Semenjak makan malam Mita bersama Fanya dan Ibunya,Mita semakin dekat dengan Fanya.
Mereka kini berteman baik,banyak orang yang melihat aneh,seorang Fanya yang suka menjahati Mita kini berteman baik,Bagaimana bisa?
Dinda dan Tasya menatap Mita tak suka ketika Fanya tengah bersama Mita. Dinda merasa jika Mita sudah merebut semua milik Dinda.
Nabila menatap Mita dan Fanya tak suka,Nabila merasa posisinya bersama Mita kini semakin jauh,semenjak kehadiran Fanya,Nabila semakin jauh dengan Mita.
Tetapi karna Nabila yang menjauh. Ia tak suka Fanya mendekati Mita. Oleh karna itu ia menjauh.
"Mit." panggil Nabila,masih ada Fanya dibangku Mita.
"Iya kenapa Nab?sini gabung." ajak Mita.
"Enggak. Gue mau ngomong."
Mita pun mengikuti langkah kaki kemana Fanya pergi. Mereka berada di ujung koridor yang sepi.
"Ada apa Nab?mau ngomong apaa?." tanya Mita,dilihat raut wajah Nabila begitu dingin.
"Gue gasuka lo deket sama Fanya. Gue gasuka lo temenan sama dia. Lo gatau dia jahat sama lo dulu. Siapa tau dia masih jahat sama lo."
Mita menarik nafas pelan,ia capek Nabila selalu mengatakan hal hal itu.,"Gue gatau niat dia berteman sama gue apa,tapi sejauh ini gue fine fine aja sama dia Nab. Dia juga baik sama gue."
"Jadi,apapun resiko nya,kalo emang dia jahat sama gue,ya itu udah resiko gue berarti. " lanjutMita.
"Terserah lo deh!kalo sampe lo nangis nangis gara gara dia jahat sama lo,jangan lari ke gue!jangan curhat sama gue!!." Nabila meninggalkan Mita,Mita begitu sedih mendengar nya.
Tapi,ia lelah harus terus terusan curiga dengan Fanya,bukannya Nabila sendiri yang pernah menyuruh Mita untuk berteman dengan yang lain? kenapa mendadak jadi berubah ?
Mita kembali ke kelas,dilihat Nabila pindah tempat duduk,ia sedang marah.Mita sudah hafal betul,ketika Nabila marah sebaiknya di diam kan saja. Pasti saat sudah tenang dia akan kembali seperti semula.
Fanya masih duduk di bangku Mita,mereka duduk bersama.
"Mit,kayaknya Nabila gasuka sama gue deh tiap gue lagi sama lo." kata Fanya. Mita diam tak tahu harus menjawab apa."Dia gitu kalo badmood,suka jutek sama orang heheh.." ucap Mita bohong.
Fanya pun mengangguk pelan dengan senyuman tipis.
*
Siang ini Mita sehabis pulang sekolah sedang berada di toko buku.ia membeli beberapa Novel serta komik yang sudah ia tunggu tunggu.
Tanpa sengaja,Devan melihat ada Mita disana segera ia hampiri Mita.
"Loh?Mita?Lo ada disini?." kata Devan,Mita pun menoleh,tangannya penuh dengan novel yang akan ia beli.
"Eh..I..iya gue lagi beli novel." kata Mita. Sejujurnya Mita bingung,bisa ketemu dengan Devan.
"Gue temenin ya?." pinta Devan,Devan melakukan hal ini bukan cuma cuma,dia penasaran dengan Mita. Mita adalah suatu tantangan Devan untuk mendapatkan nya,apakah gadis ini bisa ia pacari?.
Mita diam mematung,tak tahu harus menolak bagaimana,malah dengan kehadiran Devan semakinmembuat Mita tak nyaman.,"hm...gausa,Gue bisa sendiri ko.."
"Serius,gue temenin aja.Ini aja yang dibeli?yauda yuk ke kasir." kata Devan sambil menarik pelan tangan Mita,membuat ia terkejut setengah mati.
Setelah urusannya selesai di Toko Buku,Mita hendak pergi pulang. Tetapi,Devan mengajaknya makan siang dulu dengan memaksa,Mau tidak mau Mita menerimanya.
"Mit,gue boleh nanya ga?." tanya Devan disela sela makannya,Kini mereka berada di restoran cepat saji.
"Apa?.""Kok lo suka banget sih make sweater sambil nutupin kepala lo?terus hobi banget dengerin headset?terus suka gugup gitu?kenapa." tanya nya tanpa putus.
Mita terdiam,sudah banyak yang menanyai tentang kebiasaan Mita itu,akhirnya Mita pun menjelaskan jika dirinya seorang Introvert dari kecil,hal itu ia lakukan agar ia merasa nyaman."Ohh jadi biar lo nyaman.." kata Devan setelah diberi penjelasan.
"Oiya,Lo punya pacar gak Mit.?"
Mita menatap Devan aneh setelah ditanyai hal itu,kenapa dia menanyakan hal itu?, "Enggak punya,kenapa?"
"Oh bagus deh heheheh.."
Mita tak mengerti apa maksud Devan,setelah makan siang itu selesai. Mita diantar pulang dengan mobil oleh Devan.
Sebenarnya Mita tak nyaman dengan kehadiran Devan yang tiba tiba,Mengapa Devan ingin berteman dengannya?Jelas jelas ia tak saling mengenal. Kenapa harus dengan Mita yang bukan siapa siapa,mencurigakan bukan?.
Setelah mengantar Mita pulang,Devan kembali pergi ke sebuah tempat Billiard bersama teman temannya.
"Woi dari mana aja lo?." Tanya David pada Devan saat ia baru sampai.
"Abis ngejalanin misi besar hehehe.." kata Devan santai,
Fano masih asik bermain billiardnya.
"Misi apaan?." tanya Farel.
"Gue abis jalan ama Mita,ga jalan sih cuman makan siang doang,abis itu nganter dia balik.." ucapan Devan membuat Fano menghentikan aktifitas bermain billiardnya itu dan menoleh kearah Fano,peraaannya begitu tak suka.
"Lo serius ama Mita?." tanya Fano begitu dingin.
"Gatau deh,sejauh ini sih cuman penasaran doang.tapi kalo diliat liat cakep juga." kata Devan.
"Lo jangan mainin anak orang Dev,yang lain aja. Mita jangan." Kata David,secara David tahu Mita pasti akan terbuai oleh Devan.
"Yah gimana,gue udah terlanjur." kata Devan.
Fano menatap Devan tak suka,ia tak perduli Devan mau mendekati siapa,Fano tak perduli. Asalkan jangan Mita yang pasti akan percaya apa kata Devan,akan terbuai oleh ketampanan Devan,yang saat itu terjadi,pasti Mita akan dicampakkan begitu saja.
*
18.45
To: Mita(08979362xxx)
"Mit tar gue kerumah lo ya!temenin gue makan diluar."Send.
Fano segera mengambil jaket Denim favoritnya,dan bergegas pergi kerumah Mita,tak perduli Mita membalasnya atau tidak pesan Fano.
Mita masih duduk di pinggir ranjangnya menatap layar ponselnya bingung,Pesan Fano menghiasi layar ponselnya.Ada apa Fano tiba tiba mengajaknya untuk menemani makan malam?memang temannya yang lain tidak bisa?
Kenapa harus Mita?Mita terkejut setelah ponselnya berbunyi,Fano meneleponnya.
"Cepetan keluar. Gue depan rumah lo." Kata Fano.
"Iya iya."
**
Tinggali jejak bintang kecil ya!
Arigatou gozaimasu^^
KAMU SEDANG MEMBACA
My Introvert girl
RomanceHanya Mita sebagai sosok yang memiliki kepribadian sebagai introvert,begitu tertutup dengan segala beban dan masalah yang ia punya. Hingga suatu ketika,ia bertemu dengan sosok pria yang mengubah dirinya dan membuat hidupnya lebih baik lagi.