Malam ini adalah malam pengumuman kandidat Bulan dan Bintang kampus tahun angkatan baru. Selain itu sebelum pengumuman dimulai semua para peserta akan menampilkan beberapa bakat mereka dan sekaligus menampilkan dance yang telah mereka pelajari selama dua bulan ini. Tampak dipojok ruangan Arsad tengah memegang gitar kesayangan yang dibelikan Mama beberapa tahun silam. Dibenarkan senar-senar gitar tersebut yang ia rasa kendor. Tiba-tiba Abi datang menghampirinya.
"Gimana udah siap?" Tanya Abi sambil memegang pundak Arsad.
"Siap dong, nggak pernah ada kata nggak siap di kamus gua bang." Jelas Arsad dengna percaya dirinya.
"Lo mau nampilin apa?" tanya Abi penasaran.
"Liat aja nanti bang, yang pasti gua bakalan nampilin buat orang-orang yang spesial dihati gua." Jelas Arsad ulang.
"Lo tau apa yang bakalan ditampilin Aida nggak bang?" Tanya Arsad juga penasaran.
"Nggak tau juga gue, Sad. Emang kenapa?" Tanya Abi.
"Nggak papa bang cuman pengen tanya aja." Jawab Arsad.
"Ya udah, kumpul sana dah mau penampilan Dance nih!, gue nonton lo didepan aja ya." Perintah Abi. Arsad pun langsung bergegas pergi meninggalkan Abi diruangan tersebut, terdengar sesaat Arsad berteriak sebentar.
"Doain gua ya bang!" Pinta Arsad. Namun teriakan itu hanya di balas senyum oleh Abi.
"Tanpa lo minta pun gue udah doain lo Sad." Benaknya dalam hati, sambil tersenyum melihat kepergian Arsad.
***
"Ok penampilan Bintang Kampus selanjutnya dari fakultas Sains, Hanaida Wulandari. Beri tepuk tangan untuk Hanaida." Ujar Pembawa acara tersebut dengan semangatnya.
Aida menaiki panggung acara disana sudah disiapkan sebuah piano yang sangat indah, bisa ditebak bahwa Aida akan bermain piano malam ini. Sebelum ia memulai memainkan piano Aida memberikan beberapa patah kata untuk seseorang.
"Lagu ini adalah lagu yang menceritakan bahwa apa yang kau lihat belum tentu benar, apa yang kau tunggu, belum tentu dapat kau raih, bahkan esok pun tak pernah dapat kita tebak, entah itu senang, sedih ataupun hal yang memilukan. Yang pasti Esok selalu menyiapkan sesuatu yang baik untuk mu, bahkan mungkin lebih sempurna." Ujar Aida sambil terus memandangi Arsad yang berada tepat didepannya.
"Dan yang merasa bahwa esok mu itu penuh dengan kebencian, maka hal itu salah, esok mu mungkin lebih indah dari apa yang kamu bayangkan." Ujar Aida lagi, semua penonton dan peserta kala itu hanya diam dan tersanjung mendengar kata-kata Aida tadi, semua nampak tersentuh mendengarnya. Setelah Aida selesai dengan ucapan dia langsung duduk di kursi depan piano tersebut lalu ia memulai menyentuh not demi not piano tersebut hingga terdengar lantunan ritme hingga menjadi sebuah lagu yang indah, lagu yang indah bermakna, penuh arti bahkan menyejukkan hati, beberapa penonton bahkan ada yang sampai meneteskan air mata mendengar ritme lagu tersebut. Setelah Aida selesai dengan penampilannya, ia lalu berdiri dan mendapatkan tepuk tangan yang sangat meriah. Tampak Aida merasa puas dengan penampilannya saat itu.
"Wahhh penampilan yang sangat spektakuler dari Bintang Fakultas yang satu ini, beri tepuk tangan sekali lagi untuk Hanaida Wulandari." Seluruh peserta dan penonton pun serentak memberika tepuk tangan untuk Aida sekali lagi.
Aida pun turun dari panggung dan langsung menemui Yana, Vierna dan Maya yang sudah menunggunya dibawah panggung. Mereka bertiga menyambut Aida dengan sangat gembira dan merasa bangga teman mereka berhasil membawakan penampilannya dengan sangat bagus.

KAMU SEDANG MEMBACA
ESOK
Dla nastolatkówBerawal dari hukuman diawal Ospek karena keterlambatan, disanalah Aida dan Arsad bertemu. Arsad sesosok Mahasiswa Kaya namun tak menunjukkan kekayaannya sedakan Aida mahasiswi sederhana namun kecantikannya mengalahkan kecantikan Bintang Kampus dikam...