PART 27 - All About Priority!

23.3K 1K 38
                                    

     "Come back home... Can you come back home... Chagaun sesang kkeute nal beoriji malgo nae gyeoteuro" teriak Desya kesenangan, menyanyikan reff lagu dari 2NE1 yang berjudul Come Back Home saat sudah tiba di rumah.

Dia kangen sekali dengan rumahnya, terutama dengan ranjang empuk Hello Kitty miliknya. Uh... baru berapa hari aja dia udah kangen dan antusias gini begitu sampai.

Rizky tersenyum geli lalu menggelengkan kepalanya. "Suara kamu Des..."

Desya menyengir polos. "Hihi, kenapa dengan suara aku? Bagus kan?" ujarnya PD.

     "Iya deh, suka-suka kamu lah" ucap Rizki lalu keluar dari mobil, berjalan ke arah belakang bagasi, menurunkan koper-koper Desya dan membawanya masuk ke dalam rumah.

     "Home sweet homeee..." pekik Desya berjalan melompat-lompat menuju kamarnya dengan riang dan Rizki yang kesusahan membawa dua buah koper miliknya saat di tangga.

Langsung saja ia meloncat kegirangan saat tiba di kamarnya dan langsung menghempaskan tubuhnya kuat-kuat. Desya merentangkan tangan sembari memejamkan mata. Bahkan sepatu boots yang dikenakannya saja belum ia copot.

     "Des, kopernya aku taruh dimana nih?" Rizki tiba setelahnya dengan napas yang terengah-engah.

     "Taruh di depan toilet situ aja"

Rizki menurut saja. Jadi koper-koper Desya diletakkannya di depan pintu kamar mandi yang terletak di dalam kamar Desya.

     "Des, lepasin dulu sepatu sama tasnya. Abis itu ganti baju" suruh Rizki yang risih melihat Desya berbaring dengan boots yang masih menempel di kakinya.

     "Iya iya, berisik ih" gerutu Desya mencebikkan bibir lalu melepaskan boots yang dipakainya dan ia taruh di rak sepatu.

     "Gak mau ganti baju?"

     "Iya... Sabar nyonya Rizkyyy..." gerutu Desya kesal.

Desya mengambil pakaian santai dari kopernya lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk mengganti pakaian.

Setelah selesai, Desya langsung meloncat hingga dia mendarat sempurna di atas ranjang dan tubuh Rizky pun ikut tergoncang. Desya berbaring telungkup dengan guling yang ia gunakan sebagai penyangga di bawah tubuhnya.

Tangannya sibuk mengotak-atik ponsel yang tak disangka banyak sekali panggilan dan pesan masuk yang kebanyakan dari Arman walau ada beberapa yang berasal dari orang lain.

     "Des, kalian lagi berantem ya?" tanya Rizky hati-hati, menginterupsi kesibukan Desya dengan ponselnya.

Sebenarnya sudah dari kemarin Rizky ingin bertanya tapi diurungkannya. Desya seakan menghindar dan tak mau membahas mengenai hubungannya, yang membuat Rizky memilih untuk diam saja.

     "Kalian? Siapa?" Desya menoleh, mengerutkan alisnya, tak tau dengan 'kalian' yang dimaksud Rizky disini.

     "Iya kalian. Kamu sama Arman maksudnya" perjelas Rizky.

Desya manggut-manggut lalu mengedikkan bahunya. "Bisa dibilang gitu" jawabnya sesaat lalu kembali berkutat pada ponselnya.

     "Kamu ngehindar dari dia?"

     "Gak juga. Cuma males ketemu aja" bela Desya padahal sudah jelas-jelas memang dia sedang menghindari Arman.

     "Itu mah sama aja!"

     "Kalau iya pun, emangnya kenapa? Namanya hubungan ya pasti ada berantemnya lah"

     "Tapi bukan berarti kamu harus diemin dia, right? Handphoneku bunyi terus sejak dua hari yang lalu kamu telponan sama Arman. Dia khawatir sama kamu dan selalu nanyain kabar kamu setiap saat" ujar Rizky mencoba membuat Desya mengerti.

My Possessive Boyfriend(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang