Illyana memeluk mamanya erat, ia masih tak rela mamanya pergi ke luar negeri meninggalkannya. Walau semua dilakukan untuk mengurus perusahaan mereka tapi tetap saja ia tak mau jauh dari mamanya.
"Mama, lama ga?"
"Nggak tau, sayang, tergantung papa mau bawa mama berapa lama," tawa mamanya membuat Illyana cemberut.
"Yah, kok gitu!" rengek Illyana kesal."Ehm, kamu mau ikut?"
"Nggak ah, Illy mau sama patung es aja," ucap Illyana membuat mamanya tertawa.
"Ehm, kamu jangan lupa ya, udah inget bedanya gula, garam, merica sama micin kan, jangan sampe masukin bahan kue lagi ya!" ucap mamanya membuat Illyana tertawa.
"Siap ma, Illy udah hapal dan udah berhasil!" pekik Illyana senang.
"Kamu udah berhasil buat apa tadi?" tanya Mamanya bingung.
"Nasi goreng ma, hehehe," tawa Illyana garing.
"Yaudah mama ke kamar ya mau susun barang barang mama sama papa dulu, subuh nanti papa mama berangkat ya!"
Illyana mengangguk dan mamanya pergi ke kamar, Illyana masuk ke dapur menyiapkan makanan yang sudah ia masak tersebut.
Illyana menyusun makanan tersebut ke dalam rantang dan berjalan keluar melewati ruang kerja papanya yang terbuka sedikit. Ia berhenti ketika mendengar namanya dibahas di sana.
"Pa, kira kira akan pergi berapa lama?"
"Kenapa kamu, kayaknya ragu gitu?"
"Hmm, Leo tuh pusing pa, perusahaan sekarang dalam masalah besar dan papa kasih tanggung jawab sebesar itu ke aku!"
"Kamu ga percaya diri?"
"Bukan ga percaya diri pa, investasi dari perusahan hartono itu sangat besar dan kita bisa saja kolaps dalam waktu kurang dari 24 jam jika kita tidak bisa mengalahkan tender baru itu, taruhannya perusahaan Kinza pa!"
"Makanya papa menyerahkan semua ke kamu, tender itu proyek yang bernilai fantastis jika kita menang," ucap papanya membuat Alileo terdiam.
"Lalu Leo harus gimana pa, kalau sampai tender ini lepas, kita bisa aja kehilangan perusahaan," ucap Alileo frustasi.
"Tenang kita masih punya Illyana kan?"
"Maksud papa?"
"Illyana akan papa jodohkan dengan anak om Oscar atau Om Rassya atau bisa saja putra dari perusahan Hartono."
"Apa?"
"Taruhan papa itu jika kamu ga berhasil mempertahankan perusahaan kita."
Alileo terdiam sesaat mencerna ucapan papanya. "Le.. Leo pa? kenapa harus Leo mempertahankan perusahaan dengan perjanjian perjodohan Illyana?"
"Atau kamu yang mau dijodohkan?"
"Nggak pa!"
"Kalau begitu ikuti aturan papa, Ali, kerjakan semua sesuai dengan pesan papa."
"Jika kamu ga bisa, hapus nama Kinza dari namamu," Alileo terdiam menatap papanya jika sudah mulai mengatakan hal tegas.
Alileo menelan ludahnya, mempertaruhkan Illyana dengan perusahaan. "Tapi perjodohan, Illyana? Lalu dia.."
Illyana terdiam mendengar pembicaraan tersebut. Ia benar-benar tak percaya papanya akan mempertaruhkan dirinya. Illyana segera berlari keluar tanpa mendengar obrolan itu lagi.
"Papa hanya bercanda Le, kamu terlalu tegang, papa ga akan mempertaruhkan Illyana, Illyana anak kesayangan papa, tapi tetap Illyana harus berkenalan dengan mereka karena ia harus mendapatkan orang yang dapat mengayominya, papa ga rela dia berkenalan dengan sembarang orang," Alileo terdiam sesaat tapi ia bisa bernafas lega. Papanya memang mirip Alien sesuai ucapan mamanya. Tak terduga. Tak percaya ucapan tanpa nada itu hanyalah candaan bagi papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Girl (Sequel MLB) (END)
Novela JuvenilGadis manja yang bisanya menghamburkan uang ketemu cowo galak dan pelit dan akhirnya apakah mereka bisa bersatu dengan sifat mereka yang tak cocok satu sama lain!?