Forgive me

826 84 6
                                    

Mark membuka kedua matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark membuka kedua matanya. Ia memegang kepalanya, rasanya masih sedikit pusing. Ia sadar pasti semalam ia mabuk lagi. Tidak ada pilihan lain karena itu adalah cara agar ia tidak memikirkan koeun lagi.

Ia beranjak dari ranjangnya. Mark tiba-tiba terdiam saat melihat sosok koeun sedang tertidur di sofa yang ada di samping ranjangnya.

Mark mengucek kedua matanya  untuk  memastikan  penglihatannya. Ia takut ini hanya halusinasinya. Dengan rasa tak percaya ia menghampiri koeun yang masih tertidur pulas.

"Koeun-ah ternyata ini benar kau.." kata mark kemudian merapikan helaian rambut yang menutupi wajah koeun.

Koeun tidak bergerak sedikitpun, tidurnya sangat pulas. Mark memutuskan untuk memindahkan koeun ke ranjangnya.

Mark mengangkat tubuh koeun. Sedetik pun ia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari wajah koeun. Sudah hampir satu minggu ia tidak melihat wajah koeun.

Perlahan mark meletakkan koeun di ranjangnya. Ia menutupi tubuh koeun dengan selimutnya.

"Maafkan aku koeun-ah.. Aku menyesal mengatakan hal seperti itu.." kata mark menyesal dan entah dorongan dari mana, mark melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak pernah terlintas di pikirannya.

Cupp–

Mark mengecup kening koeun singkat. kemudian tanpa sadar ia menarik sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman.

+++

Koeun mengerjapkan kedua matanya yang silau karena cahaya matahari. Ia menutupi silaunya matahari dengan tangannya. Seketika ia langsung terbangun saat melihat jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 11:00. Seingatnya semalam ia tidur di sofa, tapi mengapa sekarang ia bisa berada di ranjang mark?? Dengan tergesa-gesa ia segera turun dari ranjang itu dan mencari keberadaan mark.

Koeun membuka handle pintu dengan pelan. Ia menilisik ke setiap sudut. matanya berhasil menemukan keberadaan mark, sepertinya mark sedang memasak sesuatu? Tapi sejak kapan mark bisa memasak??-Koeun  bertanya-tanya  di  dalam  pikirannya.

Mark menyadari seseorang sedang memperhatikan gerak geriknya, ia pun membalikkan tubuhnya dan mendapati koeun sedang menatapnya "Morning koeun-ah.. Kau sudah bangun??" sapanya dengan lembut.

Koeun perlahan menghampiri mark "seharusnya aku yang bertanya padamu, sejak kapan kau bangun? Aniya.. sejak kapan kau sudah sadar?" Koeun balik bertanya.

Mark tertawa kecil sambil mengusap tengkuk lehernya yang tidak terasa gatal sama sekali.

"Maaf sudah merepotkan mu, aku tidak tau akan jadi seperti itu" Mark sedikit malu dengan kelakuannya semalam, ia menundukkan kepalanya.

Koeun memasang ekspresi wajah kesal "Jangan pernah melakukan hal bodoh seperti itu lagi mark lee!" katanya dengan tegas.

Mark mengangkat kepalanya dan memberikan koeun senyuman khasnya, senyum yang memang koeun rindukan belakangan hari ini.

"Duduklah, sarapan mu sudah siap nona.." kata mark kemudian menarik sebuah kursi untuk koeun.

Koeun menuruti perkataan mark. Tak lama mark meletakkan piring berisi omelette dan segelas susu di atas meja makan.

"Kau memasak ini untuk ku??" tanya koeun sambil mulai menyantap omelette buatan mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau memasak ini untuk ku??" tanya koeun sambil mulai menyantap omelette buatan mark.

"Ini tidak terlalu buruk" katanya lagi sambil mengunyah makanannya.

"Sudah kunyah dulu makanan mu baru bicara, kau bisa tersedak kalau makan sambil bicara nona.." oceh mark mengomentari koeun.

Koeun mempoutkan bibirnya, membuat mark menjadi gemas.

"Maafkan aku koeun-ah..  Aku sudah bicara kasar padamu" tutur mark dengan penuh penyesalan.

"Uhm.. karena kau sudah membuatkan makanan ini untuk ku, aku akan memaafkan mu.." jawab koeun kemudian menunjukkan senyum  manisnya.

"Kalau begitu aku pergi dulu, terima kasih untuk sarapannya chef.." kata koeun menggoda mark.

"Ah.. Right.. Kau harus bekerja ya? Kaja.. Aku akan mengantar mu" Mark memberikan tawaran pada koeun.

Koeun menggeleng pelan "tapi.. Aku bisa.." ucapan koeun terputus saat mark menempelkan jari telunjuknya pada bibir koeun.

Mark tersenyum usil "tidak ada penolakan" tegasnya kemudian.

Koeun hanya bisa pasrah saat mark menarik tangannya. Setidaknya koeun merasa lega karena sekarang ia dan mark sudah berbaikan. Jujur saja saat mereka bertengkar, ada sesuatu yang mengganjal di hatinya? Rasanya seperti ada sesuatu yang hilang?? Entah itu perasaan apa?! Koeun masih belum bisa memastikannya.

+++

Efek  satnight  jadi  begini 😁😂

Happy  reading  guys 😊

Thanks..

"Marriage"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang