Illyana turun dari kamarnya berlari kecil ke arah meja makan. Ia terburu-buru menghampiri keluarganya yang tengah menyantap sarapannya.
"Papa, Illy pergi dulu ya, seeya," kecupan mendarat tepat di pipi papanya. Illyana menggambil beberapa roti dan pergi.
"Mama nya ga dicium, fix mama marah!" seru mamanya membuat Illyana tertawa dan berbalik mencium mamanya.
"Illy, pergi ya ma, hari ini mau pemotretan mungkin pulang malem."
Teriakan mama nya yang mengucapkan hati-hati hanya dibalas dengan mengangkat jempolnya.
"Dasar anak kecil," dengus kakaknya yang tengah menyantap nasi goreng buatan mamanya.
"Ali, kamu itu kebiasaan!" tegur mamanya membuat Alileo tersenyum kikuk. Papanya yang tengah membaca koran hanya bisa tersenyum.
"Heol, gak ya, gue udah gede maksimal," teriak Illyana masih memasang sepatunya dan langsung masuk ke dalam mobilnya pergi dari rumah.
***
"Girls, gue datang, gimana outofit gue, cetar ga?" teriak Illyana masuk ke dalam dengan senyumannya yang mempesona.
"Hits parah, Illy, lo selalu number two" goda temannya Tobi yang rada kemayu.
"Ish, lo muji apa hina, lalu siapa number one, lo gitu?!" seru Illyana kesal.
"Yaps, betul sekali!" sahut Tobi membuat Illyana melotot kesal.
"Illy, heels keluaran terbaru nih!" pekik sahabatnya Ruby, mengalihkan perhatian Illyana, ia menunjukkan handphonenya yang menampilkan deretan heels ternama.
"O, iya, mana?" seru Illyana cepat.
"Kita harus ke mall!" pekik Tobi membuat kedua sahabatnya tertawa.
"Obi, lo mau beli apa, inget lo laki!" sahut Illyana membuat Ruby terbahak.
"Eh, upin ipin, emang gue ga boleh belanja, suka suka gue keleus!" balas Tobi tak terima.
"Dan kalau dilihat ya, hits gue ke mana mana dari kalian!" seru Tobi sombong.
"Iwh..." teriak kedua temannya meninggalkan Tobi membuat Tobi menggerutu kesal.
"Eh, hits gue kali, siapa yang ga tau Ruby Wijaya, anak pak lurah!" seru Ruby membuat Tobi dan Illyana geli.
"Idih, anak pak lurah, lagaknya kayak anak presiden," sengit Tobi membuat Illyana kembali tertawa.
"Udah deh, tetap gue yang keren, udah! cukup jangan rebutan popularitas gitu!" tawa Illyana geli membuat kedua sahabatnya mendorong kesal kepala Illyana.
"Aduh, kejam, aku bilang ke Kak Ali ya!" seru Illyana kesal.
"Wah, bagus Illy, abang ganteng bawa sini cepat!" seru Tobi membuat Illyana mendelik.
"Heol, ga jadi Alileo langsung kabur lihat lo adanya!" sahut Ruby membuat Tobi kesal.
"Fix, kita ke mall ga nih, nongkrong manja di sana, kali aja dapat brondong atau om-om!" seru Tobi membuat kedua sahabatnya mencubit gemas lengan Tobi.
"Kayaknya ntar ga bisa deh, gue harus pemotretan biasa gue model sekarang," Ruby mendorong Illyana kesal.
"Idih, pede banget lo, siang ada kuliahkan?"
"Ehm, yaps, lo absenin gue ya, please!"
"Aduh, parah nih, kenapa harus pelajaran pak Jarot coba?"
"Ayolah!" seru Illyana memohon.
"Illy, gue mau tanya lo pacaran sama Theo?" seru Tobi memotong omongan Illyana dan Ruby.
"Iya!" seru Illyana cepat.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Girl (Sequel MLB) (END)
Fiksi RemajaGadis manja yang bisanya menghamburkan uang ketemu cowo galak dan pelit dan akhirnya apakah mereka bisa bersatu dengan sifat mereka yang tak cocok satu sama lain!?