Alileo masih menatap Sasa yang tak mau berbicara di rumah. Semenjak di Jepang sampai balik dan sampai lewat 2 minggu, gadis cantik dihadapannya masih saja mendiaminya. Padahal ia sepertinya tak melakukan sesuatu yang membuat ia marah seperti ini.
Apa ia lupa ingatan telah menyakiti Sasa. Apa Sasa membuntutinya ke Klub lagi? Tapi di sana ia hanya meeting bersama Ali, Sam dan pembisnis lain.
"Sa?" tanya Alileo hati-hati.
"Napa, ga enak?" tanya Sasa ketus dengan Alileo yang memakan makanannya.
"Ehm, ga perlu nganter makan terus kok, aku bisa masak, atau beli diluar!" seru Alileo cepat.
Alileo tersenyum kikuk melihat Sasa menatapnya tak percaya. "Tapikan papa mama kamu lagi keluar kota, mbo ga ada, Illyana udah nikah, emang kamu bisa masak?" seru Sasa kesal.
"Nggak sih, daripada kamu ga ikhlas gini, mending aku pesan aja ga apa-apa," sahut Alileo cepat membuat Sasa makin cemberut.
"Jahat!" seru Sasa berdiri langsung keluar membuat Alileo berdiri dan berjalan keluar mengikuti Sasa.
"Sa, aduuh," panggil Alileo panik tapi ia malah menendang meja membuat ia duduk dan meringgis.
Sasa berbalik dan kembali mendekati Alileo. "Le, kamu ga apa-apa, kenapa sih kamu ceroboh dari dulu, emang kamu mau mati ya?" tanya Sasa langsung membuat Alileo memelas.
"Kejam!"
"Apanya yang kejam, kamu sadar kamu tuh selalu bahayain diri kamu, waktu kecil kamu jatuh dari ayunan sampe patah tangan, SD kamu selalu jatuh pas naik sepeda, SMP tiap pulang sekolah selalu berdarah katamu gara-gara berantem sama mereka yang gangguin Illyana, dulu pas SMA ada moge kamu ngetrek lalu patah tulang, pas kuliah kamu kecelakaan mobil pas magang di bali, lalu pas kerja kemarin kamu kena badai ga bisa pulang," isak Sasa membuat Alileo bingung.
"Ehm, btw Sa yang terakhir kan bukan aku yang minta ada cuaca buruk di Jepang, ehm... lalu jatuh kan bukan mau aku juga!" sahut Alileo makin membuat Sasa kesal.
"Kamu tuh ga peka! bodo!" seru Sasa kesal.
"Aku kan hanya nabrak meja Sa, jangan nangis ya, ntar tetangga pada ngira aku apa-apain kamu lagi!"
"Nggak mau, maunya nangis!" pekik Sasa kesal melihat sifat Alileo yang selalu santai.
"Kamu nya nangis, gara-gara masalah Jepang, udah lewat 2 minggu Sasa," ucap Alileo pelan.
"Tapi kamu ga ngabarin aku, Ali aja ngabarin Illyana, kamu tuh dengerin aku ga sih, kenapa malah natap aku gitu," seru Sasa kesal melihat Alileo mau tertawa.
"Hahaha, kamu tuh lucu tahu gak!" seru Alileo gemas menangkup wajah Sasa.
Alileo mencubit gemas pipi Sasa. "Dari dulu selalu alay, aku yang jatuh kamu yang nangis, aku yang apa kamu yang nangis, kamu yang marah juga kamu nangis, kapan aku yang nangis?" tanya Alileo membuat Sasa cemberut.
"Mati sana!" ketus Sasa kesal.
"Ya udah, awas ya kalau aku mati beneran, habis itu kamu nangis, minta aku balik !" seru Alileo santai sambil berjalan masuk.
"Ih, Leo!" pekik Sasa kesal.
Sasa melipat tangannya kesal. Alileo selalu begitu tak romantis, ga peka, selalu menggodanya. Sasa melihat ke arah Alileo pergi. Kenapa pergi disaat ia marah? Tak ada penghiburan untuk dirinya kah?
Alileo masuk ke dapur mencoba membuktikan pada Sasa bahwa ia bisa memasak.
"Oke pertama masak air dulu!" seru Alileo santai sambil mengambil panci.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Girl (Sequel MLB) (END)
Fiksi RemajaGadis manja yang bisanya menghamburkan uang ketemu cowo galak dan pelit dan akhirnya apakah mereka bisa bersatu dengan sifat mereka yang tak cocok satu sama lain!?