“Apa?? Gua jadi kandidat Bulan Fakultas?, nggak salah tuh?” ujar Arsad saat mendengar kabar dari Arnold bahwa dia terpilih menjadi kandidat Bulan Fakultas Sains.
“Iya beneran Sad, gue juga dapat informasi dari Princess gue. Kebetulan dia juga kandidat Bintang Fakultas Ekonomi.” Jelas Arnold.
“Tapi sejak kapan lo tertarik dengan hal beginian?” Tanya Arnold masih penasaran.
“Agghh, lo nggak pahm-paham sih. Gua tu nggak pernah daftar gituan.” Jelas Arsad.
“So?”
“I don’t know, gua juga baru tau dari lo.”
“Jadi misterius gini? Tapi, lo juga beruntung kandidat Bintang Fakultas Sains si Aida.” Jelas Arnold.
“Aida? Apa jangan-jangan dia yang daftarin gua?” Ujar Arsad menerka-nerka.
“Ya nggak tau gue, tapi mendingan lo selidiki dulu dah!” Saran Arnold.
“Lo bantuin gua ya!”
“So pasti bro.” Jawab Arnold
“Penasaran gua, apa coba
motif dan tujuannya masukin gua jadi kandidat? Maunya apa coba?”“Ya kurang paham gue Sad.” Jawab Arnold.
“Tunggu! sebentar lagi kita bakalan tau siapa Mr. X dibalik semua ini.” Ujar Arsad dengan rasa kesalnya.
“Mr. X?”
“Iya, Mr.X”
***
“Lo beneran udah jadian Yan?” Maya mulai ngepoin Yana.“Kata siapa lo?” Tanya Yana sedikit terkejut mendengarnya.
“Alah, gue Maya, Yan. Gue ratunya semua gosip. So gue tau semua gosip yang beredar, Update Yan. Dan apa lagi lo sahabat gue jadi gue lebih tau dong.” Jelas Maya.
“Anjir, diem-diem lo mata-matain gue?”
“Iya... Jadi lo nggak bisa ngeles.”
“Resek lo May....”
“Jadi siapa cowok beruntung itu?” Tanya Maya, sambil menatap Yana dengan wajah penasarnnya.
“Ok...Ok jadi dia pangeran Albino gue.”
“Pangeran albino? Siapa?”
“Arnold.” Jawab Yana sambil terus berjalan mendahului Maya, sementara Maya berhenti karna syok mendengar nama Arnold disebut.
“What? Arnold? Albino? Ha.....Ha...Ha...” Seketika Maya tertawa terbahak-bahak mendengar nama Arnold di samain dengan Pangeran Albino.
“Dia yang kayak biji kopi gitu lo bilang pangeran Albino? Albino mananya coba?” Ejek Maya sambli terus tertawa dengan tangannya terus menempel diperut.
“Ihhhh Maya, Arnold bukan biji kopi, dia lebih indah dari itu. Dan satu dia pangeran Albino gue, terserah gue dong mau manggil dia apa.” Ujar Yana sambil menghentikan langkahnya dan menghadap ke Maya.
“Susah ya ngomong sama bocah yang lagi jatuh cinta, yang item jadi putih, yang jelek jadi cakep bahkan kotak pun bisa jadi bulet. Lo Aneh bin gila Yan.” Ejek Maya lagi dan kali ini Maya meneruskan jalannya.
“Makanya cari pacar lo!, biar tau gimana rasanya jadi gua sekarang.” Yana balas mengejek.
“Boro-boro pacar, yang gua suka aja kagak ngerespon.” Jawab Maya dengan wajah sedikit cemberut.
“Gue tau siapa tu cowok, pasti Arsad?”
“Yaiyalah siapa lagi yang gue cinta dan gue sayang selain dia?”
KAMU SEDANG MEMBACA
ESOK
Teen FictionBerawal dari hukuman diawal Ospek karena keterlambatan, disanalah Aida dan Arsad bertemu. Arsad sesosok Mahasiswa Kaya namun tak menunjukkan kekayaannya sedakan Aida mahasiswi sederhana namun kecantikannya mengalahkan kecantikan Bintang Kampus dikam...