Chapter 22(THE END)

1.6K 98 7
                                    

  "Thank you." ucap Mita pada seorang kasir di sebuah Mini market.

   "You're welcome." ucap wanita perawakan bule itu.

  Setelah kelulusannya,Mita segera pergi ke London,untuk melanjutkan studi dan juga menemani Ibunya untuk berobat.

  Mita kuliah di university of manchesters mengambil kedokteran disana. Mita menjalani hari harinya seperti biasa,belajar,kuliah,mengerjakan tugas kuliah,sekaligus merawat Ibunya.

  Sudah 4 tahun Mita tinggal disana,kondisi Ibunya juga semakin membaik,Mita rindu dengan keluarga nya disana,sekaligus pada Fano.

  Mita sering tak membalas email dari Fano atau video call dari Fano lantaran ia sibuk sekali. Fano pasti akan sangat marah pada Mita,apalagi Fanya selalu memberitahu pada Mita kalau Fano rindu sekali dengan Mita.

  Mita membuka laptop nya dan duduk di bangku cafe yang dekat jendela,menyesap creemy latte favoritnya. Mengerjakan tugas dengan mendengar kan lagu lagu klasiknya.

  Ia rindu sekali pada Fano,wallpaper di laptop Mita menampilkan fotonya bersama Fano,Mita semakin rindu. Apalagi sebentar lagi ia akan pulang Indonesia.

   Suasana yang terasa sedikit dingin karna sedang musim salju di London,membuat kerinduannya bersama Fano semakin bertambah.

Teringat dengan perkataan Fano yang lucu,"Mit..nanti disana kan ada musim salju tuh,bawaain gue salju ya,secara gue ga pernah ngerasain salju gimana." katanya dengan polos.   Mita tertawa terbahak bahak mendengarnya,"ih meleleh lah pasti!lagi juga teksturnya sama kok kayak bunga es di freezer. Pegang itu aja hehehe..."

  Fano mengerucutkan bibirnya,"gue kan mau nya salju beneran.."
"Oiya kalo disono lo harus bisa mengendalikan introvert lo. Lo harus hisa bersosialisasi,termasuk berani ngacungin tangan kalo dosen nanya,ok?." Mita tersenyum,"iya Fano.."

  Seulas senyuman muncul dipipi Mita,kepedulian Fano,kepolosan Fano,dan hal lainnya membuat Mita rindu akan sosoknya.

  Mita juga teringat saat Fano tak segan berlari ketika Mita tengah bersedih,berlari ketika Mita benar benar butuh tumpuan untuk bersandar dari semua masalahnya,membuat Mita tersenyum ketika Mita sedang bersedih. Tak menyangka,Tuhan akan memberikan sosok yang spesial untuk Mita.

  Fano adalah jawaban dari semua itu.

*

  "Eh Fanya!mana si Mita ga dateng dateng!." gerutu Fano,Hari ini adalah perayaan ulang tahun Fano yang ke 22,setelah tahun tahun sebelumnya Mita tak datang,dengar dengar Mita akan datang karna berdepatan dengan kepulangan Mita.

   "Ihs bawel!delay kali pesawatnya!gasabaran banget sih!." jawab Fanya kesal,Fanya segera pergi meninggalkan Fano,yang sibuk mencari cari sosok yang ia tunggu tunggu.

  Alunan musik dan juga banyak nya tamu yang diundang membuat Fano semakin sulit mencari apakah Mita datang atau tidak.

  "Wey Happy Birthday bro!." ucap Dio kepada sahabat lamanya itu. Hubungan Fano dan Dio semakin membaik,lantaran tak sengaja Fano menolong Dio yang tengah dikeroyok massa lantaran tak sengaja menyerempet Ibu Ibu.

  Semenjak kejadian itu,Dio semakin akrab dan mulai bersahabat kembali dengan Fano,"Thanks Bro!."

  Fanya datang menghampiri Fano mengajaknya ke balkon kamar Fano."ngapain sih kekamar?udah tau tamu mau ngucapin selamat ke gue!." gerutu Fano,Fanya tak menggubris dan terus menarik pelan Fano agar mengikuti langkah kaki nya.

  "Udah cepet masuk!." suruh Fanya,Fano pun masuk dan Fanya segera meninggalkan Fano didalam kamar Fano.

   "Gajelas ba--..." ucapan Fano terhenti ketika melihat di balkon kamarnya ada berdiri seorang wanita membelakanginya.

  Dengan balutan dress selutut warna Navy dan juga rambutnya yang dibuat cepolan kecil.

Fano menghampiri wanita itu,"Lo siapa?nga--." lagi lagi ucapannya terhenti ketika melihat wanita itu menoleh kebelakang kearahnya. Tersenyum.

  Jantung Fano seakan berdegup 2 kali lebih cepat,matanya membulat,hatinya sesak karna menahana kerinduannya. 

  Wanita itu Mita.

"Hallo.." Mita bersuara,dengan senyumannya,dengan cepat Fano menarik Mita kasar ke arahnya,memeluk Mita dalam dalam. Mencoba mengalirkan sejuta kerinduan yang Fano simpan selama ini.

  Mereka berpelukan lama dan erat,Mita membalas pelukan itu,Fano semakin memeluk erat,tak ada kata kata yang bisa diungkapkan dengan perasaan kerinduan mereka berdua,"Happy birthday.." ucap Mita.

   Fano melepaskan pelukan itu,menatap mata Mita dalam dalam,begitu juga Mita,kini mereka bertatapan dalam.

  "Gue kangen sama lo Fano.." ucap Mita,Mita pun memeluk kembali Fano. Fano terdiam.

  Fano melepaskan pelukan itu,membuat Mita mengernyit kebingungan,"Gue yang lebih kangen." Mita tersenyum simpul,Fano langsung mencium bibir Mita.

  Mita berusaha berontak, tapi hati dan logika nya tak kuasa menahan itu.
Fano mencium bibir Mita,merasa ada sesuatu yang kenyal dan lembut menyentuh bibir Mita,hanya ciuman sederhana namun dalam. Mita terhanyut.

  Fano melepaskan ciuman itu,"Gue mau jawaban nya sekarang. Gue capek nunggu." kata Fano,Mita terdiam. "Gue ga bisa nunggu lama lama. Gue pengen milikin lo sepenuhnya,gue pengen lo yang menemani gue disaat bahagia ataupun Sedih,disaat sakit maupu. sehat atau disaat miskin dan kaya,sampai maut memisahkan.."

  Bulir air mata keluar begitu saja dari mata Mita,tersentuh sekaligus bahagia,Mita tersenyum,"Gue mau nerima lo Fano. Gue cinta sama lo. Cinta. Sayang. Suka. Dan gue siap jadi milik lo sepenuhnya. I love you.."

  Fano tersenyum lebar dan langsung memeluk Mita erat erat seakan tak mau kehilangan Mita,setelah sekian lama Mita menggantungkan perasaanya.

   Mita melepaskan pelukan Fano,"Lo kok tinggi banget sih,gue pendekan ih sebel." gerutu Mita,Fano terkekeh,"Kita udahjadian,ngomong nya aku kamu ya.."
 
  Mita menimang nimang permintaan Fano,"hmmm.. Oke deh!."

   Fano tersenyum dan memajukan wajahnya,mencium Mita,kali ini ciuman yang panas,Fano menempelkan bibirnya dan sesekali menggigit bibir Mita,memanggut bibr Mita,sambil tangannya mengelus pelan punggung Mita Mita awalnya tak bisa mengimbangi ciuman Fano,tapi lama kelamaan Mita bisa melakukannya.

  Fano melepaskan ciuman itu,saat nafas Mita sudah mulai terengah engah. Jemari Fano mengelus bibir Mita,"sekarang kamu udah jadi milik aku." Mita tersenyum."My introvert girl." lanjut Fano,dan langsung memeluk Mita dalam dalam.

   Malam itu terasa sempurna bagi Fano dan juga Mita,dihari ulang tahun Fano,Mita datang dan menyatakan bahwa ia juga mencintai Fano,itu kado terindah untuk Fano. Begitu juga Mita,kesedihan dan kepedihan yang datang menghampirinya sudah berlalu..

  Kebahagian didepannya,Fano berniat akan menikah bersama Mita tahun depan,awalnya Mita menolak karna terlalu cepat,tapi akhirnya Mita mengiyakan karna Fano memaksa.

  Tak apa,menjalani kehidupan bersama orang yang kita sayangi adalah sebuah anugerah.

***

  The end.
Jangan lupa vote dan comment yaaaa!!!

My Introvert girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang