A kiss

810 62 4
                                    

Mark menghentikan mobilnya, pria itu kembali memastikan alamat yang ada di gps mobilnya, alamat yang diberikan doyoung, tempat dimana koeun berada. Tanpa menunggu lama, ia segera turun dari mobilnya.

Mark cukup terhenyak saat melihat bangunan dengan arsitektur yang cukup megah di depannya itu. Rasa penasaran dan khawatir kini menghampirinya. Ia harus segera memastikan keberadaan koeun, ia takut hal buruk terjadi pada gadis itu.

Mark dengan mudahnya masuk ke dalam pekarangan rumah itu, sepertinya tuhan sedang berpihak padanya, karena kebetulan gerbang rumah itu tidak terkunci dan tidak ada satpam yang berjaga di rumah itu.

Mark mulai mengedarkan pandangannya, merasa was was jika ada seseorang yang mencurigai dirinya sebagai pencuri.

Mark hampir saja meloncat kaget saat sebuah bola berwarna pink mengenai lengannya, dan ketika dirinya menoleh ia menemukan gadis kecil yang sedang menatapnya curiga.

"Koeun eomma!!!" Pekik gadis kecil itu. Mark sontak terkejut, bukan karena teriakan gadis kecil itu, tapi karena apa yang gadis kecil itu ucapkan?! 'Koeun eomma' Apa ia tidak salah dengar barusan??

"Haeun-ah.. Mengapa berteriak seperti itu? Apa yang- mm.. mark?!" Gadis yang tadi namanya terpanggil itu, melebarkan kedua matanya saat menemukan sosok pria yang sejujurnya ingin ia hindari beberapa hari ini "Mark?! Darimana kau menemukan tempat ini??" Kini gadis itu menautkan kedua alisnya merasa heran.

Gadis kecil yang dipanggil Haeun itu kini memeluk koeun "Eomma! Saat aku sedang mengambil bola, aku melihat Ahjusshi itu.. aku takut eomma!" Tuturnya masih sambil memeluk koeun.

"Haeun-ah.. Jangan takut.. Ahjusshi ini adalah teman eomma.. Ayo beri salam pada Mark ahjusshi.. haeun-ah" Koeun berjongkok menyamakan posisinya dengan haeun.

Mark yang masih belum mengerti keadaannya, hanya memperhatikan interaksi koeun dengan gadis kecil itu.

Haeun masih terlihat takut, gadis kecil itu semakin mengeratkan pelukannya pada koeun. Koeun sempat tertawa kecil sebelum akhirnya menggendong tubuh mungil haeun.

"Apa kau hanya akan diam saja disitu? Kaja.. Masuklah ke dalam" Koeun kemudian berjalan mendahului mark, sementara mark seperti biasa hanya bisa menuruti perkataan koeun.

***

Sudah setengah jam, Mark berkutat dengan pikirannya sendiri. Tentu saja ia sangat penasaran dengan apa yang terjadi pada koeun? Siapa gadis kecil itu? Mengapa gadis kecil itu memanggil koeun dengan sebutan eomma? Lalu rumah megah ini milik siapa? Tidak mungkin kan hanya dalam waktu tiga hari koeun sudah menikah bahkan memiliki anak sebesar itu? Kecuali selama ini koeun menyembunyikan semua ini darinya?! Tidak mungkin! Dia bisa gila jika itu memang benar.

"Haeun akhirnya tertidur.. Maaf meninggalkan mu sendirian disini" Koeun yang baru saja keluar dari kamar haeun, langsung duduk di samping mark.

"Haeun.." Mark berhenti sejenak "Bukan anak mu kan?" Kali ini mark terlihat ragu "Bukan kan?! Jelaskan padaku siapa gadis kecil itu sebenarnya eun-ah?!" Mark bukan hanya ragu tapi juga cemas.

"Haeunnie.. dia menggemaskan bukan? Ah! Jika aku punya anak nanti, aku ingin gadis manis seperti dia.." Mark sedikit lega mendengarnya "Dia anak bos ku.. Mantan istrinya sedang pergi ke luar negeri, jadi haeun untuk sementara waktu akan tinggal dengan yuta sajangnim, dan karena yuta sajangnim sibuk.. ia meminta bantuan ku untuk menjaga haeun disini" Koeun kini menatap mark, dirinya was was dengan respon pria itu, mengingat mark tidak begitu menyukai bosnya.

Pria itu lagi! Setelah ini ia benar-benar harus mencari cara untuk menjauhkan koeun dengan bosnya itu! Apapun caranya—tapi.. tunggu dulu.. Anak pria itu? Mantan istri? itu artinya pria itu pernah menikah sebelumnya kemudian bercerai?? Baguslah setidaknya koeun akan berpikir dua kali jika ingin mengencani pria itu?!

"Marriage"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang