Ekstra Part 1

33.7K 1.1K 36
                                    

     "Bagian depan resepsinya ntar kita pakai adat Jawa aja, terus di dalemnya baru dekorasi adat Sunda. Nah, untuk prosesi acara adatnya adat Sunda kan?" jelas Nita, seorang wedding organizer yang digunakan jasanya untuk mengurus seluruh persiapan pernikahan Arman dan Desya.

Penggunaan jasa wedding organizer ini, benar-benar sangat membantu bagi Arman dan Desya yang sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Sejak hari dimana Arman melamarnya tanpa persiapan itu. Tiga hari setelahnya, pria itu memboyong keluarga besarnya untuk melamar Desya secara resmi dan tentu saja, tak ada kata lain yang ingin diungkapkan Desya selain menjawab 'Ya'.

Pernikahan mereka sudah ditetapkan akan dilaksanakan delapan bulan setelahnya, yang menurut perhitungan dari pihak keluarga Arman, merupakan tanggal bagus.

Selama tujuh bulan belakangan ini, sudah banyak sekali yang berubah. Dimulai dari status Desya yang sudah menyandang gelar S1nya dan sedang dalam tahap mencari pekerjaan, yang susahnya bukan main.

Sedangkan Arman, pria itu sedang membereskan seluruh urusannya, menjelang sebulan sebelum cuti saat hari pernikahannya. Kira-kira Arman akan menyerahkan segala urusan kantornya pada ayah Desya selama beberapa minggu nanti karena mereka memutuskan untuk langsung pergi honeymoon.

     "Iya mbak. Tapi untuk baju akad nikahnya, pakai adat Sunda mbak" ucap Desya.

Mungkin karena Desya adalah anak satu-satunya bagi ayahnya, Suherman meminta untuk mengadakan berbagai ritual adat Sunda yang harus dilaksanakan. Maklum namanya juga anak tunggal jadi ayahnya ingin yang terbaik dalam pernikahan putrinya satu ini. Kalau dari pihak Arman, meminta yang penting ada unsur adat Jawanya saja di dalam acara.

Untung saja pihak dari Arman lebih agak kalem jadi tak terlalu banyak yang diperdebatkan dalam pengurusan pernikahan ini.

     "Kalau untuk gaun sama jas resepsinya?"

     "Saya sih terserah Desya aja mbak" Arman mengedikkan dagunya ke arah Desya.

Desya mencebikkan bibirnya lalu memukul lengan Arman. "Ishhh, kok gitu jawabnya? Emang yang mau nikah cuma aku aja apa?"

     "Bukannya gitu Sya. Cuma kalo aku emang gak ada pemikiran tentang tema resepsinya, kalo kamu kan udah ada. Jadi buat apa nanyain ke aku kalo ujung-ujungnya juga kamu bakalan maksa buat pake tema dari kamu aja kan?"

Desya meringis lalu menyengir. Benar juga sih apa yang dikatakan Arman. "Untuk gaun sama jasnya aku udah nyuruh kenalan untuk buatin mbak. Yang penting, tema dekor resepsinya jangan sampai salah ya mbak. Takutnya malah gak matching ntar sama gaunnya"

Karena wanita, jadi Desya yang lebih banyak cerewet dan mengaturnya. Ingin segalanya terlihat sempurna dan tanpa kekurangan sedikitpun. Pokoknya semuanya harus sesuai keinginannya.

     "Kalo dari Mas Armannya ada saran?"

     "Enggak mbak, saya ngikut aja Desya maunya gimana"

Nita manggut-manggut lalu mengeluarkan salah satu katalog lagi dari dalam tasnya. "Nah ini untuk model-model kuenya. Ada yang dari tingkat dua sampai tingkat delapan, mbak Desya maunya yang tingkat berapa?"

Desya mengambil alih katalog tersebut lalu membukanya halaman per halaman. "Harga yang delapan tingkat berapa mbak?"

     "Untuk yang tiga tingkat kisarannya dari delapan juta sampai sepuluh juta"

Desya membelalakkan matanya kaget. Yang benar saja semahal itu, lagian nanti kan juga tak sepenuhnya itu semua isinya kue, pasti ada yang diisi dengan gabus. Dan juga, mana mau dia keluar uang sebanyak itu hanya untuk kue saja, apalagi sudah banyak sekali biaya yang mereka keluarkan untuk pernikahan ini.

My Possessive Boyfriend(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang