" Nyettt? Lo udah nyape kan? Gimana? AMAN? " Teriak seorang laki-laki dari balik gerbang yang terkunci.
Mata tajam nya berkeliling untuk memastikan bahwa keadaan di sekitar nya aman.
Ya tentu saja, Aman dari guru BK.
Lagi-lagi tidak ada balasan dari balik gerbang, Dengan geram laki-laki itu menendang kasar pintu gerbang di depan nya, sehingga menimbulkan dentuman keras.
" Sampe belum sih? gue tung- aww... woyyyy... Siapa sih yang narik telinga orang ganteng kaya gue? " Pekik nya kemudian ketika sebuah tangan terulur untuk menjewer telinga nya.
Dengan malas dia memutar tubuhnya menghadap kebelakang, detik berikutnya senyum licik tersungging nyaris sempurna di bibir nya.
" Whoa!! Ternyata elu bro, rejeki anak soleh, nggak dibukain Reza lewat pagar nggak papa lah, ntar lo bukain lewat gerbang kan? " Ucapnya dengan santai, ketika mengetahui bahwa orang tadi adalah si satpam komplotannya.
" Cepet bukanin! Kalo gak, gue kapok bantu lo buat ngedeketin tante gue. "
Dengan gelagapan satpam itu menjawab " Kenapa pake manjat pagar segala? Kamu nungguin Reza? Dia di gudang gantiin bang asep! Mau nyusul? Iya? " Tanya si satpam dengan wajah sok mengancam.
Fathdherath menyerngit bingung, tumben si komplotan nya ini pake bahasa formal. Lalu pandangan Fathdherath tanpa sengaja jatuh pada sosok guru BK yang berdiri tidak jauh dari lokasi mereka, Fathdherath tersenyum smirk mengetahui hal itu, ternyata komplotan nya ingin sedikit bermain-main heh?
" Mendingan gue panjat gerbang, daripada cari muka buat panjat harga diri " Jawab Fathdherath sambil terkekeh kecil.
" Gebet tante gue lagi, gak tau diri banget lo " Lanjutnya dengan melirik ke arah sang satpam dengan senyum kemenangan.
" Satu lagi! Saya udah gak suka sama tante kamu! " Jawab si satpam sedikit ragu.
Bagaimana tidak? satpam itu sangat tergila-gila dengan tante laki-laki yang bernama Fathdherath itu, Tante-nya yang menjadi kepala sekolah di SMA Bina Bangsa ini.
Fathdherath tersenyum mengejek " Aelah!!! Ga usah gengsi kalo sama gue mah! Ekor mata masih suka jelalatan gitu kalo tante gue lewat!! " Ucap Fathdherath seraya mengedipkan mata.
Seperti nya satpam itu kehabisan kata-kata " Diam, Sekarang juga ikut saya " ucap satpam itu sambil menarik - narik tangan Fathdherath.
" Eitsss Jangan Munafak dong!!! Katanya lo setuju satu komplotan sama gue?! HEH, Woy.. anjir dah... Lepas! Gue bukan Balita tukang pup sembarangan kali, yang harus diseret-seret kalo boker " Cerocos Fathdherath Fathdherath vulgar, lalu mencoba melepaskan tangan dari satpam ogeb bin ajaib itu. Yang labilnya ngalahin ABG tua.
" Ke ruang KEPSEK sekarang! " Ucap satpam itu santai sambil terus menarik tangan Fathdherath menuju ruang KEPSEK.
" Gak asik banget bang, awas aja yah, sampe lo berani bawa gue ke ruang KEPSEK bakal gue laporin sama tante Danisa kalo lo itu suka cari kesempatan dalam kesempit-" belum sempat Fathdherath melanjutkan kata-katanya tiba-tiba kaki nya di tendang pelan.
pandangannya jatuh pada Satpam tadi yang mata nya melirik Danisa-tante Fathdherath sekaligus kepala sekolah yang sedang berjalan menuju gerbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Enemy [END]
Teen Fiction" Kalo lo kalah, Siap-siap jadi pacar gue!!! " Bermula dari tantangan konyol dengan taruhan status 'pacar' diantara mereka, Hingga apa yang mereka taruhkan benar-benar menjadi kenyataan, Lalu bagaimana jadi nya ketika musuh bebuyutan harus berpura-p...