Rendy Abraham - Perkenalan

1.3K 77 2
                                    

Dari kehilangan kau akan tau rasanya sebuah ketulusan. ~Lian~

***

Dari sekian banyak lelaki yang pernah menjadi kekasihku di masa putih abu-abu. Setelah kehilangan Ricky lah aku baru tau apa itu ketulusan. Semenjak kejadi kejadian itu. Rasanya aku tak mendapatkan lagi cinta yang tulus seperti Ricky mencintaiku.

Kling!

Ponselku berdering, namun aku masi enggan membukanya.

Kling! Kling!

Sampai sampai ponselku berulang kali berdering. Dengan rasa malas di pagi buta seperti ini, ku raih ponselku yang terletak di nakas samping kananku.

"Ricky?" Gumamku dengan mata berbinar.

Entah mengapa aku merasa bahagia melihat notifikasi WhatsApp yang menampilkan nama Ricky di sana. Aku segera membuka pesan itu.

Bangun. ~Ricky Andrea
Lian, sudah siang bangun. ~Ricky Andrea
Lian, kamu belum bangun? ~Ricky Andrea

Ricky? Kau masi mengingatku? ~Liana Lin

Hmmm.. Kau pikir aku sudah tua sehingga aku pikun, begitu? ~Ricky Andrea

Bukan seperti itu. Ku kira kau membenciku ~Liana Lin

Benci? Makhluk apa itu? 😂 ~Ricky Andrea

Kau masi sama 😝 ~Liana Lin

Kau pikir, aku power rangers? Hahaha. Sudah sana mandi, hari pertama ospek kan? Sudah di Bandung, tak ada lagi yang memanjakanmu. Kau harus mandiri. 😉 ~Ricky Andrea

Bagaimana kau tau aku di Bandung? 😕~Liana Lin

Panjang ceritanya. Sekarang bersiaplah untuk ke kampus 😉 ~Ricky Andrea

Baiklah, bye 😝 ~Liana Lin
Read

Aku pun segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, kemudian bersiap untuk segera berangkat ke kampus. Aku sangat bahagiaa dan sangat semangat pagi ini. Aku jadi teringat saat saat indahku bersama Ricky, ia yang begitu tulus mencintaiku, tapi aku tak tau diri malah menyakitinya.

Hari ini adalah hari pertamaku ospek.  Aku tak sempat membuat sarapan pagi ini, hingga aku memutuskan untuk sarapan di kampus saja nanti.

Aku sudah di terima di kampus pilihanku yang ada di Bandung. Aku melanjutkan pendidikanku di bidang analis kesehatan. Tidak jadi dokter, biayanya ya kalian tau sendiri lah. Sebenarnya itu tak masalah bagi orang tuaku. Tapi tak apalah, toh sama sama bidang kesehatan kan?

"Eh non Lian, sudah mau berangkat ya?" Sapa ibu kos dengan nada khas sundanya.

"Iya bu, Lian berangkat dulu ya." Aku mencium tangan ibu kosku. Bagiku beliau sama saja seperti orang tuaku.

"Iya non, hati-hati ya." Ucap bu Asih sang ibu kos.

Aku pun segera mengeluarkan mobilku untuk segera berangkat ke kampus. Jarak dari kos ke kampus lumayan jauh, sehingga kedua orang tuaku mengizinkanku untuk membawa mobil.

DANANG - Finding True Love [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang