya dominan Bastian sama Azzrine, soalnya Orias lagi pergi turnamen :v
Yg diatas itu siapa? Itu Bastian 😗
_______________Azzrine sedang menghirup udara segar saat bel istirahat pertama berbunyi. Sekarang seperti biasanya dia pergi mencari Violetta yang entah dimana sekarang.
Tapi pencahariannya berakhir begitu melihat Vio yang sedang bermain basket sendirian di lapangan.
Azzrine menghirup nafas panjang lalu menghembuskannya, temannya itu pasti bosan karena tidak ada yang mengganggunya selama Orias pergi turnamen.
Perhatiannya kemudian teralihkan oleh suara bising yang berasal dari balik belokan di salah satu selasar. Azzrine mengintip sedikit dari balik tembok, ternyata penyebab suara bising itu hanya ada dua orang, Azzrine pikir tadi ada lima orang atau lebih.
Siapa lagi kalau bukan Bastian? Tapi Azzrine tidak mengenal cewek yang sedang bicara dengan Bastian, kalau dilihat dari warna dasinya Azzrine bisa pastikan kalau cewek itu salah satu dari anak kelas sepuluh alias adik kelasnya.
"Kak sebenarnya aku udah lama suka sama kakak, tapi engga ada kesempatan sama sekali buat deketin kakak. Jadi aku pikir lebih baik langsung bilang saja"
Azzrine menutup mulutnya yang sudah membentuk huruf O sepenuhnya.
Kalo gitu mah udah pasti ditolak bego, dekat aja engga! Gerutunya seorang diri dalam hati.
"Maaf ya Alyn, tapi sebenarnya selama ini aku juga sudah suka sama seseorang. Makanya aku sengaja gak kasih kesempatan ke siapapun buat mendekat"
Dan respon mengejutkan dari Bastian membuat Azzrine hampir terpeleset dan ketahuan, untung tangannya masih sempat berpegangan pada pot bunga yang sedari tadi dia jadikan tempat persembunyian.
"Dia pasti cewek yang cantik, pintar dan ramah. Kalau engga mana mungkin kak Bastian jatuh Cinta"
Sok tahu banget nih anak....
"Sebenarnya... Cewek yang gue suka jauh dari semua kriteria yang kamu sebutin tadi. Yah, meskipun dia memang pintar. Tapi engga cukup pintar buat sadar kalo aku sudah lama suka sama dia haha"
Rasa canggungnya bahkan sampai bisa dirasakan oleh Azzrine yang cuma menguping, lalu bagaimana dengan cewek bernama Alyn itu? Tidak berasa mau mati apa?
Suara tawa canggung terdengar dari Bastian, "hmm.. Maaf yah, jadi curhat deh" Bastian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kalo gitu aku boleh minta satu hal gak??"
Jangan mau!! Azzrine mendengus kesal mendengar pertanyaan Alyn,
"Boleh, asal jangan yang aneh-aneh" tapi kemudian respon Bastian tambah membuatnya kesal sampai tanpa sadar memakan ujung jas seragamnya.
Azzrine melihat Alyn yang memberi kode pada Bastian untuk mendekat dan menunduk agar kepala mereka sejajar, Bastian memang tidak tahu maksudnya tapi ia tetap melakukannya.
Alyn langsung mencium pipi Bastian lalu berlari pergi meninggalkan Bastian yang membeku dan Azzrine seketika kena serangan jantung di balik dinding.
Azzrine malah bertingkah bodoh dengan menendang pot bunga yang dia jadikan tempat persembunyian tadi,
"Azzrine?!! Sejak kapan lo disana?!"
Azzrine menatap Bastian yang kaget dengan ekspresi bodohnya, dia malah mengacak-acak rambutnya sambil meringis pelan menahan rasa kesalnya.
Azzrine membuka jas seragamnya dan mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah sambil terus mengambil nafas dalam-dalam.
"Lo kenapa??" Bastian mendekat dan memegangi pundak Azzrine,
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Escape
Teen FictionKetika sebuah pelarian menjadi perjalanan cinta.... sampai kapan ini bisa bertahan?? -Sweet Escape-