Hari adalah hari kelulusan Arsad, Ia mengenakan Toga hitamnya itu dengan bangga. Tampak kedua orang tua Abi menghadiri kelulusan Arsad saat itu. Tak hanya kedua orang tua Abi bahkan ibu Aida pun datang mengahadiri kelulusan Arsad saat itu. Saat ini keinginannya Adalah mewujudkan kenginan Abi yang terakhir kalinya. Menjadi dokter untuk orang-orang yang membutuhkannya.
"Selamat Arsad akhirnya kamu lulus juga." Ujar Ibu Aida
"Makasih Bu udah mau hadir ke wisuda Arsad." Ujar Arsad berterima kasih kepada Ibu Aida. Setelah itu Ayah dan Ibu Abi datang menghampirinya.
"Wah anak Ayah sama Bunda udah jadi sarjana nih." Ujar Ibu Abi sambil memeluk Arsad.
"Makasih Bunda udah dateng, makasih ayah." Ujar Arsad pada kedua orang tua barunya sekarang.
"Mau lanjut kemana sekarang nih?" Tanya Ayah Abi.
"Mau jadi Dokter, buat ngewujudin cita-cita bang Abi." Ujar Arsad.
"Abi pasti bangga sama kamu nak." Ujar Ibu Abi.
"Pastilah Anak siapa dulu coba." Ujar Ayah Arsad dari belakang dengan Istri barunya.
"Ayah..." Ujar Arsad.
"Selamat ya, ini buat kamu." Ujar Istri baru Ayahnya, sambil memberikan Sebuah hadiah untuk Arsad.
"Makasih ma." Ujar Arsad.
Disinilah kehidupan baru Arsad sekarang dimulai dengan keluarga besarnya, dan keluarga-keluarga barunya.
***
Sore itu Arsad tengah berdiri disebuah taman yang luas penuh dengan pemandangan yang Indah, ia menatap langit dan membayangkan semua kenangan yang telah ia lalui bersama Aida dan Abi. Saat naik sepeda berdua, saat kehujanan bersama, saat berantem dengan Abi dan semua kenangan yang tetap membekas dalam hatinya.
"Sayang, kamu ngapain disini." Ujar perempuan itu dari belakangnya.
"Lagi mencari Udara segar yank." Jawab Arsad. Di peluknya Arsad dari belakang oleh perempuan itu.
"Hei kalian berdua buruan keburu ketinggalan bis tuh." Ujar Arnold dari kejauhan.
"Vierna sampai kapan kamu meluk Arsad terus." Teriak Yana dari kejauhan.
"Mereka selalu mengganggu kebahagiaan kita." Ujar Vierna.
"Udah kitakan selalu bisa seperti ini setiap hari." Ujar Arsad sambil memegang pipi Vierna.
"Ya sudah kita susul mereka yuk." Ajak Arsad. Mereka berdua pun akhirnya pergi bersama-sama.
Disinilah akhirnya Arsad sadar bahwa esok memang tidak patut untuk dibenci, Esok telah mempersiapkan sesuatu yang sangat sempurna, dan sangat menyenangkan.
End

KAMU SEDANG MEMBACA
ESOK
Fiksi RemajaBerawal dari hukuman diawal Ospek karena keterlambatan, disanalah Aida dan Arsad bertemu. Arsad sesosok Mahasiswa Kaya namun tak menunjukkan kekayaannya sedakan Aida mahasiswi sederhana namun kecantikannya mengalahkan kecantikan Bintang Kampus dikam...