14 february 2015 (two years ago)
-Valentine day-Seperti biasa tim basket dari kelas X IPA-1 unggul dalam pertandingan basket antar kelas. Sma Alfa Adhiyatsa memang selalu mengadakan pertandingan basket antar kelas sebagai hiburan bagi siswa-siswanya setelah melewati ujian semester.
"Yey! Kita masuk babak final! Good job Orias!" teriak Alby semangat begitu mereka sampai ke ruang ganti khusus siswa laki-laki.
"Yaa.... Lo juga"
Semuanya bergantian membilas badan mereka lalu mengganti baju basket dengan seragam lapangan khas Sma Alfa Adhiyatsa.
"Orias, mau ke kantin?" ajak Jean yang sudah merapikan bajunya di loker,
"eh gue ikut dong!" sela Alby ditengah-tengah pertanyaan Jean.
"Gak, kalian aja dulu. Gue masih ada urusan" tolak Orias,
"Oooh~ pasti mau ngasih coklat ke lucky. Ciee" goda Alby, Jean menjitak kepalanya lalu menarik anak itu pergi ke kantin bersamanya.
"Dimana sih?!" gumam Orias sambil terus mencari sesuatu di lokernya. Dia yakin dia menaruhnya disana, tapi dimana benda itu sekarang?
Orias akhirnya menemukan benda yang sedari tadi dia cari, kotak berukuran sedang berwarna merah. Orias membukanya untuk memastikan itu benar-benar kotak yang ia cari.
Tapi apa yang terjadi pada isinya? Kotak itu seharusnya berisi coklat. Tapi saat Orias membukanya, hanya ada tumpukan kertas dan gunting.
Orias menghela nafas pelan, kotaknya pasti tertukar dengan kotak Bastian. Orias memasukkan kotak itu kedalam tasnya dan memutuskan untuk pulang lebih awal.
Tapi baru saja setengah perjalanan menuju parkiran dia mendapati hal yang menarik perhatiannya.
Tepat di tengah lapangan Basket,
Lucky sedang memberikan kotak coklat berbentuk hati pada Alby.
Alby tampak menolak, tapi akhirnya dia tetap menerimanya karena melihat Lucky yang tampak sedih.
Orias mendesah kecewa, kakinya kembali melangkah menuju parkiran, mungkin mulai besok hubungan Lucky dan Alby akan semakin dekat, dia harus bisa mengendalikan perasaannya mulai sekarang.
"Oriaaaaaaaas!!!!"
Orias tersadar dari lamunannya begitu suara nyaring Bastian menusuk kedua telinganya.
"Apa?!" kedua tangan Orias terangkat untuk menutup kedua telinganya. Mencoba menyelamatkan kedua gendang telinganya sebelum pecah.
Bastian berhenti berteriak dan menarik nafas kembali. "Maaf, abisnya dari tadi bengong melulu. Jadi gue teriak aja" elaknya tanpa rasa bersalah sedikitpun.
"Main basket yuk? Tim kita kekurangan satu orang" ajak Bastian sambil menunjuk kearah lapangan.
Orias berusaha menyadarkan dirinya sepenuhnya, tidak lama kemudian ia mengangguk setuju, dan ikut dengan Bastian pergi ke lapangan.
Disana sudah ada Jean, Alby dan Reza yang menunggu kedatangan mereka. Saat sampai dilapangan, Reza menghampiri Orias untuk menyapanya.
"Lo yakin apa main basket pake baju seragam?" tanya Reza begitu Orias sampai di lapangan. Pasalnya Orias datang dengan memakai seragam sekolah yang digunakan setiap senin dan selasa.
Kemeja putih polos, celana hitam panjang, dan tak lupa dasi berwarna grey dan jas dengan streep grey (khusus kelas XII) yang dilengkapi lambang dan name tag. Seragam khas Sma Alfa Adhiyatsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Escape
JugendliteraturKetika sebuah pelarian menjadi perjalanan cinta.... sampai kapan ini bisa bertahan?? -Sweet Escape-