Doyoung terpaksa harus pulang ke penthouse, setelah beberapa hari menginap di apartemen pribadi mark, pria itu pulang hanya untuk mengambil beberapa keperluannya.
Doyoung masih terus menyembunyikan dirinya dari kakek kim, ia akan tetap begitu sampai pernikahan mark, yang hanya tinggal beberapa hari lagi.
Jantung doyoung hampir saja copot saat mendapati sosok yang menghilang beberapa bulan ini, kini sedang duduk di meja makan dan memakan sereal dengan lahap.
"JAEHYUN-AH! URI JAEHYUNIE!" Teriak doyoung kegirangan kemudian ia langsung menubruk jaehyun.
"Aku bisa tuli karena suara mu yang seperti ahjumma itu?! Lepaskan tangan mu eoh!" Jaehyun merasa risih karena doyoung memeluknya dengan erat.
"Astaga! Aku senang kau kembali eoh?! Kenapa tidak menghubungi ku bodoh?!"
"Aku tiba tengah malam, setelah mandi aku baru mau menyusul kalian ke apartemen mark, aku tahu kalian pasti ada disana"
Doyoung kembali terkejut saat pintu kamar jaehyun tiba-tiba saja terbuka dan keluar seorang wanita yang jika ia tidak salah ingat adalah mantan kekasih jaehyun.
"Jae.. Kau tidak jadi mandi—" Perkataan chaeyeon terputus saat menyadari jaehyun bersama seseorang.
"Honey.. Ayo kita sarapan.." Jaehyun menarik chaeyeon untuk duduk di sebelahnya.
Doyoung masih tidak berkutik dan tampak bingung sampai jaehyun menyenggol kakinya.
"Eoh.. Hai chaeyeon-ssi.. Aku doyoung.. Sepupu jaehyun"
"Aku chaeyeon.. Maaf doyoung-ssi, kau pasti terkejut.." Chaeyeon tersenyum.
Doyoung mengerti sekarang, mengapa sepupunya itu rela menyusul wanita itu hingga ke New York. Selera jaehyun memang tidak main-main. Chaeyeon jauh lebih cantik dilihat secara langsung dibandingkan di gambar.
"Mata mu bisa keluar kalau terus melihatnya seperti itu" Celetuk jaehyun yang memperhatikan gerak gerik doyoung.
Doyoung tertawa kering. Sementara chaeyeon ikut tertawa. Dan doyoung akui kecantikan chaeyeon bertambah dua kali lipat saat tertawa.
"Kalian lanjutkan saja ngobrolnya, aku ke dalam dulu. Jae.. Aku pakai hair dryer mu ya? Aku mau mengeringkan rambut ku dulu.."
"Ingin ku bantu tidak?" Kata jaehyun menahan tangan chaeyeon. Chaeyeon tersenyum dan menggeleng sebelum melanjutkan langkah kakinya.
Doyoung tersenyum kaku sampai chaeyeon kembali masuk ke kamar jaehyun.
"Kenapa melihat ku begitu eoh?! Aku kan sudah bilang, aku tidak akan kembali kalau tidak bersamanya" Kata jaehyun dan kembali menyantap serealnya dengan santai tanpa memperdulikan tatapan curiga doyoung.
"Sekarang aku mengerti, kenapa kau sampai sebegitunya mengejar chaeyeon. Cantik sekali! Dia punya saudara kembar tidak?"
"Hanya satu di dunia ini, dan sudah jadi milik ku!"
"Astaga ternyata kau jauh lebih posesif dari mark?! Aku tidak akan menyukainya, sepupu macam apa aku memang?! Tapi kalau dia berpindah hati padaku, aku tidak akan menolaknya sih"
"Jangan mimpi doyoung ahjumma! Dia sudah jadi milik ku seutuhnya, tahu kan maksudnya apa?"
"Dasar licik! Kasihan chaeyeon, sudah ku duga kau pasti menggunakan cara seperti itu untuk mengikatnya"
"Kami saling mencintai, tidak masalah bukan? Lagian aku memang berencana menikahinya"
Doyoung menyemburkan air yang baru saja ia minum ke wajah jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Marriage"
RomanceHanya cerita biasa yang menceritakan tentang tiga pria yang diberi perintah untuk menikah muda oleh kakek kesayangan mereka. Mark : "Menikahlah dengan ku.. kau adalah orang yang paling mengerti diriku" Jaehyun : "Aku akan memberikan mu kesempata...