"Bagaimanapun caranya gue harus bisa, yakin nold yaki, lo bisa. God help me!." oceh Arnold sendiri didepan koridor fakultas Ekonomi. Saat itu, Koridor masih sepi cuma satu dua orang saja yang berlalu lalang saat itu, dan yang pasti Arnold yang sedan cemas dengan keputusannya.
"Gie bisa nggak ya?" Tanyanya.
"God, gue harus ngomong apa nanti?" Tanyanya lagi. Dengan asiknya Arnold mengoceh sendiri, ia tak perduli orang sekitar yang lewat didepannya memperhatikan dengan pandangan aneh, yang ia tahu saat ini ia sedang menunggu seseorang. dan orang yang ia tunggu kini tengah berada didepan pintu gerbang fakultas Ekonomi. jantung Arnold mulai berddebar sekarang, kata-kata di ujung lidah kini terasa hambar sudah, keberaniannya mulaiberkurang sudah, pikirannya mulai melayang melihat seseorang yang ia dambakan kini sedang melangkah mendekatinya.
"Pagi Arnold, ngapain lo disini?, ini kan fakultas Ekonomi." Tanya Yana sedikit penasaran.
"E-ehmmm gue lagi nunggu temen." jawab Arnold gelagapan.
"Oh ya dah, gue ada kelas nih, gue kesana duluan ya?" Ucap Yana pada Arnold. Yana pun pergi meninggalkan Arnold.
"Yan..." Panggil Arnold.
"Iya....." Jawab Yana dari kejauhan.
"Nanti malem lo ada acara nggak?" Tanya Arnold.
"Enggak ada, kenapa?" Jawab Yana.
"Kita keluar makan yuk!" Ajak Arnold.
"Okey..." Jawab Yana mengiyakan.
"YES..." Batin Arnold dalam hati.
"Jam delapan malem ya?"
"Sippp.... Sampai ketemu nanti malam ya." Ujar Yana dengan senyuman manisnya, lalu segera bergegas meninggalkan Arnold sendiri. Sementara Arnold sangat girang bisa dinner dengan Yana nanti malam, walaupun ia belum sempat menyatakan perasaannya.
"Okey... Proses pertama gagal nggak papa." Ocehnya sendiri.
***
"Da..." Panggil Vierna dari koridor gedung Fakultas Sains.
"Di cariin kak Abi tuh." Ujar Vierna.
"Dimana?" Tanya Aida.
"Diruang pendaftaran Bulan dan BIntang Fakultas, Da." Jelas Vierna.
"Ikut aku yuk!" Ajak Aida.
"Kemana?"
"Ketempat yang kamu bilang tadi." Ujar Aida.
"Gue mau nganterin, tapi ngggak gratis." Ejek Vierna.
"Dasar sama temen aja kamu perhitungan Vier." ucap Aida.
"Iya...iya Da, bercanda kali gue."
"Ya udah ah ayo kita kesana!"
Mereka berdua pun menemui Abi di ruangpendaftaran calon Bulan dan Bintang Fakultas. Tak perlu waktu lama untuk mencapai lantai tiga dari lantai satu. Terlihat diruangan tersebut terdapat beberapa panitia dan seseorang yang mereka berdua cari, namun belum sempat mereka berdua mengetuk pintu ruangan tersebut, Abi sudah melihat keduanya, danAbi pun menghampiri mereka.
"Akhirnya lo datang juga." Sapa Abi.
"Ada apa ya kak?" Tanya Aida penasaran.
"Dari fakultas Sains lo terpilih menjadi kandidat Bintang Fakultas. Dan untuk Bulan fakultas.." Abi menghentikan ucapannya.
"Siapa kak?" Tanya Vierna heboh.
"Arsad."
"Hah, kok bisa kak? nggak salah Arsad mau ikut ginian?" Tanya Vierna penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESOK
Teen FictionBerawal dari hukuman diawal Ospek karena keterlambatan, disanalah Aida dan Arsad bertemu. Arsad sesosok Mahasiswa Kaya namun tak menunjukkan kekayaannya sedakan Aida mahasiswi sederhana namun kecantikannya mengalahkan kecantikan Bintang Kampus dikam...