Drunken truth..

695 73 12
                                    

Mengapa tidak ada satupun yang berjalan sesuai rencananya?! Acara makan malam romantis yang ia rencanakan sudah gagal dan sekarang mobil yang ia kendarai harus mogok di tengah jalan?! Kenapa semua harus terjadi di momen penting seperti ini?!-Mark benar-benar merasa frustasi sekarang.

Kepulan asap menyelimuti mesin mobilnya, sepertinya ada yang rusak di dalam mesin mobilnya. Mark tidak bisa memperbaikinya, ia sama sekali tidak mengerti tentang otomotif.

Sebenarnya Mark berencana untuk membawa Koeun pergi ke Namsan tower, tapi sepertinya itu tidak akan terlaksana malam ini?! Padahal Koeun akan senang pergi ke tempat seperti itu.. menurut Mark gadis itu lebih menyukai tempat yang alami dibandingkan tempat yang mewah. Ah! Seandainya saja semua berjalan sesuai rencananya?!-tapi tidak masalah, semua itu tidak akan membuatnya mundur, ia tinggal mencari momen yang tepat untuk menyatakan perasaannya.

"Apa mesinnya benar-benar tidak bisa diperbaiki Mark??" Koeun menghampiri Mark yang masih mencoba memperbaiki mesin mobilnya.

"Uhm.. Aku juga tidak tahu?! Sepertinya ada sesuatu yang rusak pada mesinnya, Aku tidak bisa memperbaikinya eun.."

"Apa kau ingin aku menghubungi Jaehyun atau Doyoung oppa? Siapa tau mereka bisa membantu kita?"

Mark langsung menggelengkan kepalanya-jika kedua sepupunya datang, ia tidak akan punya kesempatan untuk menyatakan perasaannya.

"Aku sedikit haus, lebih baik kita mencari restoran di sekitar sini.." Kata Mark mengusulkan.

"Uhmm.. bagaimana kalau kita ke kedai di pinggir jalan sana. Aku ingin sekali makan tteopokki.. Ayolah uhm??" Kata Koeun dengan mata yang berbinar.

Mark tidak bisa menolak. Apalagi ketika melihat ekspresi gadis itu? Apapun keinginan gadis itu, Mark akan selalu berusaha mewujudkannya. Ya.. meskipun sebenarnya ia tidak terlalu suka makan-makanan di pinggir jalan, karena baginya makanan itu tidak higienis.

"Baiklah ayo kita ke sana.." Koeun nampak girang mendengar jawaban Mark, gadis itu bahkan menarik tangan Mark dengan antusias.

Mark bersorak kencang di dalam hatinya. Hatinya sudah berdebar kencang hanya karena hal kecil seperti ini?! Sepertinya sekarang ia sudah seperti anak remaja yang sedang dilanda kasmaran.

"Calm down Mark! this is not the first time you fall in love, right?!"-Mark terus memperingati dirinya sendiri.

"Tunggu dulu.. lalu bagaimana dengan mobil mu eoh??" Koeun menghentikan langkahnya dan begitu juga Mark.

"Aku akan menghubungi asisten ku untuk mengurusnya.. Jangan khawatir.." Koeun mengangguk paham, Mereka pun melanjutkan langkah kaki mereka.

***

Disinilah Mark sekarang, duduk sendirian menunggu Koeun kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disinilah Mark sekarang, duduk sendirian menunggu Koeun kembali. Koeun berniat untuk mentraktir Mark, namun ketika akan membayar, gadis itu baru sadar kalau dompetnya ada di dalam tasnya, jadi Koeun kembali ke mobil untuk mengambil tasnya yang tertinggal. Mark sudah menawarkan diri untuk membayar pesanan mereka, tapi gadis itu menolak, ia tetap bersikeras ingin mentraktir Mark—pria itu tidak punya pilihan lain selain mengalah.

"Marriage"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang