Chapter 18

1K 69 0
                                    

   Bruuukkkk...

Tubuh Mita terhempas jauh saat Mobil Nabila menabraknya,kepala Mita terbentur aspal dengan sangat keras,menyebabkan ia kehilangan kesadaran.

  Darah mengalir deras dari kepalanya.

Nabila melihat keadaan Mita dari spion kirinya,Mita tergeletak dan dengan cepat Nabila pergi meninggalkan Mita setelah menabraknya.

   Fano mengeluarkan motor dari parkiran,Ia menyuruh Mita menunggu didepan sekolah,karna Fano ingin mengeluarkan motor.

  Fano tertegun saat melihat ramai ramai orang berkerumun,Ia turun dari motornya,dan mematikan mesinnya,Menerobos masuk kerumunan dan melihat Mita tergeletak dengan darah dimana mana.

   "MITAAAAAAAA!!." teriak Fano dan menidurkan kepala Mita dipahanya,menangis sejadi jadinya.

  "Mitaaaa!bangun Mit,bangunnnnnnnnn..!!!."

  Fano menangis sekeras kerasnya tak peduli orang orang menatapnya aneh atau menyedihkan.

   Tak lama ambulan datang dan membawa Mita kerumah sakit.

*
 

"Din gue..gue habis nabrak Mita." kata Nabila,ia sengaja datang kerumah Dinda setelah menabrak Mita.

   Dinda membulatkan matanya,"A..Apa?Lo gila ya Nab?Lo abis nabrak Mita?!." ucap Dinda tak percaya.

Nabila mengangguk kencang,mencona meyakinkan Dinda,"Serius Din gue habis nabrak dia."

  Dinda menampar Nabila kencang hingga Nabila meringis kesakitan dan menatap Dinda tak percaya.

  "Lo gila ya Nab?Lo tega lakuin itu sama Mita?. Gue tahu Nab,lo benci sama dia,tapi yang lo lakuin bener bener keji Nab!Lo gatau kan keadaan Mita sekarang mati,sekarat atau apa lo gataukan? Kelakuan lo tuh udah fatal Nab,Fatal!."

  Nabila terdiam,apa yang dikatakan Dinda benar,rasa bencinya yangmemenuhi otak Nabila untuk melakukan hal itu.

  "Sebenci benci nya gue sama Mita,gue gapernah ada niat buat nabrak dia atau bunuh dia Nab!! Gue kira udah cukup buat jebak dia sama om om dan nyebarin isu Ibunya kalopelacur. Ga harus sampe lo nabrak Mita Nab.ga sampe situ!!itu udah Fatal!!!."

   Nabila menangis,yang ia lakukan salah besar. Sangat Fatal.

   "Te..terus gue harus gimana Din..." kata Nabila dengan nada yang bergetar.
"Gue gatau,gue ga ada campur tangan soal ini. Gue harap lo bisa nyerahin diri lo ke kantor polisi."

   Dinda beranjak pergi dan meninggalkan Nabila yang diam mematung.  Dia tidak mau tahu dengan masalah yang telah dibuat Nabila.

*

  Semua keluarga Mita termasuk Ibunya dan juga Fano berdiri cemas di depan UGD.

  Fanya datang terburu buru,ia langsung memeluk Fano erat menangis sedalam dalamnya setelah tahu Mita dirumahsakit karna kecelakaan.

   Semua cemas dan takut Mita akan kenapa kenapa.

   Tak lama dokter keluar dengan raut wajah yang sulit dibaca,"Dimana orang tua dari Mita?."

Ibu dan Ayah Mita menghampiri dokter tersebut,"Maaf,Mita mengalami benturan keras dan membuat pendarahan dikepalanya,ia juga mengalami Koma. "

  Ucapan dokter itu bagai tikaman yang menikam tepat dijantung,menyakitkan sekaligus menyedihkan.

"A..Apa Dok?lakukan yang terbaik Dok buat Mita saya mohon..." ucap Ibu Mita memohon dengan derai air mata.

  Ayahnya menatap sendu Ibunya,ia sebenarnya terkejut istrinya itu akan datang karena mereka lost contact  selama 2 tahunbelakangan ini.

  Tapi tiba tiba ia datang,karna Fano yang mencari Ibunya Mita. Walau bagaimana pun,Ibunya berhak tahu keadaan Mita.

   "Saya mohon lakukan yang terbaik untuk anak saya Dok.." Pinta Ayah nya.

  Dokter tersenyum lemas,"saya akan berusaha yang terbaik."

*

   Sudah lebih dari 10 Hari Mita masih dalam komanya,tertidur dengan alat yangmenempel.

  Kemarin ia baru saja melakukan operasi dikepalanya,Fano setia menemani Mita,bergantian dengan Fanya.

  Fano menangis,takut Mita tak akan bangun dan tertidur selamanya.

Menyedihkan dan menyakitkan.

  Ia rindu pada Mita,ia ingin bersama Mita,salahnya menyuruh Mita menunggunya di depan sekolah.

   "Maafin gue Mit..ga seharusnya gue buat lo tertidur seperti ini. " kata Fano,sambil menggenggam jemari Mita.

"Gue sayang sama lo.." kata Fano lagi.

*

   Nabila duduk dan diam mematung,mengatur ritme nafas nya agar teratur,ia sesekali menggelengkan kepala dengan apa yang baru saja ia lakukan 10 hari yang lalu.

  Berusaha menyadari apa yang telah ia perbuat.

  Ia tahu Mita kecelakaan dan Koma dirumah sakit,tapi ia berusaha tak menghiraukan keadaan Mita. Ia benci.

Tapi rasa bersalah nya hadir,membuat ia merasa tak kuasa untuk tak menyadari apa yang telah ia perbuat.

Itu fatal.

  Tangan nya memegang stir mobil dengan kencang,tatapannya kosong.

  Lampu merah sudah berubah hijau,mobil dibelakangnya menglakson agar mobil Nabila melaju.

  Nabila akhirnya melaju kan mobilnya.

Tak lama,Nabila menepikan mobilnya dan menelepon seseorang.

  "Halo...ini siapa?." tanya seorang pria di telepon setelah menerima telepon dari Nabila.

      "Ini gue Nabila,Lo dimana?."

"Gue di rumah sakit. Gue lagi nemenin Mita.."

   "Kirim alamatnya Fano.plis."

"Iya."

Tut..tut..tut.

*

   "Maafkan saya Mas Aji,saya khilaf..."

"Saya sudah maafkan kamu sejak dulu Rania,begitu juga Mita anak kita. Tapi ia rindu dirimu. Rindu sosok ibu." jelas Aji,ayahnya Mita.

  Rania dan Aji berada di taman rumah sakit,berbicara untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangganya.

   "Sa..saya tahu Aji,saya salah. Saya terlalu egois. Saya memilih meninggalkan kamu dan Mita...."

Rania menatap mata Aji dalam dalam,ada kesedihan dan kekecewaan dimata Aji,mengingat apa yang telah Rania perbuat pada suami dan anaknya.

  "Kamu tidak tahu Rania,semenjak kepergian mu,Mita yang mengurus ku termasuk kebutuhan dirumah. Ia memasak,mengurus ku,membersihkan rumah. Seharusnya itu tidak ia lakukan semua. Ia sering tidur larut malam karna waktu belajar nya terpakai untuk mengurus ku."

  Tetesan bulir air mata turun begitu saja dipelupuk mata Rania,Anaknya Mita begitu dewasa. Tapi ia menyesal melihat keadaan Mita yang terbaring koma dirumah sakit. Seharusnya,Ia sebagai Ibu bisa menjaga anaknya.

  "A..aku..ingin kita kembali Mas Aji,mohon terima diriku.. Aku akan menebus semua kesalahanku..."

  Aji menoleh menatap manik mata Rania,berharap ia hanya berpura pura tapi nyatanya tidak.

  "Aku mohon Mas Aji,terima aku.."

**

My Introvert girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang