Chapter 7

1.4K 103 1
                                    

   Suasana dikelas Mita kini sedang riuh,karna guru mata pelajaran Seni Budaya tidak bisa hadir.

Mita mendengarkan lagu,mengisi kekosongan nya saat ini. Ia memperhatikan teman temannya satu persatu.

  Ia berpikir,semua orang berteman pasti ada maksud lain.

Mita memandangi salah satu temannya satu persatu. Berpikir setiap berteman itu ada alasan lain,ada yang karna kesepian dan butuh teman,ada yang hanya sekedar menjadi teman curhat saja,ada yang berniat mendekati salah satu orang agar menjadi terkenal,ada yang karna berteman agar bisa mendapat contekan .

Mita tersenyum miris,semua orang itu menurutnya palsu.
Mendekati hanya karna ada maksud lain dengan alasan 'berteman'.

  Mita merasa dirinya beruntung,ia tidak punya banyak teman. Ia tidak merasa dirugikan. Setidaknya Nabila sudah cukup baginya.

Nabila yang bersahabat dengannya sejak SMP,tidak perduli seberapa orang membenci Mita,Nabila tetap berteman baik dengan Mita.

  "Eh Mit..menurut lo gue chat Fano ga ya?gue udah dapet nomernya Fano!!." kata Nabila tiba tiba,Mita tersenyum simpul,Nabila terobsesi sekali dengan Fano.

"Chat aja,bilang kalo lo pengen kenalan sama dia." kata Mita.

   "Tapi pasti dia gatau gue yang mana kan,.." Nabila tertunduk diam. Sulit sekali bisa berkenalan dengan Fano.

"Pasti tau lo kok Nab,secara lo kan osis disini. Pasti dia tau lah." Nabila mengangguk lemas,setidaknya Fano pasti tahu Nabila.

   Fanya datang ke meja Mita dan Nabila,membuat Nabila terkejut.

"Mit..." kata Fanya,Mita melihat kearah Fanya.

   "Iya kenapa Fan?." tanya Mita

"Hmm...nanti aja deh,gue mau ngomong penting." kata Fanya dan Mita pun mengangguk pelan.

  Fanya pergi meninggalkan mereka dan kembali ke tempat duduk nya.

"Si Fanya tumben banget kayak gitu. Dia ada urusan apa sama lo.?" tanya Nabila.

    "Gatau deh.."

"Gue curiga,secara kan dia udah ga temenan lagi sama Dinda,Tasya. Lo harus hati hati sama Fanya Mit,siapa tau dia ada niat jahat sama lo." Nabila mencoba memberitahu Mita agar berhati hati dengan Fanya.

Mita menganggap kalo Nabila hanya Negatif thingking saja dengan Fanya,menurutnya Fanya tidak seperti itu.

   "Yaudah terserah lo sih Mit,tapi menurut gue Fanya tuh jahat." ucap Nabila

"Gue gatau deh Nab,udah ah jangan ngomongin orang. Ga baik."

   Bel pulang sekolah pun berbunyi,semua bergegas pulang.

Fanya menunggu Mita didepan kelas mereka,menunggu Mitakeluar kelas.

  "Eh Mit tunggu.." kata Fanya.

"Eh Fanya ko lo belum pulang?kelas udah sepi loh.." tanya Mita.

   "Hmm..gue mau minta nomor hape lo dong..Gue mau ngajak lo ke rumah gue. Mau ngajak makan malem. Ini spesial undangan dari nyokap gue. "

Mita sedikit terkejut,Fanya ingin mengajak nya makan malam bersama Ibunya?dalam rangka apa? Secara Mita bukan teman Fanya.

   "Serius..?" tanya Mita tak percaya.

"Iya serius Mit,masa gue bohong. Gue cerita sama nyokap gue,pas Nyokap gue masuk rumah sakit,lo yang nemenin gue disaat gue butuh orang. Terus sebagai tanda terima kasih,nyokap gue ngajak lo makan malem. Sekalian pengen kenal lo katanya."

My Introvert girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang