Mita pulang berjalan kaki,menuju ke halte bus untuk menaiki Kopaja. Tapi sudah 15 menit lebih Kopaja itu tidak datang datang.
Kemana angkutan umum yang biasa Mita tumpangi?
Terpaksa Mita pulang berjalan,karna jarak rumahnya tidak begitu jauh,sedikit berjalan mungkin lebih baik.Mita menutup mulutnya,nyaris berteriak melihat seseorang pria tengah tergeletak pingsan dengan luka lebam.
Ia terkejut,mencoba berteriak tapi tak ada satu pun orang yang datang,Mita mencoba membalikan tubuh pria itu yang wajahnya tak terlihat,ternyata itu adalah Fano.
"Fano??..Fano bangun...Fano lo kenapa..?.." Mita mencoba membangunkan Fano dengan sedikit mengguncangkan tubuh Fano,tetapi Fano tidak bangun.
Ternyata ia pingsan.
"Gu..gue harus gimana nih?." Mita bingung harus bagaimana,ia mencoba mencari pertolongan,tetapi jalan begitu sepi.
Mita memiliki Ide,ia mencari ponsel milik Fano yang ternyata ada disaku celana Fano.
Dengan cepat ia membuka dan menelepon David yang memang namanya paling atas.
"Halo..Da..David ya?."
"Cepet dateng ke jalan Rambutan 3,temen lo Fano pingsan terus lebam lebam."
"Gue tunggu."
Mita mematikan ponsel Fano,tak lama David datang sendiri.
"Ko bisa begini?lo lagi sama dia atau gimana.? Tanya David.
David menelepon ambulan,untuk membawa Adi yang pingsan.
"Gu..gue gatau dia kenapa,gue tadi lewat sini,terus liat dia kayak gini."
"Thanks Mit,kalo ga ada lo. Gue gatau Fano gimana."
Mita mengangguk pelan. Tak lama ambulan pun datang dan membawa Fano menuju rumah sakit.
Mita kembali kerumahnya,sedangkan David menemani Fano.
Sesampainya dirumah,Mita masih cemas dengan keadaan Fano,bagaimana bisa dia tergeletak dipinggir jalan seperti itu?siapa yang melakukan itu?Sampai wajah Fano lebam.
Mita mencoba menghubungi Nabila untuk memberitahukan kejadian itu,tetapi Nabila tidaj mengangkat panggilan dari Mita.
*
Fano pun sudah siuman,dan menceritakan kejadian yang menimpanya.
"Ko bisa sih Fan lo ampe tergeletak di pinggir jalan.? Tanya David.
"Gue abis dipukulin sama Dio,lo tau kan gue sama Dio musuh bebuyutan."
"Kurang ajar dia,kenapa lo ga manggil gua apa yang lain?terus motor lo?."
"Dia awalnya ngajak gue ketemuan,katanya mau ngomong. Taunya ngajak ribut. Soal motor,motor gue masih diparkiran sekolah kok."
David menggelengkan kepalanya,tak menyangka dengan kejadian yang baru menimpa sahabat nya itu.
"Asal lo tau,yang nemuin lo dijalan tuh si Mita. Dia nelpon gue lwat hape lo. Untung ada Mita. Coba engga."
Fano menoleh cepat ke arah David,apa benar Mita yang baru saja menolongnya?
"Mita?serius lo?si aneh itu?."
"Aneh aneh gitu dia yang nolongin lo ya!oiya anak anak otw kesini mau nengokin lo."
Fano diam membisu,dirinya masih terkejut ternyata Mita yang menolongnya.
"Mita,lo kenapa nelponin gue ?ada apa.." tanya Nabila.
Malam ini mereka berada dirumah Mita untuk mengerjakan tugas.
"Itu loh Nab,si Fano..Dia pingsan dijalan terus mukanya babak belur gitu..gue ga sengaja nemuin dia. Terus akhirnya dia dibawa kerumah sakit sama David." ucap Mita mencoba menjelaskan.
Terlihat dari wajah Nabila yang terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar.
"Demi apa lo?terus keadaannya gimana sekarang.?"
"Gatau deh kalo soal itu."
Nabila tertunduk lemas,terlihat sekali Nabila khawatir dengan Fano.
"Lo suka banget ya sama Fano.?" tanya Mita hati hati,Nabila segera menatap Mita serius.
"dia tuh cinta pertama gue Mit,gue tiba tiba suka aja setiap dia lagi ketawa atau senyum, atau lagi ngobrol sama temen temennya,. Gue selalu merhatiin dia dari jarak jauh walaupun dia gatau. Gue sadar diri sih,dia pasti ga bakal suka sama gue."
"Engga Nab,lo pasti bakal dapet sesuatu yang indah pada waktunya ko..." ucap Mita mencoba menenangkan.
"Thanks Mit. "
"Oiya,waktu gue nelpon lo berkali kali,lo ga ngangkat? lagi kemana emang nya.?" tanya Mita tiba tiba.
"Oh..mmm...gu..gue..gue ketiduran..." ucap Nabila bohong,seperti ada sesuatu yang disembunyikan.
Mita pun mengangguk percaya.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
My Introvert girl
RomanceHanya Mita sebagai sosok yang memiliki kepribadian sebagai introvert,begitu tertutup dengan segala beban dan masalah yang ia punya. Hingga suatu ketika,ia bertemu dengan sosok pria yang mengubah dirinya dan membuat hidupnya lebih baik lagi.