Ali keluar dari mobil masuk ke dalam kampus Illyana. Bukan untuk menemui gadis kecil dan manjanya itu. Tapi untuk menemui seseorang yang sepertinya tak tahu tata krama. Ia mulai menganggu dirinya dengan ancaman tentang Illyana. Setelah mendapati orang tersebut Ali langsung mendekat.
"Bisa kita bicara?" Ali langsung menggebrak meja menatap Theo yang sedang sibuk tertawa bersama teman-temannya.
"Oh, pahlawan kesiangan, apa kabar?" teman teman Theo menatap Ali remeh. Ali tertawa sinis.
"Gue ga ada waktu berbasa basi dengan lo, gue mau kita bicara berdua!" Theo mengusir temannya dan semua berlalu dari sana.
Theo berdiri menatap tak suka pada Ali. Ali pun hanya bersikap santai. "Ada masalah?"
"Jangan sok polos ya, jangan menganggu atau mengancam gue!"
"Wew, takut... lo merasa terancam, pahlawan kesiangan ketakutan sekarang?" tanya Theo membuat Ali menutup matanya sesaat.
"Lo jangan bermain api, kalau lo ga paham bahaya api itu," ucap Ali sambil menunjuk wajah Theo. Theo menepis kuat tangan Ali.
"Gue ga pernah takut ancaman lo, gue Theo Hartono, asal lo tahu itu!" ucap Theo sombong membuat Ali tertawa.
Ali membuka handphonenya menunjukkan video di mana ia melecehkan Illyana. "Bagaimana kalau besok ada hal yang menarik akan terjadi dengan video pelecehan ini?" tanya Ali tersenyum miring melihat wajah Theo berubah pucat.
"Lo jangan main main sama gue!"
"Lo yang... jangan... main main.. dengan gue!" Ali menekan tiap kalimatnya karena ia menahan emosinya meledak.
"Lo ga akan berani menyebar video itu..." seru Theo.
"Lo benar gue ga akan menyebar video tersebut, karena gue ga akan tega menyakiti orang yang gue sayang," ucap Ali santai bahkan menghapus video tersebut didepan mata Theo.
Theo tertawa. "Lo lagi mau bercanda?"
Ali tersenyum miring. "Gue ga akan menyakiti Illyana tapi gue bisa menyakiti lo lebih dari yang lo tahu," gertak Ali tak membuat Theo takut padanya.
"Lo berani menantang gue, lo akan lihat sebentar lagi perusahaan Kinza akan bangkrut karena investor sudah menarik uangnya, dan lo, lo akan mendapatkan berita itu pertama kali ketika Illyana menjadi milik gue untuk mengembalikan perusahaan itu agar stabil."
Ali tertawa remeh. "Lo ga akan bisa menyentuh dia, gue ga akan biarkan lo menyentuh dia dan papanya tidak akan membiarkan anaknya menjadi mainan lo.."
"Berarti lo belum tahu gue!" seru Theo tak mau kalah.
"Lo salah gue sangat mengenal baik Theo Hartono, anak yang hanya berlindung dari kekuasaan orangtuanya, lo yang ga tahu sedang berhadapan dengan siapa," ucap Ali santai.
"Photografer miskin?" hinaan itu membuat Ali tersenyum.
"Dari kejadian kemarin gue udah memperingatkan lo untuk jangan pernah menyentuh Illyana lagi, dan lo ga mendengarkan ucapan gue dengan baik, sampai satu tetes saja airmata jatuh karena perbuatan lo, lo akan tahu dengan siapa lo berhadapan!" Ali menunjuk Theo dan segera berlalu dari sana. Kepalanya benar-benar panas sekarang.
***
Illyana menyipitkan matanya saat melihat sosok yang mirip dengan Ali berjalan keluar dari taman kampus.
"Illy, nanti gue pinjam catatan lo ya, gue ga paham tuh dosen bule ngomong apaan tadi!" seru Ruby frustasi.
"Eh, gue cantik belum?" tanya Illyana membuat Ruby kesal.
![](https://img.wattpad.com/cover/124707672-288-k245458.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Girl (Sequel MLB) (END)
Dla nastolatkówGadis manja yang bisanya menghamburkan uang ketemu cowo galak dan pelit dan akhirnya apakah mereka bisa bersatu dengan sifat mereka yang tak cocok satu sama lain!?