Author pov.
"Aku dan irish sedang ada di ruang tamu ,di kantor polisi dan di batasi oleh meja dan terdapat 2 kursi ,kita saling berhadap-hadapan.lalu aku menawarkan sesuatu hal pada irish .Kami saling berhadapan ,dan aku mengajak bicara irish dengan agak pelan , lebih tepatnya berbisik.
"Irish , apakah kamu ingin bebas? Tanyaku dengan berbisik.
"Iya ,aku juga tidak ingin berada disini terlalu lama.jawawbnya senang dengan yang aku tawarkan.
"Tapi ,ada satu syarat yang harus kau lakukan? jawabku aku memberikan penawaran.
"Apa syaratnya?jawab irish dengan senang,sekaligus penasaran dengan penawaran apa yang akan aku berikan kepada nya.
"Setelah kamu aku bebaskan dari penjara ini,kamu harus bersedia menjadi kekasih ku.adam sedang memanfaatkan kesempatan ini ,untuk mendapatkan irish."Aku melihat irish sedang berpikir , dengan apa yang aku tawarkan kepada nya.
"Jika aku tidak menerima tawaran nya ,maka aku akan dikurung di penjara ini , tetapi jika aku menerima tawaran itu , otomatis aku bersedia untuk menjadi kekasih nya,bagaimana dong?
Irish berpikir sambil mengetuk kepalanya."Bagaimana Irish,apakah kamu keberatan dengan ini?Aku bersuara karena hampir 1 jam dia belum juga menjawabnya.
"Baiklah kalau begitu aku akan menuruti apa yang kamu inginkan.kata irish.
"Benarkah irish?tanya Adam seolah-olah sedang meyakinkan jawaban irish.
"Yes , terima kasih Irish.jawab Adam Dengan girang.