"Ayah,Mita berangkat sekolah dulu ya,Sarapan sama makan siang udah Mita siapin,Mita taro sini ya yah,biar Ayah gampang ngambilnya." Mita menaruh segala keperluan yang Ayahnya butuhkan di meja yang selalu ada dikamar. Agar Ayah nya mudah melakukan apa apa ketika Mita sedang sekolah.
"Iya,Kamu berangkat sekolah sana keburu telat. Belajar yang benar ya. Kamu kan udah kelas dua belas." ucapan Ayahnya membuat Mita mengangguk pelan,dan membalasnya dengan senyuman.
Tak lama Mita pergi untuk bergegas ke sekolah. Seperti biasa,Mita melindungi dirinya dengan sweater yang sedikit kebesaran dengan penutup kepala,Memutar lagu lewat headset,membuat Mita selalu merasa nyaman.
"Mit..nanti jajan apa.?" tanya Nabila di sela sela pelajaran PKN.
"Gue ga jajan dulu deh Nab,gue mau ke perpus. Lo mau ikut?."
"Idih ogah,mending gue ke kuburan daripada ke perpus yang isinya buku semua. Mumet gue liatnya." Mita terkekeh pelan mendengar Nabila akan merespon seperti itu.
Tidak aneh lagi,Nabila memang anti jika diajak ketempat tempat yang berbau buku.
Saat jam istirahat,Mita segera bergegas menuju perpus.
"Loh Fan lo ngapain dikelas gue celangak celinguk..?." kata Farel saat melihat Fano tiba tiba datang ke kelas Farel dengan kebingungan seperti mencari orang.
"Gue nyari..."
"Nyari siapa.?oiya lo ngapain bawa jus mangga?mending bakal gu--" Fano melenggang pergi meninggalkan Farel yang masih bicara itu.
"Songong sih Fano,gue lagi ngomong die malah pergi. Kampret." gerutu Farel.
Fano kini berada diperpus dengan memegang Jus Mangga,sebenarnya tidak boleh membawa makan minum ke dalam perpus. Tapi,berhubung tidak ada penjaga perpus,jadi Fano nekat melakukan itu.
Fano tanpa ia sadari tersenyum kecil,tubuhnya bertumpu di bilik lemari perpus yang berisi buku buku.
Kini ia memandangi Mita yang sedang asyik terkekeh membaca komik.
Saat Mita tersenyum,Fano rasanya seperti terhanyut.
Mita akhirnya menyadari jika ada seseorang dihadapannya,ia melihat siapa yang ada dihadapannya sampaj ia terkejut.
Fano melangkah ke arah Mita, "yaelah gausa kaget gitu kayak liat setan aja." kini Fano berada dihadapan Mita percis.
"Eng..enggak gitu.."
"Nih..." Fano menyodorkan Jus Mangga untuk Mita.
"Ini apa.?"
"Ini jus mangga,warnanya aja oren. Masa lo ga tau."
"Iya gue tau,tapi ini buat gue.?." tanya Mita.
Fano mengangguk,"tanda terima kasih gue,dua hari yang lalu lo udah nolong gue. Yah walaupun ga seberapa tapi gue harap lo mau nerima pemberian terima kasih gue.lewat jus mangga ini."
"Tapi,gue alergi buah mangga."
Fano terkejut,ternyata ia salah.
Awalnya Fano bingung ingin memberikan Mita apa sebagai ucapan terima kasih,ingin mengajak nya makan pasti dikira Fano menyukainya.
Akhirnya,mau tak mau Fano memberi jus mangga itu. Tetapi Mita malah alergi dengan buah mangga.
"Yah maaf gue gatau. Abis gue bingung mau ngasih apaan." Fano menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.
"Enggak papa,gue terima.gue kasih temen gue aja nanti.lagi juga gue nolongin lo ikhlas ko.."Mita tersenyum kecil,ia menghargai usaha Fano.
Fano pun tersenyum pahit,percuma saja ia memberi jus itu kalo bukan Mita yang meminumnya.
Mita akhirnya memutuskan untuk pergi,membawa jus mangga itu.
Untung diperpus hanya ada beberapa orang saja.
*
"Eh Mit,lo ga ke kantin tapi kok elo bawa jus mangga?." tanya Nabila sambil menyedot Jus mangga dari Fano.
"Oh itu,itu tadi dari--"
"Eh iya gue lupa ngerjain pr MTK,duh mampus gue.Mit liat buku MTK lo dong. Mau nyontek yaaa.."
Mita pun mengangguk.
Mita pergi ke toilet,tak sengaja menabrak Dinda dan kawan kawannya yang sedang madol dari jam pelajaran Matematika.
"Aw...bego banget sih."
"Maaaf Din,gue gasengaja."
Mata Dinda menmbulat setelah tahu yang menabraknya adalah Mita.
"Wah Din bisa bisa dia aduin ke guru mtk nih kalo kita madol di jam dia." tuduh Tasya pada Mita.
"Enggak ko..gu..gue ga bakal bilang."
"Alah,lo gausah pura pura. Pasti abis ini lo bakal aduin kan ke guru mtk?!awas lo ya kalo ampe bilang!gue ga bakal tinggal diem." Ancam Dinda.
Mereka pergi meninggalkan Mita,Mita lelah selalu diperlakukan seperti ini. Ia juga ingin dihargai.
Ia juga ingin diperlakukan biasa saja.Menyakitkan bagi Mita,mungkin banyak yang bilang kalau masa sekolah adalah masa yang menyenangkan,tapi tidak bagi Mita.
*
"Nab,nanti kerumah gue ya,kita makan malem bareng!gue mau masak banyak nih malem ini." ajak Mita,sebelum mereka berpisah pulang.
Nabila terlihat bingung,sambil menggigit bibir bawahnya,ia menolak ajakan Mita,"sori Mit,gabisa. Gue mau dirumah aja malem ini."
Mita pun mengannguk pelan,akhir akhir ini Nabila sulit untuk diajak Main atau mengerjakan tugas,tidak biasanya seperti itu.
**
Vote dan commentnya yaaa:)!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Introvert girl
RomantikHanya Mita sebagai sosok yang memiliki kepribadian sebagai introvert,begitu tertutup dengan segala beban dan masalah yang ia punya. Hingga suatu ketika,ia bertemu dengan sosok pria yang mengubah dirinya dan membuat hidupnya lebih baik lagi.