Cinta Pertama - Putus

1.2K 58 4
                                    

Penyesalan akan selalu datang saat kita sudah kehilangan ~Lian~

***

Kling!

Kamu di mana? ~Ricky Andrea

Di rumah yang, ada apa? ~Lian

10 menit lagi aku sampai rumah kamu. ~Ricky Andrea

Pagi itu aku menerima pesan dari Ricky, dia bilang ingin ke rumah. Tapi, entah mengapa ada perasaan khawatir di hatiku. Seperti perasaan takut bertemu dengannya. Sejak kejadian beberapa bulan yang lalu. Awal perselingkuhanku dengan Adi, hubunganku dengan Ricky memang sedikit retak. Kami jarang berkomunikasi, apalagi di tambah dengan kesibukan Ricky yang mulai mempersiapkan ujian ujian kelulusan. Bahkan tak hanya dengan Ricky, hubunganku dengan mama dan kak Amzar pun juga retak. Bagaimana tidak, aku hampir setiap hari ke diskotik, pulang dengan aroma alkohol yang menempel pada tubuhku, pulang dengan laki laki yang berbeda setiap harinya. Bahkan penampilanku sudah seperti tante tante sekarang ini. Rambut yang aku warnai, make up tebal yang selalu memoles wajahku, pakaian mini yang selalu aku kenakan.

Sudah sering aku di tegur mama, di tampar kak Amzar, bahkan sekarang papa pun tak mau lagi peduli denganku. Namun, aku masi gelap mata. Aku masi sering pergi ke diskotik, tak hanya bersama Adi, sudah lebih dari 10 pria yang bergilir menggandengku setiap hari. Saat ini, Nisa pun jarang berbicara denganku, begitu juga dengan Jay dan Vindy. Aku menjadi seperti seorang introvert, yang tak pernah punya teman di sekolah. Teman temanku hanya di diskotik diskotik itu.


Rasanya masa depanku sudah benar benar hancur. Aku enggan mengakhiri semua kenakalanku ini. Bagiku hanya inilah pelampiasan yang terbaik.

***

Ting nong... Ting nong...

Bel rumahku berbunyi. Aku yakin itu Ricky, aku segera beranjak dari tempat tidurku dan turun untuk menyambutnya.

Dalam satu minggu ini, aku mendapat libur karena anak kelas 12 sedang melaksanakan ujian nasional.

"Ricky!" Setelah membuka pintu dan melihatnya berada di depan pintu rumahku, aku pun memeluknya.

Dia tak mengatakan sepatah kata pun, dia hanya membalas pelukanku. Tapi aku merasa sikapnya dingin.

"Ada yang ingin aku bicarakan." Ucapnya dengan nada yang datar.

"Masuk dulu yuk, kita bicara di dalam. Kamu mau minum apa yang?" Tanyaku padanya seraya mengajaknya masuk ke dalam rumah.

"Terserah." Jawabnya dingin seraya berjalan mengikutiku ke ruang tamu.

"Tunggu sebentar ya, aku ambilkan minum." Akupun berjalan menuju dapur untuk mengambilkannya minuman kaleng yang ada di kulkas.

DANANG - Finding True Love [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang